Lucas memeluk gulingnya dengan erat, mengabaikan sinar matahari yang menyilaukan dari balik jendelanya.
Haechan berkacak pinggang melihat Abang ke duanya yang masih nyaman dengan gulingnya.
"Ck, Ini yang katanya mau gantiin marganya kak Mark jadi Wong?!" Cibir Haechan menatap malas Lucas.
Dengan tidak berperasaannya Haechan menarik guling yang di peluk Lucas dengan kencang, melemparnya ke sembarang arah.
"BANG LUCASS BANGUNN!!" Mengambil ancang-ancang untuk menjatuhkan tubuhnya pada tubuh bongsor Lucas yang terbaring tak terganggu meskipun gulingnya terlepas darinya.
Bruk!!
"ANJIR!" Lucas berteriak saat merasakan beban berat menghantam tubuhnya.
"BANGUN BANG LUCAS JELEKK!! KATANYA MAU BERANGKAT BARENG KAK MARK GUE?"
mendengar itu Lucas lantas mendorong tubuh gembul Haechan ke samping, dan langsung berdiri, berjalan menuju jendela yang sudah terbuka, di lihatnya rumah sebrang dengan pemilik rumah yang sudah rapi tengah berdiri di samping motor milik adik kelasnya.
"Anjir, gue keduluan si jenong!!" Dengan buru-buru Lucas berjalan keluar dari kamarnya untuk menghampiri Mark dengan Jeno di luar.
Mengabaikan Rengekan Haechan yang mengeluh sakit karna di dorong dengan kencang olehnya.
"Sakit banget anjir! Gue bilang bang John lu bang!"
"Hati-hati di jalan ya, jangan ngebut-ngebut bawa motornya ya Jeno." Ucap Taeyong sembari membenarkan letak helm yang di pakai oleh adiknya.
"Iya kak, tenang aja kak Mark pasti aman sama Jeno." Kata Jeno membalas ucapan Taeyong.
Taeyong tersenyum lembut membalasnya, lantas kembali menoleh pada sang adik yang sudah duduk manis di belakang motor Jeno.
"Belajar yang bener dek."
"Ote akak!" Taeyong tersenyum gemes mendengarnya, begitupun Jeno yang tengah berusaha menahan tangan untuk tidak menguyel-uyel pipi Mark yang terlihat lucu karena terhimpit helm yang di pakainya.
'tahan Jeno tahan masih ada kak Taeyong harus tahan.'
"Yaudah Mark sama Jeno berangkat dulu ya kak." Pamit Mark pada Taeyong yang di balas dengan anggukan dari Kakaknya.
Baru saja Jeno akan Melajukan motornya sebuah teriakan menghentikan mereka.
"TUNGGUUU!"
Lucas berlari menghampiri ketiganya, masih dengan kaos putih oblongnya juga celana pendek merah yang ia pakai semalam, dan jangan lupakan segaris berwarna putih di pinggir bibirnya.
"Mark lu jangan mau berangkat sama dia! Lu kan udah janji sama gue mau berangkat bareng!" Kata Lucas berdiri di samping motor Jeno.
Mark menatap bingung Lucas yang berdiri di sampingnya, kenapa penampilan Lucas jelek sekali?
"Emang Mark, pernah janji?" Tanya Mark bingung, seingatnya ia tak pernah berbicara itu.
"Pernah! Makanya Mark udah janji, jadi jangan mau berangkat sama dia!" Tukas Lucas menunjuk Jeno.
Jeno yang di tunjuk hanya menatap Lucas kesal, dan berharap Mark menolak hasutan Lucas.
Sedangkan Mark menelengkan kepalanya ke samping, bibir bawahnya maju sedikit, merasa ragu dengan omongan Lucas.
"Iya gitu?" Ucap Mark ragu.
Melihat itu taeyong lekas menyela Lucas yang akan kembali berbicara.
"Lucas bohong Mark! Kamu mau berangkat sama dia? Nanti telat lho. Coba lihat Lucas, belum mandi ilernya masih nempel tuh, iih.. Jorok!" Mendengar itu Lucas langsung mengusap pinggir mulutnya.
"Iih! Jorok! Mark ga mau pergi sama Lucas! Jeno ayo berangkat nanti telat!" Ucap Mark sembari menatap jijik Lucas yang kini menatapnya memelas.
"Mark..."
"Jeno buru!" Jeno lantas menyalakan mesin motornya dan menancap gas setelah berpamitan dengan kak Taeyong.
Taeyong melambaikan tangannya pada Mark yang sudah jauh, lalu berbalik untuk menatap Lucas yang kini malah memandang kepergian Mark dengan sedih.
"Lucas, lu kalo mau sama adek gue yang bagusan dikit penampilannya. Gue ga mau adek gue malu kalo bawa lu." Setelah mengucapkan hal tersebut Taeyong lantas berbalik meninggalkan Lucas yang merasa tersakiti dengan ucapannya.
"Ga adek, ga Abang kenapa mulutnya pedes semua.."
.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Chingu! (LuMark)
Teen Fiction!!CERITA DI HENTIKAN!! ---- "Only Number One Chingu LUKAS LET'S GET IT!" "WaaaaAAAAaaa! OKE COME ON! SORIJILOOO!" "WAaaaaAAaaa!!" "Wei ANJING BERISIK!"