"Aduh Dek Beomgyu sudah cantik begini mau kemana?"
"Pagi bibi, Beomgyu mau pergi ke perkebunan ayah. Bibi semangat ya kerjanya!"
Beomgyu berjalan menyusuri sisi persawahan yang luas sembari bertegur sapa dengan beberapa warga yang sedang bekerja. Ia sangat suka suasana di desanya, begitu damai dan asri.
Warga desa ini semuanya ramah pada Beomgyu, baik itu yang sudah tua ataupun para generasi muda. Tapi kalau generasi muda sepertinya ramah pada Beomgyu karena wajahnya yang manis untuk seorang laki-laki. Beomgyu pun menyadarinya walaupun kadang ia merasa kenapa orang lain begitu berlebihan memujinya. Bahkan warga desa ini menyebutnya 'Kembang Desa'. Beomgyu tidak habis pikir memangnya dia perempuan?
Setelah berjalan sekitar 15 menit, ia sampai di sebuah gerbang besi besar yang mengarah ke sebuah perkebunan yang luas. Melanjutkan jalannya setelah memasuki gerbang menuju sebuah bangunan kecil di tengah perkebunan. Itu adalah bangunan yang digunakan sebagai kantor ayahnya. Ayah Beomgyu bukan seorang petani kebun, tetapi orang yang memiliki seluruh perkebunan ini dan perkebunan lainnya yang ada di desa lain.
"Pagi Paman Kook, apakah ayah ada didalam ruangannya?" sapa Beomgyu pada salah satu pegawai ayahnya yang sedang meminum kopi sembari membaca kertas yang tidak Beomgyu mengerti isinya.
"Pagi Beomgyu, ayahmu ada didalam. Langsung masuk saja."
"Baik terimakasih, paman"
"Hn"
Beomgyu melangkah dan masuk kedalam sebuah ruangan yang ada di ujung. Mengetuk pintunya sebelum akhirnya menyembulkan kepala melalui celah pintu yang ia buka sedikit. Di dalam ruangan terlihat ada seorang pria yang duduk di mejanya sambil membolak balik buku catatan.
"Apakah Beomgyu mengganggu?"
"Hn? tidak kok. Ayah hanya sedang mengurus data pengiriman untuk nanti siang. Sini masuk, anakku."
Karena sudah diizinkan masuk, Beomgyu masuk lalu mendekati meja ayahnya. Meletakkan sebuah kotak bekal yang ia bawa dari rumah.
"Bunda meminta Beomgyu untuk membawakan ayah sarapan. Kata bunda tadi ayah pergi pagi sekali, apakah ayah sangat sibuk?"
"Terimakasih anak ayah. Kebun cukup sibuk hari ini karena pengiriman hasil panen. Setelah dari sini kamu mau kemana lagi?"
"Mungkin langsung pulang. Oh iya ayah, sebenarnya Beomgyu mau meminta sesuatu pada ayah"
"Apa itu? langsung sebut saja nanti ayah belikan."
Terdapat keheningan sebelum akhirnya Beomgyu menjawab,
"Sebenarnya Beomgyu ingin ........"
~~~
Malam ini kediaman keluarga Beomgyu kembali diisi dengan keheningan, karena memang saat ini sedang makan malam. Keluarganya selalu menerapkan peraturan untuk tidak berbicara saat sedang makan.
Ayah Beomgyu adalah yang pertama menyelesaikan makan malamnya, disusul oleh bunda dan Beomgyu.
"Beomgyu apakah kamu serius, nak?" itu merupakan suara lembut yang berasal dari bunda Beomgyu. Ia menatap Beomgyu dengan sorot mata yang menyiratkan kekhawatiran.
"Beomgyu serius bunda. Bunda tidak usah khawatir, kan disana ada Kak Soobin yang bisa menemani Beomgyu"
"Yasudah nanti ayah minta bantuan Soobin untuk mengurus kepindahanmu."
Bundanya hanya menghela napas, tidak bisa menahan keinginan anaknya. Ini merupakan permintaan Beomgyu yang ia ucapkan seminggu yang lalu dikantor ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembang Desa [Taegyu/Yeongyu]
RomanceBeomgyu lahir dan tumbuh di sebuah desa, terkenal dengan julukan Si Kembang Desa. Akhir-akhir ini dia penasaran bagaimana kehidupan kota setelah mendengar banyak cerita dari kakaknya Yang tinggal disana. Dengan bermodal tekad dia pun berniat untuk m...