“Yahoo Yuki-chan~!!” Yukino yang merasa dipanggil menoleh ke belakang melihat Nagmer yang melambaikan tangan kepadanya.
“Apa?” Tanya Yukino to the point ketika Nagmer sudah berdiri di depannya.
“Hehe, ini. Ku kembalikan buku fisikamu. Terimakasih Yuki-chan, lengkap sesuai yang ku butuhkan. Fiuh, akhirnya tak perlu lagi repot-repot ke perpustakaan nyari buku paket fisika kelas 10. Ish, kenapa pula bab nya mengulang lagi ke kelas 10 cih.” Gerutu Nagmer yang mulutnya ia majukan dan sudah dipastikan dalam hatinya ia sedang mengumpat kepada guru fisikanya.
“Hmm, ya sama-sama Nagmer-senpai. Kalo tidak ada apa-apa saya pergi dulu ada urusan.” Tiba-tiba tangan Yukino ditahan oleh Nagmer saat sudah ingin pergi lagi.
“Ne, Yuki-chan. Jadi kekasihku yuk! Kamu manis dan imut sesuai dengan kriteria wanitaku!”
Duak!
“EH ANJ— WOI APA-APAAN LU NENDANG GUE HAH!?” Protes Nagmer pada si pelaku yang menendangnya dari belakang.
Kaiso si pelaku hanya memberi deathglare pada Nagmer sambil memeluk Yukino dengan posesif.
“LU YANG APA-APAAN MEGANG-MEGANG TANGAN SUCI AURA-CHAN GUE! PA MAKSUD NGAJAKIN KAKAK GUE PACARAN SAMA LU HAH!?” Bentak Kaiso. Terlihat wajah Yukino yang dipeluk Kaiso hanya datar tapi tidak dengan tangannya yang menguat pada genggaman bukunya.
“NAJIS SISCON! GADA SOPAN LU SAMA SENIOR!”
“SENIOR MODELAN LU GAK PERLU DIKASIH SOPAN SANTUN!”
“ANJ— MAJU SINI KITA DUEL!”
Bletak!
“Itte— WOI NAP—” Belum sempat Nagmer ngamuk lagi, wajah Mikaela yang sedang senyum manis sambil mengepalkan tangan dengan kuat.
“Duduk.”
“T-tapi ojou-chan—”
“Kubilang, duduk.”Nagmer tanpa basa-basi lagi langsung duduk bersimpuh di hadapan Mikaela.
“Hahaha, Nagmer gak pernah kapok buat masalah. Lihat tuh, Mika-chan macam ibu yang sedang memarahi anaknya.” Celetuk Shiro yang menonton Nagmer sedang diceramahi oleh Mikaela.
“Biasalah, si anjing itu emang gak pernah diem dimana-mana.” Sambung kembaran Nagmer alias si Makther sambil memakan keripik kentang dan ikut menonton Nagmer.
“Hmm sebenarnya ada yang bikin gue heran.” Gumam Shiro yang membuat Makther meliriknya sebentar.
“Soal?”
“Itu si Nagmer, apa gak pernah ya dia merasa malu atau kalem gitu sekali saja? Jarang sekali ngeliat dia pendiam. Yang sering keliatan ya sikap konyol dan tingkah tololnya itu. Gak pernah dia jadi kapok sama perbuatannya atau penakut gitu.” Makther berhenti memakan keripik kentangnya dan beralih meminum milkshake nya.
“Pernah kok dia menjadi penakut.” Jawaban Makther membuat Shiro langsung menoleh kaget ke Makther.
“Lah? Seriusan?” Makther mengangguk membenarkan perkataannya sambil melanjutkan memakan keripiknya.
“Kapan!? Kok gue gak pernah lihat!?” Shiro langsung kayak syok gitu karena ya tipe macam Nagmer ini yang sukanya pecicilan gak bisa diem dan playboy gini pernah menjadi sosok kalem.
“Dulu sekali, sebelum gue menjadi seperti saat ini.” Makther tersenyum tipis ketika mengingat masa lalunya.
“Maksud? Coba ceritain dong.” Shiro menggeser tempat duduknya mendekati Makther agar bisa mendengar ceritanya dengan jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Book
RandomBuku nyampah Cuman isi para OC, cerita selingan sangpah, fanfic singkat yang sangpah, dll Isinya cuman ngegabut asli