04

237 23 24
                                    


Yah...

Hari terakhir event Birthday HYBE High School. Semua merasa lega karna segala keringat dan usaha serta penantian mereka selama satu bulan terbayar sudah..

Sekarang adalah sesi terakhir dimana puncak acara diselenggarakan. Diatas panggung megah yg ada di tengah lapangan basket indoor,terdapat 2 namja yg bertugas menjadi di acara ini.

Banyak tamu undangan yg hadir disini dan sudah ada beberapa yg telah duduk dikursi khusus yg sudah disediakan para panitia. Bahkan, menurut desas desus yg sedang hangat. Pewaris dan penerus dari RedBlood moon pun diundang secara khusus sebagai salah satu donatur terbesar di HHS.

Semua mata para Omega dan Beta yg merasakan aura dominan yg sangat kental dan pekat pun menatap tepat kepada namja itu. Namja dengan wajah bak dewa. Badan atletis. Kulit putih. Rahang tegas. Hidung mancung. Mata tajam. Aigooo.. Apalagi yg harus aku jelaskan pada kalian wahai readers?? Intinya benar benar sempurna.

Haishh.. Oke kita skip dulu untuk kagum kagum nya..

Mari kita pindah ke Backstage lebih tepatnya ruang make up. Disini, seorang namja manis rupawan tengah dipoles wajahnya. Tubuhnya yg ramping dibalut jas OSIS nya sangat pas sekali.

"baik.. Seokjin. .. Kau sudah siap. Aigo. Dirimu sangat manis dan rupawan. Seharusnya aku tidak perlu medandani mu karna, lihatlah! Kau sudah menawan. Dan sekarang? Aduhhh aku tak bisa berkata kata"

"Aniya.. Kau terlalu lebay Rose. Aku tidak seperti itu."

"eoh? No no no! Kau yg tidak menyadari hal itu!"

"nee nee nee terserah padamu. Aku harus pergi sebentar lagi giliran ku." ucap Seokjin sambil bangkit dari kursi dan sedikit membenahi baju nya.

Jujur entah kenapa perasaan nya sungguh resah. Padahal memberi sambutan didepan umum itu sudah hal biasa baginya. Tapi entah kenapa dia resah dan agak gugup kali ini.

Rose yg mulai menyadari perubahan wajah dari temannya itu pun segera bertanya.

"hei boy. You okay?"

"ha? Nee gwenchana."

"hwaiting! Ini hanya sebentar boy. Jangan khawatir"

Seokjin mengangguk dan berjalan keluar dari ruang make up karna sudah dipanggil oleh salah satu anggotanya.

#Dipanggung

"Nee.. Berikut nya.. Adalah sambutan dari Ketua OSIS dan selaku Ketua Pelaksana dalam acara ini. Mari kita sambut Kim Seokjin. Silakan.." ucap salah satu Mc.

Seokjin yg merasa dipanggil pun. Menghela nafas sebentar dan mulai berjalan ketengah panggung bisa ia lihat banyak pasang mata yg fokus melihat ke arah nya.

Kata demi kata pun mengalir keluar dari mulut Seokjin. Disela sela ucapan nya. Mata Seokjin juga tak diam saja. Ia melirik kesana kemari hingga tak terkira. Kedua matanya melihat sepasang mata tajam berwarna merah bergradasi hitam tengah menatap tajam ke arahnya. Seketika jantung nya berdetak cepat. Entah kenapa ia menjadi sangat resah.

Dengan cepat ia menyudahi sambutannya. Ia sudah mulai lemas. Entah sejak matanya bertemu dengan mata itu hidung nya samar samar mencium aroma yg menusuk dan sangat memabukkan. Ia sungguh tak tau akan ini. Ia pun juga tengah berusaha menahan Wolf nya yg sejak tadi gelisah didalam dirinya.

"Sekian dari saya. Maaf jika ada salah kata. Selamat menikmati hiburan yg kami sediakan nanti. Khamsahamida. Annyeong"

Dan yah Seokjin langsung berjalan cepat menuju backstage. Ia benar benar mulai tak kuat dengan apa yg ia rasakan barusan. Ia harus merilekskan tubuh nya. Ia butuh udara segar.


Sedangkan dibangku para tamu. Namja dengan iris mata merah bercampur hitam setia menatap ke arah sesosok namja rupawan yg tengah berdiri di atas panggung.

Awalnya biasa saja. Namun. Disaat tak diduga pandangan matanya bertemu dengan namja itu.

Darah nya berdesir. Entah kenapa ia merasakan sesuatu yg ingin meledak pada tubuhnya. Bukan hanya dia. Tapi wolf nya pun merasakan perasaan itu.

'Mate'

Mendengar sang wolf berucap seperti itu. Ia mulai menyadari bahwa apa yg di ucapkan itu benar. Namja itu tidak terlalu bodoh akan perasaan ini. Ia bertemu dengan matenya.

Seseorang yg sudah lama ia nanti selama ini. Dan tak diduganya ia malah dipertemukan dengan matenya diSekolah ini. Dewa sangat baik padanya hari ini.

Agar lebih meyakin kan lagi. Ia dengan sengaja mengeluarkan sedikit feromon nya. Dan yah. Itu benar benar berefek pada pemuda manis rupawan itu. Bisa terlihat dari raut wajah nya yg mukai gelisah. Wah.. Ini sangat menarik.

"Bogum!"

"nee tuan?"

"cari data diri dari namja yg baru saja pergi dari panggung."

"apakah yg baru saja memberi sambutan tuan?"

"hn"

"baik tuan."

"nanti malam harus sudah ada di ruang kerja ku"

"Siap tuan!"

Setelah tangan kanan nya pergi. Namja tampan itu pun kembali menikmati acara yg ia hadiri. Ia sungguh tak sabar untuk tau siapa mate nya itu.








Seokjin pov

Hahhh... Astaga... Apa itu tadi?

Sungguh entah kenapa sejak melihat mata itu tubuh ku serasa kaku dan tak terasa. Aku sungguh bingung dengan hal ini. Ini sungguh aneh. Aku belum pernah merasakan hal ini.

Setelah memberi sambutan tadi. Aku langsung bergegas menuju ke ruang make up. Perasaan ku sungguh kacau. Ku raih botol air minum ku dan ku teguk hingga tandas.

Ceklek..

"loh Jin? Kau kenapa? Hey boy" tanya Rose ygbaru saja masuk ke ruangan itu setelah mengambik jatah konsumsi untuk nya dan Seokjin.

"hm? A-ahh ani.. Gwenchana.. Aku hanya sedikit gugup.  Oh ya? Apa aku bisa pulang duluan? Aku barusan dapat telfon dari Eomma ku."

"Eumm.. Sepertinya boleh. Taoi sebelum itu kau kabari dulu wakil wakilmu itu."

"ahh nee gomawo. Sebentar!"

Seokjin pun menelfon kedua wakil nya untuk pamit pulang terlebih dahulu. Setelah nya ia pun mengemasi barang barang nya serta pamit ke Rose dan bergegas ke area parkir.












"Kenapa dia sangat aneh tadi? Perasaan dia tadi oke oke aja... Aishhh biarlah.. Mending aku makan lumayan dapet dua porsi. Heheheheh"







































TBC!!!

hai gais!! Mian aku lama gk up. Lagi sibuk real life. Juga kehabisan ide buat chap ini.

Jangan lupa Vomment ya! See you next chap. And sorry for Typo!

OH SH*T! ¦¦ JinvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang