• SICK (2) •

188 27 0
                                    

Selama di perjalanan kirst memasang wajah bete nya, dia terheran dengan perilaku singto kepadanya,

"Apa yang dia inginkan.. Kenapa memperlakukan ku layaknya kita sudah menjalin hubungan yang lama" Ucap krist dalam hati nya.

"Kau kenapa? " Tanya singto menghapus keheningan.

Krist tak menjawab, hanya memalingkan wajahnya ke arah jendela dan memandang keluar jendela melihat pejalan kaki yang berlalu lalang di pinggir jalan.

"Kit," Panggil singto yang masih belum di respond oleh krist. Habis sudah kesabaran singto.  Ia menjulurkan tangannya ke dagu krist dan menarik dagu krist agar wajahnya menghadap kepadanya.

"Kau kenapa?" Tanya singto lembut,

Krist terkaget dengan posisinya sekarang, wajahnya dan wajah singto hanya berjarak beberapa centi saja, krist pun tersadar dari lamunannya tadi dan menepis tangan singto dan mendorong singto pelan, berusaha untuk lembut walaupun sebenarnya krist sedikit jengkel.

"A-aku tak apa" Jawab krist terbata, karna menahan rasa yang aneh dalam dirinya.

Singto hanya menggeleng, dan kembali melajukan mobilnya kembali karna sebelumnya ia terhenti di lampu merah.

Selama di perjalanan hanya kesunyian yang terjadi, singto pun menoleh kembali melihat krist sesaat lalu tersenyum, ternyata laki laki tersebut sedang tertidur lelap tepat di sebelahnya, singto menggelengkan kepala.

"Putri tidur" Lirih singto sambil tersenyum, matanya fokus ke jalan, namun sesaat ia tersadar bahwa ia tak tahu arah pulang kerumah krist maka ia pun mengemudikan mobilnya menuju apartment nya.

Sesampainya diparkiran apartment nya singto, krist pun belum terbangun dari tidur nya. Singto yang gemas pun akhirnya turun dari mobil dan menggendong krist ala bridal style menuju apartment nya.

Selama diperjalanan menuju apartment nya singto sesekali mencuri curi pandang pada wajah krist yang begitu menawan.

"Beautiful" Lirih singto.

singto pun sampai di depan pintu apartemennya, membuka pintu apartment nya untung nya kunci apartment nya itu menggunakan sistem sidik jari atau pasword, jadi tak perlu bersusah payah untuk membuka pintunya.

Ia memasuki apartemennya dan berjalan menuju kamarnya, membaringkan krist di kasurnya. Lalu berjalan keluar dari kamarnya untuk menyiapkan makan malam karna waktu sudah menunjukan pukul 6.30 malam.

----------++++++++++++++++++++++++++++++++++----------

Im Not Sure.. But I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang