Krist terbangun dari tidurnya, ia mengerjapkan matanya yang mencoba menetralkan penglihatannya. Saat tersadar dan melihat sekelilingnya, kamar yang ia tempati bukan lah kamar nya. Ia pun turun dari kasur dan berjalan keluar kamar. Menulusuri setiap inci dari lorong yang ia telusuri.
Krist pun menuruni tangga, dan melihat seorang sedang duduk sambil memfokuskan dirinya kepada ipad yang ada di tangannya.
" P sing? " Ucap krist, sambil berjalan menghapiri sinto.
Singto pun menoleh ketika merasa nama nya dipanggil oleh seseorang.
"Kit.. Sudah bangun? " Jawabnya.
"Mmm.." Angguk kit,
"Ini dimana? Kenapa kau membawaku kesini bukan ke rumahku?" Deretan pertanyaan yang di luncurkan krist sontak membuat singto bangun dari duduk nya dan menaruh ipad nya di sofa yg ia duduki.
"Kita makan malam dulu, aku sudah lapar.. Kau pun lapar kan? Ayoo aku sudah menyiapkan makan malam kita" Jawab singto sambil berlalu menuju meja makan yang tak jauh dari posisi mereka.
Singto pun menarik salah satu kursi dan mendudukinya, diikuti oleh krist yang duduk di hadapannya.
"Kau belum menjawab pertanyaanku" Ucap kit memecahkan keheningan di meja makan.
"Makan" Jawab singto,
Krist mendengus kesal sambil mengambil makanan yang tersaji di meja makan dan memakan nya perlahan mengisi perutnya. Melihat itu singto pun ikut makan dengan tenang.
Mereka pun selesai makan, krist yang sudah terbiasa membereskan meja makan dirumahnya pun membersihkannya, mencuci piring kotor bekas makan mereka.
Singto yang melihatnya pun menghampiri krist, lalu memeluk pinggang krist dari belakang dan membenamkan mukanya di ceruk leher krist.
Krist terlonjak kaget, dan merasa tak nyaman pun mencoba menyingkirkan singto dengan lembut.
"P sing, apa yang kau lakukan, lepaskan aku sedang mencuci piring" Tolak kit pada kelakuan singto.
Singto tak menggubrisnya, ia semakin mempererat pelukannya di pinggang krist.
"Aku suka aroma tubuhmu" Bisik singto tepat ditelinga krist.
Krist mendelik geli terkena terpaan nafas singto pada telinganya. Ia yang sudah selesai mencuci piring nya pun membilas tangannya. Perlahan krist melepas lengan singto yg berada di pinggangnya.
"Kau memang calon suamiku,.." Ucap krist
"Tapi kita belum cukup mengenal satu sama lain.. Jadi tolong jaga sikapmu tuan prachaya" Lanjut krist sambil melenggangkan kaki nya meninggalkan singto di dapur.
Singto yang mendengar ucapan krist pun menyunggingkan senyuman miring nya dan terkekeh kecil sambil menggelengkan kepala.
"Kau benar benar sangat menarik krist perewat" Ucap singto dalam hati sambil melihat kepergian krist.
-----------+++++++++++++++++++++++++++++++++-----------
Terimakasih buat yang sudah bersedia menyempatkan mampir di sini..
Enjoy ya guus 🤟🏻🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Im Not Sure.. But I Love You
Fanfictionmy first story. mohon dukungan nya.. baca saja lah ya.. konten berbau bxb de el el.. enjoy :)