Chairmate

2K 180 0
                                    

Pagi ini koridor sekolah sangat dipenuhi oleh siswa-siswi yang berkumpul mengerumuni mading.

Pasalnya hari ini adalah hari dimana pengumuman ujian akhir semester diumumkan, tepatnya di Mading utama yang berada di koridor dekat aula, karena mading tersebut adalah mading yang paling besar di sekolah.

Sepertinya ujian sebelumnya, dimana kelas 10 akan duduk sebangku dengan kls 11 dan pasangannya pun akan di tentukan secara acak oleh panitia.

Hal ini bertujuan agar kecil kemungkinan peserta ujian untuk mencontek jawaban dari temannya, namun agaknya sebangku dengan kakak kelas bukanlah sebuah halangan agar tidak bisa mencontek.

Pasalnya meskipun mata tidak bisa di gunakan untuk melihat jawaban teman, namun ada telinga dan juga mulut yang bisa digunakan untuk mendengar deretan jawaban yang di sebutkan oleh temannya, walaupun jarak antar bangku agak berjauhan.

"Aaaaaaaaa!! akhirnya gue sekelas sama Lo, Ren"Pekik seorang gadis kala melihat namanya tercantum di kertas yang berisikan ruangan tempat ujian berlangsung nanti beserta siapa saja murid yang akan mengisinya.

Mendengar ucapan temannya Rennatha segera menatap deratan nama-nama berserta kelas tempat mereka ujian, dilihatnya satu persatu hingga akhirnya pandangannya berhenti dimana namanya tercantum dan di bawahnya tertera nama dari sahabatnya Rose.

24. Rennatha Olivia
25. Rosseana Maharani

"Iya lah, kan nama Lo sama gue sama-sama R, gimana sih."

"Yatapi kan, waktu ujian kemarin aja, kita ga seruangan."

Rennatha kembali memfokuskan pandangannya kearah nama-nama di depan guna melihat siapa saja murid-murid yang satu ruangan dengannya.

"Eh eh liat Ren, gue duduknya sama Gio dong, ihh males deh satu bangku sama playboy." Kesalnya sambil menunjuk pasangan dari nomor yang ada di belakang namanya.

Rennatha tertawa sambil menggelengkan kepala, dirinya sangat tau kenapa rose, sahabatnya ini  seperti punya dendam kesumat terhadap kakak kelasnya yang satu ini Gio Reefaldo.

Pasalnya, gio dulu pernah mendekati rose selama kurang lebih satu bulan lamanya, rose yang emng anaknya gampang baper ditinggal gitu aja sama gio setelah satu bulan pendekatan, alias dighosting.

"Ish gue gamau sumpah, Renn~"Rose merengek sambil menarik narik sebelah tangan Rennatha.

"Ya mau gimana lagi Ros, gue gabisa ngubah." Kata Rennatha pada sahabatnya itu.

Rose melepaskan pegangan tangannya kemudian menunjuk kembali kearah namanya,"Perasaan nama gue hurufnya beda jauh deh sama ni cowo, kenapa bisa sebangku anjirr." Kata rose bingung. Letak alfabet antara. G dengan R itu sangat jauh, dan kecil kemungkinan bisa saling berdekatan.

Ren mengangguk menanggapi, dirinya juga bingung kenapa Gio bisa nyasar kedalam jejeran absen terakhir, seharusnya dia ada di absen atas karena kan namanya dari huruf G.

"Tuhh liatt!! temen satu spesies nya juga sekelas sama kita, Rennatha!" Hebohnya ketika melihat teman sehidup semati Gio yang berada di ruangan yang sama dengan mereka.

Rennatha melototkan matanya ketika sadar kalo best friend Gio yang kelakuannya sama kayak Gio adalah chairmate nya.

"Anjirr! dia chairmate gue, Ros." Ucapnya sambil menepuk dahi, Rose segera melihat dengan seksama dan ternyata benar disana tertulis jika pasangan dari sahabatnya ini adalah..

24.Raffa Zeonel
25. Gio Reefaldo

"Yahhh!!!"

"Ros, si Raffa mah lebih bejat dari gio."Rose mengangguk sambil mengusap punggung Rennatha.

"Sabar Ren, nanti gue pantau kok tenang aja."

🍁🍁🍁

Hari ujian pun tiba, semua siswa-siswi/i berkumpul di depan kelasnya masing-masing menunggu hingga pintu kelas di buka.

Rennatha dan juga Rose saat ini tengah duduk di atas bangku yang ada di depan kelas sambil memegang buku materi, berusaha untuk menghapal beberapa isi dari buku tersebut berharap agar ketika mengisi jawaban nanti mereka tidak terlalu kesulitan.

"Aduhhh mumet ini otak gue, Ren" Rose terus saja menggerutu sambil terus membuka lembar demi lembar halaman secara asal.

"Nanti kalo ada soal yang susah, Lo tanyain aja sama gue." Rose mendelik mendengar penuturan sahabatnya itu, menurut nya Rennatha jauh lebih beruntung dari pada dirinya.

Karena apa? karena chairmate nya kak Raffa yang otaknya sebelas duabelas dengan Albert Einstein.

Gimana enggak, dia juara umum berturut-turut selama dua tahun, sedangkan chairmate nya sendiri, si gio boro-boro juara umum, bisa naik kelas juga Alhamdulillah dia.

"Ya Lo mah mending dapet sebangku sama otak cerdas kayak kak Raffa, lah gue? Kak gio, apa yang mau di harepin coba." Kata rose putus asa. Rennatha mengangkat bahunya sambil memasang raut tak setuju.

"Dih, ogah gue minta jawaban ke dia, ngeselin gitu."

"Ya ngeselin juga dia pinter Rennatha, ada gunanya dia sebangku sama Lo." Kata rose kekeh dengan pendiriannya, jika Rennatha lebih beruntung.

Rennatha menutup bukunya kemudian memasukkannya kedalam tas, berdebat dengan rose hanya akan membuang waktu. Lebih baik Rennatha mengalah agar tidak semakin panjang pembahasan tersebut.

"Yok masuk, udah di buka, tuh." Tunjuknya ke arah kelas, rose menengok kemudian bangkit dari duduknya dan pergi menuju kelasnya dengan Rennatha yang berada di sebelahnya.

    

TBC....

𝐎𝐮𝐫 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 ||𝐋𝐤|| Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang