04✍︎-REGAN MERVIEUS

787 143 19
                                    

ASSALAMUALAIKUM

SEHAT KAN?

__________________________________________________

Setelah jadwal kelasnya selesai,Regan memutuskan untuk pulang,bukan pulang sih lebih tepatnya bekerja.Bekerja di kafe milik temannya itu.Temannya pun juga tau kondisi ekonomi Regan.Namun sebelum pulang,sempat terjadi drama antara Regan dan temannya itu,entah bisa dibilang teman atau tidak,karena temannya itu selalu saja mencari masalah dengannya.

Regan hanya menanggapi nya dengan senyuman, namun saat temannya itu mengungkit tentang orang tuanya yang miskinlah atau hal-hal aneh yang bahkan orang tuanya tidak pernah melakukannya,Regan tidak tinggal diam saja,ia akan membalasnya dengan omongan bukan kekerasan.Meskipun ia biasanya mendapatkan bogeman dari temannya itu ia hanya mendiami nya,tidak ingin membalas perbuatan yang sama dengan yang dilakukan temannya.

"Cowok miskin mau kemana nih" suara seseorang dengan nada remeh nya.

Lihatlah bahkan Regan hanya tersenyum.

"Senyum mulu,kagak bosen apa lo" sewot temannya satu lagi.

"Biasalah bro sok ramah sok baik lagi,udah miskin sok-sok an lagi hahaha" ejek teman nya.Sebut saja mereka bertiga Raga,Eksa,Dino.

Regan hanya menggelengkan kepalanya, setelah itu dia meninggalkan mereka bertiga.

Raga yang melihat itu marah,dirinya merasa diabaikan,baru saja ingin melangkah,kedua temannya sudah menahan badan Raga.

"Udah woi biarin aja lah dia" ujar Eksa menenangkan Raga.

"Lain kali kita bikin dia bonyok" Dino seraya tersenyum miring.




Kini seseorang sedang berada di sebuah kafe,menjalankan tugasnya seperti biasa,membuatkan pesanan untuk pelanggannya.

Siapa sih yang tidak tertarik dengan cafe berspanduk Brown Coffee itu,udah baristanya ramah,murah senyum ganteng pula.Kebanyakan perempuan daripada laki-laki yang nongkrong di cafe tersebut.

Bahkan setiap harinya pun rame,hanya hari Jum'at saja tidak,karena cafe tersebut tutup.

"Laris bang" ujar Regan kepada pemilik cafenya.

"Iyalah laris orang baristanya lo,udah ganteng,gampang senyum lagi" ujar Reza.

"Bukan karena gue,rezeki udah ada yang ngatur bang" Regan terkekeh mendengarkan pernyataan konyol dari Reza.

"Yaudah lanjut,gw mau ngurusin yang lain" ucap Reza sambil menepuk bahu Regan.

"Siap."

Seorang perempuan cantik memasuki cafe tersebut.Matanya menelisik setiap sudut cafe itu.Senyum terukir di wajahnya.

Dia duduk di bangku kosong yang berada di dekat jendela.Tiba-tiba seseorang datang menghampirinya.

"Mau pesan apa mbak?" tanya seseorang dengan ramahnya.

Perempuan itu masih membuka buku menu tanpa melihat seseorang yang menanyainya.
"tiramisunya satu" ucap singkat perempuan itu.

"Baiklah,ditunggu pesanannya"

Regan kembali ke tempatnya,membuatkan pesanan yang dipesan oleh pelanggannya tadi.Dan 20 menit pesanan itu sudah siap dengan cepat Regan mengantarkannya.

Regan dengan hati-hati menaruh pesanan tersebut. "Silahkan dinikmati mbak" ucapnya dengan bibir yang tersenyum.

Perempuan tersebut yang semula bermain handphone langsung meletakkan handphonenya di tasnya.Perempuan tersebut menoleh ke arah seseorang yang mengantarkan pesanannya betapa terkejutnya dia saat mengetahuinya.

"Regan?" kaget perempuan itu.

Regan yang mendengar suara itu lantas mendongak kan kepala menatap perempuan tersebut.

"Kenzie?" Regan juga terkejut,pasalnya ia daritadi tidak melihat wajah pelanggan nya itu.

"Kamu jadi barista disini?" tanya Kenzie.

Regan tersenyum dan mengangguk.

"Ayo duduk dulu,ngobrol dulu"

Regan menuruti perkataan Kenzie,saat ini belum ada pelanggan yang datang lagi, jadi dia bisa mengobrol dahulu dengan Kenzie.

"Aku nggak pernah lihat kamu sebelumnya,pasalnya aku juga sering kesini" ucap Kenzie.

"Aku jadi barista baru-baru ini kok,jadi mungkin kamu nggak tau" jelas Regan.

Kenzie mengangguk kan kepalanya. "Kok jadi barista" tanya Kenzie.

Regan menghela nafasnya dan kembali tersenyum. "Ya mau gimana lagi,cari pekerjaan saat ini susah,dan aku juga masih kuliah jadi bingung mau kerja apa.Dan untungnya ada temen aku yang kebetulan dia punya cafe,nah aku ditawarin tuh kerja disini,ya aku mau dong.Mungkin itu rejeki aku.Aku nggak papa kerja apa aja yang penting itu halal" jelas Regan disertai senyum manisnya.

Mendengar kan penjelasan Regan,membuat gadis itu kagum kepadanya.Baru kali ini dia menemukan cowok yang pekerja keras.Apalagi dia suka dengan kata-kata cowok itu ''nggak papa kerja apa aja yang penting halal.'' Udah ganteng,baik,sholeh,pekerja keras lagi apa lagi kurangan nya,batin Kenzie.

"Aku salut sama kamu" ucap Kenzie.

Regan terkekeh. "Salut kenapa?" tanya cowok itu.

"Ya di usia kamu yang masih muda,kamu udah kerja,biasanya cowok seumuran kamu masih main sana sini sama temen-temennya" ucap Kenzie.

"Ya itukan mereka bukan aku,aku juga harus kerja buat kebutuhan sehari-hari aku, meskipun orang tua aku masih ada aku juga nggak rela mereka kerja di usianya yang udah tua.Kalo aku masih bisa cari kerja kenapa harus orang tua aku.Dulu cita-cita aku pengen banget bahagia in mereka dengan kesuksesan ku,tapi Allah sayang mereka jadi Allah ngambil mereka duluan." jelas Regan diakhiri dengan senyumannya.

Ya Tuhan sisipkan satu aja seperti cowok yang ada di depanku ini,kalo nggak dia aja juga gapapa,batin Kenzie.

R E G A N ☕︎ 𝐎𝐍 𝐆𝐎𝐈𝐍𝐆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang