PART 16

3.2K 391 53
                                    

Pukul 23.45

Terlihat ara masuk ke dalam kamar dengan hati-hati. Tetapi dia tidak mendapati istrinya ada di kamar. Ara berniat menelpon chika dengan cepat dia membuka ponselnya, dia cukup kaget melihat missed call sebanyak 10x dari chika. Bisa-bisanya dia mengabaikan panggilan dari chika.

"Mampus gue" batinnya

Ara berniat mencari chika ke kamar putrinya, namun sebelum ara keluar kamar, chika terlebih dulu masuk ke kamar.

"Abis dari mana?" Tanya chika dengan tatapan mematikan

"A-aku cari wedang ronde buat angetin badan chik" jawab ara

Chika melihat ara memang menenteng kresek plastik berisi wedang ronde, namun entah chika merasa ada yang ara tutupin darinya. Sangat aneh ara keluar malem-malem hanya untuk membeli wedang ronde. Chika mencoba setenang mungkin untuk tidak curiga.

"Sampai ga bisa angkat telpon?" Tanya chika mendekati ara dan benar saja begitu chika mendekat langsung tercium wangi parfum yang sangat asing bagi indera penciumannya.

"Kamu lupa ya kalo malem hpku selalu mode silent" jawab ara setenang mungkin

"Hmmm" chika hanya mendehem menanggapi ucapan ara

"Udah jangan overthingking sayang, aku keluar cuma cari ini kok, abisnya dingin banget aku jadi ga bisa tidur" ucap ara sambil melepas jaketnya

Kali ini chika tidak menanggapi ucapan ara, dia masih kepikiran wangi parfum yang menempel di jaket ara. Parfum siapa itu? Dia bertanya-tanya dalam batinnya.

"Kamu mau ga sayang?" Ara mendekati chika membawa segelas wedang ronde

"Buat kamu aja" ucap chika dan chika memilih untuk tidur saja.

***


FLASHBACK

Setelah cukup lama ara memeluk fiony, kini ara melepaskan pelukannya. Ara merasa seperti ada seseorang yang sedang mengawasinya.

Ara memicingkan matanya, mencari dimana orang yang sedang mengawasinya namun sialnya dia tidak menemukan siapa-siapa. Akhirnya dia kembali lagi fokus pada fiony.

"Jangan nangis lagi ya, kamu jelek kalo nangis kaya gini" ucapnya sambil menghapus sisa air mata di sudut mata fiony

"Yg bikin nangis siapa?" Fiony memukul pelan dada ara

Ara sedikit terkekeh, ara cukup tenang sekarang, karna jika dipikir lagi sepertinya memang fiony akan jauh lebih bahagia bersama zee, Lagipula zee bukan seseorang yang buruk, jadi ara lebih tenang merelakan cinta pertamanya itu pada zee.

Tiba-tiba saja mereka saling menatap, entah siapa yang memulai kini sudah tidak ada lagi jarak di antara mereka, fiony memejamkan matanya dan dengan pelan tapi pasti ara mengecup bibir fiony.

'CUP'

Satu kecupan yang sangat manis, batin fiony

"Sebelum aku melewati batas lebih baik aku antar kamu kembali ke villa" ucap ara pada akhirnya

Fiony mengangguk, dia membiarkan ara menggandeng tangannya.

Setelah mengantarkan fiony kembali ke villa, ara dengan cepat kembali ke villanya, ia harus cepat sebelum chika mengetahui dia keluar diam-diam.

Saat sudah dekat villanya, ara melihat tukang wedang ronde di samping villanya, akhirnya ara membeli wedang ronde tersebut untuk menghangatkan tubuhnya.

FLASHBACK SELESAI.


Pagi harinya

Chika sudah bangun dan melirik suaminya yang masih terlelap di sampingnya, Chika tatap wajah tidur ara yang biasanya terlihat sangat damai baginya namun kali ini chika menatap wajah ara penuh kecurigaan.

CHIKARA in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang