Lino mendudukkan temannyaㅡChangbinㅡdan menjelaskan semuanya dari awal bertemu Sakura hingga kedatangan Sakura ke studionya agar ia tidak salah paham mengenai mereka berdua.
"Tapi sebenarnya sama aja bro, lo salah. Ini anak orang loh, cewek. Lo suruh ngolesin salep ke elo. Mikirlah. Nunggu gue sama anak-anak sampe balik napa," Protes Changbin pada Lino.
"Iya emang salah gueㅡ
Lagi-lagi Lino belum menyelesaikan kalimatnya, Sakura langsung memotongnya.
"Itu usulan gue yang mau banyu olesin dia. Gue yang salah."
Manik Changbin langsung menatap Sakura setelah perempuan itu mengklarifikasi yang sebenarnya terjadi. Tapi melihat Sakura, ia merasa tidak asinf dengan wajahnya.
"Bentar," Dengan penuh selidik, mata Changbin memperhatikan wajah Sakura baik-baik.
"Iya-iya, maaf, gue emang salah. Nggak usah sampe liatin gue kaya gitu," Ujar Sakura yang merasa risih dilihat oleh Changbin.
"Gue kaya gak asing deh sama wajah lo," Ucapan Changbin sontak membuat Sakura terkejut.
"Kan? Gue tadi juga mikir gitu. Kirain gue doang," Tambah Lino.
"Ya iyalah gak asing. Kan gue anak Nat juga. Gimana sih."
"Bukan karena lo satu kampus di Nation bareng kita, wajah lo terlalu familiar dan sering keliatan... Tapi siapa ya," Changbin berpikir lagi sambil mengingat-ngingat dimana ia menemui Sakura.
"Udah ah, gue mau pulang. Hutang gue lunas ya," Sakura menatap Lino.
Lino mengangguk mengiyakan, "Iya, gue juga makasih. Gue anter lo kedepan."
Saat akan beranjak berdiri dan pergi dari studio, ucapan Changbin menghentikan langkah mereka berdua.
"AH GUE INGET!"
Otomatis Sakura dan Lino langsung menoleh kearah Changbin. Mereka juga ternyata penasaran dengan ucapan Changbin yang sejak tadi berusaha mengingat-ngingat identitas Sakura.
"Dia cewenya Jungwoo anjir!"
Sakura langsung melotot ketika Changbin menyebutkan bahwa dirinya adalah pacar Jungwoo.
"Ralat, bukan cewenya, tapi mantannya," Koreksi Sakura sekaligus menegaskan pada Changbin.
Lino hanya bisa menatap Sakura yang membalas ucapan Changbin kepadanya dengan samgat datar. Walaupun dia pada akhirnya tahu kalau Sakura dulunya pernah menjadi pacar Jungwoo. Pantas saja dirinya juga tidak merasa asing.
"Wah gila-gila! Bisa-bisanya cewenya si Jungwoo malah dateng ke tempat kita!" Changbin otomatis bertepuk tangan tertawa sinis.
"Mantan," Lagi-lagi Sakura menegaskan kata 'mantan' pada Changbin. "Gue keluar sendiri, gak usah dianterㅡ
Changbin memotong kalimatnya, "Mau lo apa?" Changbin yang tadinya masih duduk di sofa langsung berdiri dan berjalan kearah Sakura dan Lino.
Kini Changbin dan Sakura saling bertatapan. Tentunya tatapan Changbin kali ini beda, tidak se-ramah saat tadi mendengar bahwa dirinya membantu Lino mengoleskan salep. Kali ini tatapannya benar-benar tajam, dingin, dan mematikan.
Lino yang menyadari temannya akan tersulut emosi itu langsung mengahadang temannya melihat Sakura, "Udah, lo pulang aja," Ujarnya pada Sakura.
Sakura pun menurut, ia melangkahkan kakinya pergi dari studio. Tapi lagi-lagi ucapan Changbin menghentikan langkahnya.
"Sengaja lo mau ngerusak temen gue?"
Sakura menoleh kearah Changbin, "Maksud lo?"
"Dibayar berapa lo sama Jungwoo, sampe mau nge-godain temen gue?"
"Bin, udah!" Seru Lino berusaha menenangkan temannya agar tidak terus melanjutkan perkataannya.
Sedangkan Sakura tidak bisa membalas kata-kata yang dilontarkan Changbin kepadanya. Ia tidak sanggup lagi. Sakura pun memutuskan untuk berlari keluar dari ruang studio kecil itu.
Sakura berjalan menyusuri trotoar, mencoba menahan air matanya dengan mati-matian, sampai akhirnya ia tidak sanggup lagi menopang tubuhnya dan terduduk di trotoar.
Ia tidak peduli berapa orang yang berlalu lalang melewatinya yang sedang menumpahkan semua air mata beserta kesedihannya.
Terjadi lagi.
Bukan sekali dua kali Sakura mengalami hal ini. Sudah kesekian kalinya ia diperlakukan seperti ini oleh orang-orang yang ia tidak kenal, tetapi ternyata orang-orang itu adalah musuh Jungwoo di sirkuit.
Jungwoo memang orang yang melakukan balapan dengan mereka, tetapi yang terkena imbasnya justru Sakura. Entah itu lelaki maupun perempuan, pasti ada saja yang mem-bully Sakura. Hanya karena ia pacar dari Jungwoo.
Tapi apa yang Jungwoo lakukan? Memberikam perhatian pada Sakura saja tidak, apalagi kalau disuruh untuk berhenti balapan. Jelas tidak mau. Karena balapan merupakan 'harga diri' baginya. Semua hal itu sudah pernah Sakura coba, dari menceritakan segalanya, mengeluh, kesal, marah, menangis didepan Jungwoo, maupun menyuruh ia berhenti, tapi tetap saja lelaki itu seperti tidak peduli pada Sakura yang tertekan karena ulahnya.
Paling responnya hanya 'sabar', 'karena banyak orang iri sama aku', 'aku bakal ngelindungin kamu', mengatakan alasan dia gak akan pernah bisa berhenti untuk balap motor, dan berakhir memeluk Sakura sehingga dengan mudah memaafkannya.
Sakura benar-benar tidak tahan dengan title 'pacar Jungwoo' itu. Sampai pada akhirnya Sakura memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka yang tidak disetujui oleh Jungwoo. Sakura sudah melakukan segalanya untuk memutuskan hubungan dengan Jungwoo, ia memblokir semua akun sosial media Jungwoo agar ia tidak bisa menghubungi Sakura.
Jungwoo yang tidak terima keputusan Sakura terus-terusan mengusik Sakura dengan pergi ke rumah Sakura, menemuinya di kampus, sampai terang-terangan mengatakan kalau dirinya tidak mau putus dari Sakura. Sakura terus mengabaikan Jungwoo, sampai pada akhirnya ia berhenti mengusik Sakura sambil mengatakan bahwa meskipun Sakura putus dengannya, ia tidak akan terlepas dari Jungwoo. Ia mengatakan kalau dirinya akan menunggu Sakura kembali dan berjanji akan melindinginya.
Sakura akhirnya sadar, bahwa sesungguhnya Jungwoo tidak mencintainya, melainkan hanya terobsesi dengannya. Berbeda dengan Sakura, ia benar-benar tulus menyayangi Jungwoo. Entah karena apa Jungwoo bisa tiba-tiba mendekati Sakura sampai mereka berdua akhirnya berpacaran.
Sakura juga sampai sekarang belum tahu apa yang sebenarnya dilakukan Jungwoo di sirkuit balapan yang Sakura tidak ketahui, sampai-sampai ia di bully oleh orang-orang yang ia tidak kenal.
Sakura memang pernah ikut Jungwoo ke sikuit, tapi tidak ada yang aneh dengan Jungwoo saat disana. Memenangkan balapan lalu bergembira dengan teman-temannya kemudian berakhir dengan pesta di club. Hanya itu saja. Tidak ada yang aneh. Meskipun pada akhirnya Sakura enggan pergi ke sirkuit lagi karena harus berakhir di club yang begitu ramai dan bau alkohol yang membuatnya ingin muntah.
Benar kata Jungwoo, meskipun Sakura putus darinya tetapi ia masih berada di belenggu Jungwoo. Kata-kata itu justru membebani dirinya, karena meskipun ia memutuskan hubungan, tapi tetap saja semua orang masih menganggap pacar Jungwoo. Entah apa yang Jungwoo lakukan sampai orang-orang ikut membenci dirinya.
🌸🌸🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending
Fanfiction"Kenapa semua orang suka 'Happy Ending'?" "Ya iya, mana ada orang yang suka 'Sad Ending'." "Padahal 'Happy Ending' belum tentu itu akhirannya. Pasti ada pasca-Happy Ending juga." Miyawaki Sakura IZ*ONE x Lee Know STRAY KIDS FanFiction ©sakulino, 2021