Ritual Gaje Orang Gaje

385 61 3
                                    

Megumi terdiam selama beberapa saat, mematung di samping Nobara karena merasa tidak percaya akan apa yang ia lihat sekarang.

Ia memang melihat Yuuji disana, berdiri dengan ekspresi bingung ke arah toilet murid. Dan di dinding gadis itu punggungi tampak bayangan orang yang digantung juga tangan bayangan tangan yang melambai-lambai. Persis seperti yang Nobara bicarakan saat istirahat siang tadi.

Tanpa berdiam diri lebih lama lagi, Megumi langsung mengambil langkah maju menuju toilet murid tanpa memedulikan panggilan Nobara yang masih ketakutan akan pemandangan itu.

"Ada orang disana?" tanya Megumi saat ia sudah berada di dekat Yuuji.

Yang ditanyai menoleh, "Gue nggak lihat siapa-siapa di dalam sini, tapi yang disana itu aneh banget!"

Megumi menoleh ke arah yang Yuuji tunjukkan, dan mendapati sebatang lilin yang masih menyala beserta sebuah kertas berbentuk tubuh orang yang digantung dengan karet dan benang dari gantungan pakaian.

Megumi menghela napas lelah, "Kalo begini berarti masih ada orang di sekolah ini, kan," lalu pemuda itu beralih ke arah Nobara yang masih bergeming di tempatnya, "Hei, coba deh lihat sini!"

Nobara meneguk ludahnya sendiri, dan mau tak mau mulai melangkah menghampiri mereka. Toh, kalau ada apa-apa ia pun tidak sedang sendiri, kan?

Kemudian, Yuuji mengedarkan pandangannya ke sekeliling, memastikan keadaan. Hingga kemudian gadis itu meninggikan suaranya saat melihat sesuatu di ujung koridor.

"Hah, disana ada bayangan seseorang!" gadis tersebut hanya mengatakan itu, lalu segera berlari mengejar bayangan itu sebelum Megumi semoat menanyakannya lebih lanjut.

Pemuda kalem itu mendecakkan lidah, lalu ikut berlari menyusul Yuuji yang berlari ke sebuah ruangan di ujung koridor, yaitu salah satu gudang penyimpanan sekolah di antara beberapa gudang yang ada di sekolah ini.

"H-hei, jangan tinggalkan aku!" Nobara yang baru saja berada di depan toilet pun mempercepat langkahnya untuk menyusul kedua temannya tersebut sebelum tertinggal sendirian disana.

.

.

.

Dengan napas terengah-engah, Yuuji menginjakkan kedua kakinya di gudang sekolah yang terakhir setelah sejak tadi ia terus berkeliling ke seluruh gudang sekolah untuk mengejar bayangan mencurigakan itu.

"Hh, hahh, tertangkap juga lu," gadis itu membungkukkan tubuhnya selama beberapa saat, lalu berdiri dan mendapati seseorang yang sejak tadi terus ia kejar kini telah terpojok di ruangan ini.

"Kau mengejarku buat apa, sih?" terdengar suara seorang gadis yang sumbernya berasal dari sosok berjubah hitam yang Yuuji kejar itu.

"L kan, yang menakuti Nobara di toilet murid dekat perpustakaan barat itu?" Yuuji langsung menanyakan ke intinya. Karena ia pikir tak ada salahnya langsung bertanya sebelum Megumi dan Nobara sempat menyusulnya kemari.

"Bukan aku yang melakukannya," gadis itu menyanggah, "itu ulah Inumaki-kun, aku hanya sering melihatnya berada disana."

"Inumaki-senpai?" Yuuji menautkan alis, "ngapain Inumaki-senpai disana?"

Gadis itu menghela napas lelah, "Katanya lagi ngelakuin ritual buat gandain uang, biar bisa pesta onigiri bareng Okkotsu-kun dan Maki-chan."

"HAHHH?!!"

Yuuji semakin tidak paham. Menaruh sebatang lilin di toilet murid dekat perpustakaan barat dan menggantung kertas yang di bentuk orang pakai karet dan tali benang itu disebut ritual?! Sejak kapan ada ritual macam itu? Dan juga, setahu Yuuji, kalau membuat boneka kertas membentuk orang itu malah lebih berefek ke cuaca hujan, deh.

"Kalau itu memang ulah Inumaki-senpai, kenapa lilinnya dibiarkan begitu saja? Kan bahaya kalau sampai kebakaran," Yuuji masih tidak puas akan penjelasan gadis itu.

"Inumaki-kun masih di sekolah kok."

"Dimana nya? Gue gak lihat dia dimana-mana!"

"Di dalam toilet itu," gadis itu mengangkat bahunya, "sewaktu iseng lewat sana, ia melambai padaku dan menyapaku begitu. Cuma yah, hawanya memang jadi terasa seram sih, dengan keadaan gelap dan hanya diterangi sebatang lilin begitu."

Dengan begini, semua ketakutan yang Nobara katakan itu sudah terjelaskan juga.

"Kalau memang begitu, apa yang lo lakukan disini, hah?"

Terdengar suara seseorang di belakang Yuuji, membuat si gadis pemilik surai dwiwarna itu menoleh. Ternyata sudah ada Nobara dan Megumi di dekat pintu gudang ini.

"Aku? Aku cuma sering ke perpustakaan sepulang sekolah sekalian patroli sampai malam," jawab gadis itu sambil menyandarkan tubuhnya di dinding yang berada di dekatnya.

Tiba-tiba saja, Yuuji teringat sesuatu.

"Kalau begitu, lu siapa?" tanyanya kemudian.

"Hana. Panggil saja begitu," jawab gadis itu sambil beranjak dari tempatnya berdiri tadi dan langsung melewati Yuuji dan kedua temannya di pintu tersebut.

Setelah kepergian Hana, Yuuji lalu menoleh ke arah Nobara sambil nyengir lebar.

"Hayo loh, Nobara sama ritual ngaco begitu, kok, takut?"

"Berisik, ah!"

Mad SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang