setelah beberapa minggu tidak bertemu akhirnya kami menemukan 1 hari dimana jadwal kita libur bersamaan karena sebagai tenaga kesehatan Bidan, jadwal Hanna tidak menentu, liburnya tidak bersamaan dengan ku
ku jemput dia di kosannya
saat keluar aku sempat pangling karena kini penampilannya semakin terbuka
memakai jeans 3/4, atasan sabrina lengan pendek dengan menampilkan area dada yg terbuka serta sepatu kets.
"wahh kamu cantik" ucapku sepontan
(uhuy)"makasiih" dengan senyum tipisnya
dalam hatiku aku bangga punya pacar seperti dia, wajah cantik dan memiliki body yg lumayan proporsional walau sedikit agak berisi
dibandingkan dengan penampilanku memang agak jomplang sih
pria biasa dengan setelah biasa pula
dilain sisi entah kenapa aku jadi merasa deg deg an jika dia jadi pusat perhatian orang
ada sedikit rasa ingin memamerkan pacar, ada sedikit rasa risih, ada sedikit rasa penasaran bagaimana reaksi dia terhadap efek jadi perhatian orang lain, memikirkan Hanna yg berpenampilan menggoda, dan tak ada alasan orang tak tertuju pada penampilannya, karena cukup segar untuk dilihat.
saat dia menuju motorku dia sedikit bergumam yg tidak begitu jelas, namun samar terdengar oleh ku
"duhh naik motor, panas, enak naik mobil"
"haaahh apa hann?" ucapku mencoba klarifikasi
"ahh ngga, gapapa, ini, apa, panas panas gini enak minum es bomil"
es bomil itu minuman yg baru baru ini booming di kota M
bomil, boba milo (ini ngawur sih aku)
"oalahhh yaudah kita kesana aja yuk"
"ahh ngga ahh, ke mall aja aku mau cari cari parfum sama jam tangan"
"ohhh oke"
motor beat ku melaju dengan kecepatan yg sangatlah biasa aja. ya segitu aja.
tak seperti dulu waktu sebelum lulus, biasanya Hanna memelukku ketika ku bonceng, sekarang agak longgar tak seperti dulu
ahh aku tak memikirkannya terlalu jauh
sesampainya di Mall dia langsung mengajakku membeli parfum
tapi anehnya ini adalah deretan parfum untuk cowok
"kok kesini?"
"iyaa, knp emang?"
"ini kan buat cowok"
"oalahh ini buat temenku, dia ultah"
"siapa temenmu?"
"temen SMA dulu"
"aku kenal?"
"ngga, kamu ngga kenal"
"ohhh" jawabku biasa aja, menganggap tak perlu untuk terlalu difikirkan
setalah dari sana dia menuju oulet jam tangan.
dan lagi lagi jam tangan cowok
"buat temenmu yg ultah?"
"iya"
"ohh oke"
perasaan dia tak pernah meng kado ku, kenapa ini teman SMAnya di kado ya?, pikirku dalam hati
setalah semua terbeli barulah kita menuju outlet cewek cewek
dia membeli beberapa atasan lagi, tanktop, dan lengerie
KAMU SEDANG MEMBACA
RANDOM AJA
Novela Juvenilini nanti akan jadi side project, dimana berisi kumpulan cerita RANDOM asal-asalan aja, sedapetnya ide, ber-episode pendek dan sedikit berantakan tetap 21+ selamat membaca