/3/

100 13 0
                                    

Clara berjalan kesal menuju restoran yang berada didalam mal,kedua tangannya penuh dengan barang belanjaan yang dibelinya.

"Gw lupa minta babu sama s Arpito,kan jadi repot nih gw".

Clara tiba direstoran,dia membuka pintu kemudian matanya menjelajahi setiap sudut dari ruangan tsb.

"Lumayan".

Clara berjalan menuju kursi yang berada dipojok,tetapi sudut matanya tidak sengaja melihat seseorang.

"Kakak keduanya si Vio".Gumamnya dengan mata berbinar,berniat untuk menjadikan kakak kedua Vio babunya.

Clara dengan santai berjalan menuju meja yang dihuni oleh  sekumpulan lelaki yang terdapat kakaknya Vio itu.Dia juga dengan berani duduk disalah satu bangku kosong disana.Mengundang tatapan tanda tanya dari para lelaki disana.

Clara tersenyum manis menatap kakanya Vio .Ferdinanda Reza Arpito.

"Kak Eza".Ujarnya membuat para lelaki dimeja tersebut menjadi heboh.Kecuali Reza yang memandang clara tanpa ekspresi.

"Kak eza tolong dong bawa belanjaan gw sampe rumah,soalnya tangan gw dah ga kuat lagi".Ucap Clara dengan mata memelas,tangannya dengan acak mengambil minuman yang berada diatas meja.

"Minuman gw woy".Kata seorang lelaki disebelah clara merebut paksa kembali minumannya.
Lingga namanya.Cowok jago nyinyir,tukang gosip dimana-mana.

Clara mendengus kesal melirik sinis lelaki disebelahnya.Tapi sepersekian detik kemudian dia kembali menatap Reza dengan senyum manis menunggu jawaban.

"Lo siapa?".

Clara melunturkan senyumnya menatap tajam Reza.Bisa-bisanya dia tidak mengenal adiknya sendiri.

"Iya nih,lu siapa sih?".Decak lingga.

"Gw Vio ade lu,parah banget sih lu ga ngenalin adek secantik gw"Cerocos Clara menyibakkan rambut panjangnya ke arah lelaki cerewet disebelahnya.

Reza tersentak kaget,dirinya berpikir apakah yang didepannnya ini benar adiknya atau bukan.

Adik perempuan yang dilihatnya selama ini adalah adik yang pemalu dan ansos,wajahnya pun menurut reza tidak ada mirip-miripnya dengan kedua orang tuanya.Tetapi Perempuan didepannya ini sangat mirip dengan ibunya.Yang membuat Reza benar benar kaget adalah sifatnya,berbeda dengan Vio yang dulu.

"Wah parah lu Za,punya adek cantik kaga bilang-bilang".Ujar seorang lelaki disebelah Reza memandang clara dengan tatapan genit.
Namanya Aldebaran,spesies lelaki yang gemar mengkoleksi wanita.Hampir semua wanita disekolahnya sudah pernah ia pacari.

Clara balas memandang lelaki tersebut dengan tatapan menggoda miliknya,

"Hay ganteng,kenalan dong".Clara mengedipkan sebelah matanya,tangannya terjulur mengajak bersalaman.

Bukannya mendapat balasan,dia malah mendapatkan Reza yang menepis tangannya.

"Jangan genit".Desis Reza menatap Clara dengan tajam.

Reza menggeram marah,baru menyadari baju yang dipakai adiknya itu sangat terbuka.

Reza membuka jaketnya,kemudian melemparkan jaket tersebut tepat ke wajah sang adik.

"Apa-apaan sih lu,main lempar lempar aja.Ini tangan juga masih sakit ya bego".Hardik Clara menatap sebal Reza.

"Pake".Perintah Reza.

Clara menatap Reza dengan pandangan sok malu malu,"Kak eza udah mah ganteng,perhatian lagi.Vio jadi makin cinta deh sama kak eza".

Reza berdehem singkat menjawab ucapan random dari adiknya itu.

troublemaker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang