Chapter 46

3.3K 427 148
                                    

Jisoo masih diam, duduk di bangku yang ada di taman belakang panti asuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo masih diam, duduk di bangku yang ada di taman belakang panti asuhan. Ini sudah sepekan sejak dia pulang dari rumah sakit karena keguguran. Dia tidak merasa sedih, hanya merasa bersalah pada Jaehyun dan ibu Yoo. Mungkin terkesan jahat, tapi Jisoo memang tidak merasa sedih. Justru Jaehyun yang tampak sangat terpukul dengan apa yang terjadi pada calon anak mereka.

Tidak. Jisoo tidak bisa menyembunyikan kenyataan pedih jika anak yang dia kandung sebenarnya bukan anak Jaehyun. Hanya saja, terlalu sakit membayangkan bagaimana jika Jaehyun marah dan membuatnya kembali remuk redam.

Adanya kecelakaan ini, menolongnya dari kemungkinan buruk yang mungkin terjadi di kemudian hari.

"Apa kau sudah makan?"

Suara lirih Jaehyun memecah kerumitan dalam pikiran Jisoo. Dia melihat Jaehyun menghampirinya sambil membawa makanan. Harus Jisoo akui, Jaehyun menjadi jauh lebih baik ketika mereka pindah ke panti asuhan, dan itu membuatnya merasa terlindungi. Meskipun terkesan tidak memiliki privasi yang cukup karna anak-anak, tapi itu membuat Jisoo tidak kesepian.

"Apa kau sudah makan?" Jisoo melempar pertanyaan yang sama pada Jaehyun. Dia tahu jika Jaehyun enggan menyentuh makanan jika Jisoo sendiri tidak makan.

Jaehyun menggeleng. "Bagaimana jika makan bersama?" ajak Jaehyun dengan suara masih lirih.

Ada banyak hal yang berkecamuk di pikiran Jisoo tentang dia sendiri dan Jaehyun. Ada banyak hal yang membuatnya enggan berpisah dengan Jaehyun meskipun harus menggunakan alasan mengandung. Jisoo tahu yang dia lakukan adalah kesalahan besar, perbuatan bodoh dan tidak tahu malu. Dia juga tidak mencari pembenaran atas itu, tapi semua ini dia lakukan demi kehidupannya.

Karna Jaehyun tidak akan membiarkan dirinya hidup tenang meskipun bercerai dan memilih bersama Sehun. Jisoo sangat mengenal bagaimana sifat Jaehyun, dan dia tidak ingin mencari masalah dengan laki-laki itu.

"Aku merasa jika ini karna apa yang pernah ku perbuat padamu, Jisoo," ucap Jaehyun yang terdengar penuh dengan penyesalan. Mata Jaehyun menyiratkan segalanya. Kesedihan, penyesalan, amarah, dan rasa takut. Segalanya terlihat jelas di mata laki-laki itu.

Jisoo hanya diam. Dia tidak tahu harus mengatakan apa lagi, lidahnya terasa keluh. Bahkan di hatinya yang terdalam, dia merasa bersalah pada Jaehyun sekarang.

Tangan hangat Jaehyun meraih tangannya dengan lembut, kemudian digenggamnya dengan erat. Jaehyun menatapnya dalam, seolah ingin menyampaikan seluruh perasaannya pada Jisoo.

"Maafkan aku," suara Jaehyun sangat lirih, namun begitu dalam.

Mungkinkah ini menjadi awal yang benar-benar baru untuk mereka?

Jeong's ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang