2. Kehilangan

1 3 0
                                    

" Hidup di dunia ini hanya sementara, setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian.Tragedi terbesar dalam hidup ini bukanlah kematian ,sebab mati itu pasti, suatu perjalanan dari hidup kita.

Tragedi terbesar dalam hidup ini ialah hidup tanpa arah dan tujuan.

Untuk apa hidup jika tidak memiliki tujuan akhirat yang baik?
Bukankah kita hidup untuk mencari bekal akhirat nanti?"

Anisah_

__

Di rumah sakit, disaat semua orang terlelap seorang gadis masih tergaja sembari menunggu neneknya yang sedang sakit, dia tak punya siapa-siapa lagi di dunia ini semenjak semua orang yang disayanginya meninggalkannya...

"Anisa" panggil neneknya yang terbangun..
"Kenapa kamu belum tidur nak?" . Tanya nenek nya.. dia hanya membalas dengan senyuman gentir.

"Aku belum bisa tidur nek, lebih baik nenek tidur lagi biar cepat sembuh dan kita bisa kembali ke rumah" jawabannya dengan lemah lembut.

Anisa namanya seorang gadis cantik, memiliki mata yang indah, alis yang tebal serta gigi gingsul ketika ia tersenyum, semuanya nyaris sempurna , dia sosok gadis yang ceria namun dunia selalu mempermainkan hidup nya.
Gadis kelahiran 17 Maret 2002 itu sekarang sudah cukup dewasa di usia 19 tahun nya sekarang, ia tumbuh dengan berbagai masalah yang mendewasakan dirinya.

Satu-satunya keluarga yang ia punya sekarang hanyalah neneknya yang menjadi alasan kenapa ia tetap semangat untuk hidup, nenek yang selalu menjadi tempat untuk berkeluh kesah menceritakan setiap masalah yang dihadapinya. Entah bagaimana jadinya ia jika nanti neneknya di panggil oleh yang Maha Kuasa, sungguh tak terpikirkan olehnya.

"Nisa apapun yang terjadi nantinya, berjanjilah pada nenek kau tak akan pernah menangis atas segala sesuatu yang menimpamu, jadilah gadis yang selalu memberikan kehangatan untuk orang yang sedang di selimuti kesedihan, teruslah menebar kebaikan serta libatkan Allah dalam setiap langkahmu nduk" pesan neneknya...

"Nenek kenapa bicara seperti itu? Bukankah nenek akan selalu menemaniku dalam kondisi apapun? Katakan nek .." Matanya langsung memerah menjatuhkan buliran bening yang selama ini ia tahan . Ia tak bisa kuat jika sudah menyangkut soal nenek nya.

" Nenek akan selalu menemanimu meskipun nanti nenek tak lagi ada di sampingmu, tapi ketahuilah nduk nenek selalu ada di hatimu , nenek berharap nantinya kau dapatkan seseorang yang yang menjadi alasan kau tersenyum, dia bisa menjaga serta menemanimu sampai menutup usia ya " katanya terbata-bata... Selepas mengucapkan itu matanya mulai tertutup , membuat Anisa menjadi panik.

"Dokter... dokter" panggil nya

"Sebentar saya periksa dulu... Mohon maaf dek, saya sudah berusaha tapi Allah berkehendak lain, nenek sudah meninggal dunia, kamu yang sabar ya."

" Tidak dok... Ini tidak mungkin coba periksa lagi.." Ia berteriak histeris sambil menangis.

" Kamu harus ikhlas, ini sudah ketentuan-Nya". Dokter pergi dari ruangan UGD.

" Nenek kenapa secepat ini meninggalkan Nisa... Nisa sudah tidak punya siapa-siapa lagi, ini semua tak adil kenapa semua orang yang Nisa sayangi Allah ambil ? Apa salah Nisa sampai harus kehilangan semuanya.." Ia sedang emosi sampai ia tak sadar bahwa semua ini adalah takdir.

Malam itu menjadi malam terakhir ia bersama orang yang begitu disayangi tapi nyatanya Allah lebih menyayangi neneknya, sekarang ia hanya bisa berusaha ikhlas , meskipun kenyataannya ia begitu terpukul dengan kepergian nenek nya..

ANISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang