Chapter 3 - Minggu

117 13 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✥—————✥—————✥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✥—————✥—————✥


Ruangan yang begitu redup, ada sedikit cahaya dari balik jendela, itu menunjukan waktu sudah siang. Tetapi sang pemilik ruangan itu masih belum bangun, mungkin masih asik didalam mimpinya. Pintu kamar itu terbuka, menampilkan Ran yang mencari keberadaan adiknya. Ya, kamar ini merupakan kamarnya Ruka.

Meja komputer begitu berantakan, banyak sekali bungkusan snack, pulpen bahkan kaleng coca cola yang belum dibersihkan. Lantainya penuh sekali kertas – kertas yang sudah dikuwel – kuwel. Ran memungut kertas itu dan membukanya, ternyata gambaran Sakuma Rei, karakter yang disukai oleh adiknya, tidak hanya itu di dindingnya banyak sekali poster Sakuma Rei dan beberapa ada yang bersama temannya yang bahkan Ran tidak tau siapa saja namanya.

Kamar adiknya selalu berantakan kalau weekand, mana membersihkan kamarnya seminggu sekali. Dia tidak mau kalau Rindou membersihkannya, karena setiap Rindou membersihkan kamarnya pasti ada aja barang yang hilang, atau bahkan Action Figure yang patah. Pernah dulu Ruka membeli rakitan gundam seharga 15 juta. Belom berumur satu minggu tanpa sengaja Rindou menyenggolnya dan patah, Ruka galau selama 2 minggu mana itu barangnya Limited. Sejak saat itu Rindou dilarang ke kamar adiknya kalau ga perlu. Sebenarnya Rindou bisa menggantinya, Cuma Ruka menolak, karena itu uang yang ditabung dari dulu, akhirnya Rindou membetulkan gundam itu ga tau gimana, pulang – pulang gundamnya udah dibetulin.

Ran juga masih heran dengan selera adiknya, dia seorang perempuan, tapi sukanya yang gelap – gelap. Dulu awalnya dinding kamarnya mau diwarna in warna hitam, langsung ditolak olehnya. Dan jadi begini, dinding kamarnya berwarna biru tua.

Ran menghampiri kasur adiknya yang masih tidur terlelap, kemungkinan dia tidur pagi begadang bermain game. “ Dek, bangun udah siang ini “

“ mmmm” hanya respon itu diberikan. Ran berjalan menuju jendela dan membuka kordennya dan wuush sinar cahaya masuk langsung mengenai muka sang adik. Ruka membuka matanya pelan langsung bertemu dengan matanya Ran “ Siang~” sapa Ran riang

Daily Tokyo Revengers x OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang