Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lintang terdiam ketika melihat sosok Keisya di depan pintu apartemen. Hari jumat memang gilirannya untuk menjaga gadis kecil itu. Hanya saja, dia tidak tahu harus memulai seperti apa.
"Dadah, Keisya! Mama berangkat dulu ya." Setelah Lavina memberikan arahan untuk cowok itu, dia pun pamit pada keduanya.
"Dadah, Ma. Hati-hati," pesan Keisya pada ibunya. Lavina tersenyum simpul.
"Jangan nakal ya sama Kakak lintang."
"Iya."
Lalu saat tubuh wanita itu menghilang dari pandangan, Keisya mendongak pada Lintang. Entah kenapa dia jadi bertingkah seperti gadis yang pendiam. Padahal, Lintang tidak menggigit.
"Kak Lin..."
Cowok itu pun balik menatapnya. "Ayo masuk. Dingin," ucap Lintang dengan datar. Keisya akhirnya mengikuti dari belakang.
"Kei udah sarapan?"
"Udah, Kak."
"Mandi?"
"Udah juga."
"Kerjain pr?"
Keisya diam sejenak. Lalu dia hanya mengangguk.
"Bener?" Lintang sedikit memicing. Seperti biasa dia yang rajin untuk bertanya pada Keisya seputar sekolahnya. Membuat gadis itu tak bisa berkutik.
"Iya, Kak. Udah aku kerjainnn," balas Keisya sedikit kesal.
"Yaudah, tunggu di sini ya. Nonton kartun dulu, Kakak mau mandi sebentar."
"Siap!"
***
Kini keduanya sedang berjalan menuju sekolah Keisya. Tidak ada percakapan ataupun sekedar basa-basi. Lintang juga tidak tahu harus memulai dari mana.
"Eh, liat deh. Ada ya zaman sekarang anak remaja udah punya anak kayak gitu. Lucu lagi, istrinya kok gak keliatan ya?"
"Saya juga nggak tau. Oh iya bu, tau nggak? Saya setiap hari kerja suka ngeliat anak itu selalu dibawa sama beda cowok. Awalnya bingung sih, tapi aneh aja."
"Masa sih?"
"Iya! Kalau kata saya sih, tuh anak kayaknya nggak punya bapa—"
"EHM."
Kedua wanita yang sejak tadi membicarakan Lintang dan Keisya sontak terkejut. Karena cowok itu tiba-tiba menatapnya.
"Maaf. Saya permisi."
Lintang sedikit menunduk pada dua orang itu. Dia sengaja Berdeham agar ibu-ibu tadi berhenti untuk membicarakannya lalu segera pergi.
"Kak Lintang kenapa?" Keisya bertanya saat keduanya sudah berjalan menjauh.
