• Selasa, 12 Oktober 2021 •
Dukk
Doyoung membanting tasnya asal. Dia diperpusing dengan gurunya yang menyuruh untuk membawa tanaman ke sekolah besok.
Itu bukan salah siapa-siapa karena Doyoung sendiri yang sengaja menundanya. Padahal gurunya udah ngasih tau sejak seminggu kemaren. Doyoung itu motifnya "Kalau masih bisa besok ya besok aja" dan inilah hasilnya. Dia gak punya apa-apa buat dibawa ke sekolah besok."Gimana yah?" gumamnya.
"Aha"
Doyoung mendapat ide, dia mencoba menelpon Hyunsuk. Kenapa hyunsuk? Karena hyunsuk selalu membantu doyoung setiap dia punya masalah apalagi keluarga hyunsuk tergolong keluarga terpandang. Semua orang di kompleks treasure sudah kenal sama keluarganya Hyunsuk. Gak perlu ngutang, minta aja pasti dikasih.
Doyoung mengambil handphone nya kemudian menelpon Hyunsuk.
"Wayo?"
"Bang, bisa bantuin gue gak?"
"Bantuin apa dulu?"
"Gue disuruh guru bawa tanaman besok bang."
"Jadi?"
Doyoung berdehem singkat.
"Mmm, ya lo mau gak bang bantuin gue nyari tanaman buat dibawa besok? (^_^;)
"Ouh."
".........................."
"Mau nyari sekarang atau nanti?"
"Gue ganti baju dulu ya bang"
"Iyah, gue tungguin nih"
Doyoung menutup teleponnya sepihak, ia berjalan menuju kamarnya untuk mengganti baju dulu. Masalah makan atau nggak? Dia udah makan di sekolah tadi. Dia udah ngerencanain pulang sekolah bakal langsung nyari tanaman.
Sebuah chat singkat masuk ke handphonenya, itu dari Hyunsuk
Hyunsuk :
•Gue udah didepan rumah lo
Anda :
Ok bang•"Udah siap?"
"Udah bang"
"Emang mau nyari tanaman dimana?"
"Gatau juga sih bang" :)
"Lah, sekarang kita mau kemana?"
"Coba aja dulu deh keliling kompleks"
"Ya udah terserah lo"
Hyunsuk nyalain motornya terus bawa Doyoung keliling kompleks.
"Tante Roje kayaknya punya banyak bunga tuh bang dipekarangannya."
"Lo mau minta bunganya?"
"Gatau sih bang gue rada malu" ಥ⌣ಥ
"Gue jalan lagi nih"
"Okey"
~ _\\\\*////_ ~
"Doy, kita udah keliling tapi gak dapat apa-apa"
"Berenti dulu bang di taman gue mau jajan pentol bentar"
"Ok"
Mereka berhenti di taman deket lapangan yang dimana biasanya banyak bocil SD ama TK main disitu, kadang-kadang juga ada anak yang masih belum sekolah tapi tetap didampingi sama orang tuanya. Kompleks sini mah damai damai aja, tentram lagi. Tapi gak tau juga apa bakal selamanya tentram kayak gitu atau bakal berubah nanti. (^_^;)
"Eh doy, disitu ada yang jualan es krim. Lo mau gak?"
"Gak ah bang, kebanyakan yang beli bocil"
Hyunsuk hanya terkekeh mendengarnya, dia menganggap Doyoung adalah bayi yang sudah besar. Tapi Doyoung memang sudah besarkan? Toh dia sudah SMA juga.
"Bang, lo kan banyak duit. Beli in gue tanaman dong."
"Gimana yah? Tanaman mahal Doy, mana ATM gue ke blokir belum gue urus."
"Kok ke blokir sih bang?"
"Gatau doy, mungkin Ortu gue yang nge blokir supaya gue hemat."
"Haduh, gue harus gimana sekarang?"
"Maaf ya doy, gue ga bisa bantuin lo dulu."
"Hmm"
Doyoung berdehem singkat, dia pusing.
"Bang tungguin gue sini ya, jangan kemana-mana."
"Lo mau kemana?"
"Sebentar aja kok bang tunggu sini yak"
Doyoung berlari menjauhi taman dan pergi ke suatu tempat.
"Dia mau kemana ya?" gumam Hyunsuk.
Hyunsuk kemudian beralih ke handphonenya, Junkyu menelpon.
"Nape kyu?"
"Bang, bantuin gue dong."
"Apalagi nih?" batin Hyunsuk
Beralih ke Doyoung yang sekarang tengah berlari ke...... Tempat sepi?
Sekarang dia tengah berdiri di depan gerbang yang sepi. Bukan gerbang khusus hanya gerbang tanpa penjagaan. Dia berada didepan gerbang pemakaman umum yang sepi.
~Kim Doyoung*
~Choi Hyunsuk*
~Kim Junkyu*
Ngomong ngomong, ini baru chap 1 ya guys jadi konflik nya ga terlalu nampak dan bahkan ga keliatan sama sekali tapi disetiap chap pasti ada poin² penting nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Betrayed || TREASURE
Mystery / Thriller"Makin hari makin banyak aja yang mati disini" "Dan yang mati juga teman kita sendiri.... "Ga Ada lagi yang bisa dipercaya"