"loh Angel mana?" Tanya Renjun yang baru saja kembali dengan tas di punggung nya.
"Pergi" sahut Suga tanpa menengok ke Renjun.
"Kenapa?" Tanya Renjun lagi yang bingung dengan apa yang terjadi saat ia dikamar tadi.
Suga mengangkat bahunya tanda tidak tahu.
Lebih tepatnya pura pura tidak tahu.Renjun dengan cepat pergi ke mobilnya lalu mencari Angelia, ia berharap Angelia tidak berada jauh dari sini.
Perasaan Renjun sekarang panik bercampur kesal.
Ia kesal kenapa Angelia pergi begitu saja meninggalkan nya.
Renjun mencoba menelpon Angelia namun nihil Angelia tidak mengangkat telpon dari nya.
Rasa kesal itu mulai bertambah.
"Ah bangsat!" Umpat Renjun.
Tiba tiba lampu mati seisi jalanan menjadi gelap gulita.
Rasa kesalnya mulai memudar berganti menjadi perasaan yang cemas.
Ia cemas dengan Angelia.
Renjun memicingkan mata nya saat melihat ada seseorang yang sedang berjalan.
"Angel" Panggil Renjun.
Renjun Dengan cepat keluar dari mobilnya lalu memeluk Angelia.
"Lo gapapa kan?" Tanya Renjun mencek seluruh badan Angelia
Sadar dengan perbuatannya lantas Renjun segera menjauh dari tubuh Angelia.
"Masuk!" Bentak Renjun.
Angelia bingung bukan kah Renjun baru saja mengkhawatirkan nya tapi kenapa sikap Renjun jadi berubah kasar lagi.
Benar benar aneh pikir Angelia
"Tuli lo?!" teriak Renjun yang sudah berada di depan mobilnya.
Sedangkan Angelia masih berada di pinggir jalan sambil melamun.Angelia tersentak kaget, lamunanya buyar saat mendengar teriakkan Renjun.
Dengan cepat Angelia pergi ke arah mobilnya Renjun lalu masuk.
"Kenapa ga nungguin gue?" Tanya Renjun dengan Nada judesnya.
Angelia cuma diam tanpa ingin mengeluarkan sepatah kata pun
"Baru 10 menit gue tinggalin ke kamar udah berani ya lepas dari gue!"
"Iya maaf" cuma itu yang bisa Angelia katakan.
"Gue curiga jangan jangan lo ngomongin sesuatu ke Ayah gue sampai sampai Ayah gue tadi ngelamun" Tuduh Renjun.
Renjun bepikir semua kejadian yang tidak ia ketahui itu akibat ulah Angelia.
Padahal sebenarnya Ayah Renjun lah yang memulai berdebat an tadi.
"Lu bilang apa sama Ayah gue?!" Bentak Renjun.
"GUE CAPEK! GUE CAPEK NJUN!!" Teriak Angelia.
Renjun tersentak Kaget baru kali ini ia melihat Angelia berteriak di depannya.
"Gue capek hiks gue capek banget di marahin sama lo, di bentak bentak, Bahkan di perlakukan kasar"
Renjun diam mendengarkan semua keluh kesah Angelia terhadap dirinya.
"Hiks asal lo tau Ayah lo ngatain Ayah gue sebagai seseorang yang gila harta, Ayah lo juga bilang kalo gue nikah sama lo cuma karna ngincar harta lo doang-"
"Please njun kita batalin aja yaa" lanjut Angelia.
"Ga! Gue ga bakal ngebatalin pernikahan kita" Jawab Renjun dengan lantang.
Angelia menutup wajah nya dengan kedua tangannya ia terus menangis melampiaskan semua sakit hatinya akibat perkataan Ayah Renjun tadi.
Tidak pernah terbesit di pikiran nya buat ngerampas semua harta Renjun, dia tau Renjun bakal ngelamarnya juga engga.
Ini semua Rencana Renjun bukan dia.
"Angel" lirih Renjun yang mulai merasa iba melihat gadis yang ia cintai itu tak kunjung berhenti menangis.
"Maaf yaa" Ucap Renjun lembut sambil mengusap puncuk rambut Angelia.
"Udah jangan nangis lagi nanti Bunda liat" kata Renjun yang berhasil membuat Angelia berhenti menangis.
Renjun tersenyum senang karna ia bisa memberhentikan tangisan Gadis yang sebentar lagi jadi istri nya itu.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE! [Huang Renjun]
Fanfiction"Renjun Baik Kok sama gue" Hanya Kebohongan yang bisa membuat semuanya terlihat baik baik saja.