Terdengar suara instruksi dari arah dalam, sehingga mereka berdua baru memutuskan untuk masuk.
Ceklekkk
Ruangan dengan dominasi warna hitam pun menyambut mereka berdua dengan kesan yang sangat berwibawa.
Hingga tatapan mereka jatuh pada seorang laki laki yang duduk di atas sofa dengan sebuah tab yang berada di tangannya." Selamat siang Mr. Mather " sapa Lea yang berjalan masuk mendekati sang pemilik ruangan
" Selamat siang, Miss Lea silahkan anda duduk " suruh seseorang yang dipanggil Mather tadi.Lea pun duduk berhadapan dengannya. Tetapi tidak dengan orang yang berada dibelakang Lea, ia tidak menyentuh sofa tersebut. Sehingga membuat Mather bingung
" Kenapa anda tidak duduk? " Mr. Mather terheran heran dengan sikap manusia yang dibawa oleh kliennya itu
" Anda tidak menyuruh saya untuk duduk " singkat tetapi jelas, membuat Mr Mather terdiam sejenak menyimpulkan kepribadian perempuan didepannya ini
" Aku menyukai perempuan seperti mu " tatapan yang diberikan oleh Mr Mather sudah mewakilkan bagaimana tertariknya ia dengan perempuan didepannya
" U'iidzukuma bikalimatillahit taammah, min kulli syaithaanin wa haammah, wa min kulli 'ainin laammah " doa tersebut terbaca olehnya tanpa sadar setelah laki laki didepannya mengatakan hal paling mengerikan di hidupnya. Tentu dengan balasan wajah cengong dari tiga orang yang berada di ruangan tersebut
" Qaiii... " Tegur Lea pelan, membuat Qaila tersadar
" Astaghfirullahhaladzim, maaf " ucap Qaila sambil sedikit menunduk
" Tidak apa apa, silahkan Miss Lea kita mulai " balas Mr. Mather sambil mengulurkan tangan ke arah sofa, agar Qaila dapat duduk dengan nyaman..
Mereka pun memulai rapat dengan santai tetapi serius, hingga mencapai puncak hasil dari rapat itu sudah ditentukan.
Barulah mereka mengakhirinya dengan acara makan makan.. seharusnya. Tetapi sayang mereka tidak bisa dikarenakan kedua gadis tersebut sedang berpuasa." Sekali lagi saya minta maaf, kami tidak bermaksud untuk menolak ajakan dari bapak. Tetapi kami memang tidak bisa untuk hari ini, mungkin kita bisa makan bersama dilain waktu. Saya juga mengucapkan terima kasih atas sambutannya " jelas Lea dengan mengulumkan senyum
" Tidak apa apa, saya harap kita dapat makan bersama dilain waktu. Mungkin nanti saya atur jadwalnya agar tidak tabrakan dengan jadwal puasa kalian " balas Mr. Mather dengan membalas senyuman Lea
" Ah yaa, untuk Miss Qaila bisakah kita bertemu besok? " Dengan posisi yang sama Qaila yang mendengar pertanyaan dari Mr. Mather pun langsung menoleh dengan cepat
" Maaf untuk satu tahun kedepan jadwal saya sudah penuh " jawaban yang Qaila utarakan pun mampu membuat semua orang berkelana dipikiran masing masing
" Baiklah, mungkin kita bisa bertemu dilain waktu. Terima kasih juga atas saran saran yang anda berikan tadi " Qaila pun langsung mengangguk tanda menerima ucapan terima kasih tersebut. Membuat Mr. Mather tersenyum lebar
" Mungkin.. dilain waktu Mr. Edgar Mather " ucap Qaila dengan merendahkan suaranya di saat mengucapkan kata 'mungkin'.
" Kalau begitu kami pamit undur diri, selamat siang Mr. Edgar mather. Senang dapat berkerjasama dan berkenalan dengan anda ". Salam Lea dan melenggang pergi bersama Qaila yang masih setia di belakangnya.
Edgar tersenyum penuh arti melihat punggung perempuan yang ia kagumi sejak lama, hatinya selalu berdesir ketika bertemu dengannya.
Edgar POV
Diriku sangat senang hari ini bagaimana tidak, sudah 2 tahun semenjak diriku tidak bertemu dengan pujaan hati, akhirnya hari ini kerinduanku sudah terpenuhi. Walaupun sang pujaan hati sepertinya tidak mengingat diriku.
" Raden kemana Tan? " Tanyaku kepada Sultan sambil menaikan alis
" Raden? Bukannya dia lagi perjalanan ke Swiss? " Tanya Sultan balik, dengan tangan masih memainkan hp nya
" Ooo " jawabku datar dan singkat, padahal dalam hatiku sedang memaki maki kenapa si Raden tidak memberitahuku perihal keberangkatannya. Awas saja kau nanti Raden..Aku pun kembali masuk kedalam ruangan kerjaku , tunggu dulu....
Sebelumnya aku belum memperkenalkan diriku, jadi mari kuperkenal diriku terlebih dahulu.
Aku adalah Edgar Mather seorang pengusaha yang memiliki beragam bisnis. Aku adalah anak sulung dari 3 bersaudara.
Adik pertamaku adalah Xakriya Muhammad Mather dia seorang laki-laki, dia mahasiswa Stanford University usianya baru menginjak 19 tahun tetapi jangan salah dia juga memiliki beberapa bisnis dengan modal uangnya sendiri, satu lagi dia tidak pernah pacaran sampai sekarang. Dan adik kedua ku dia adalah Assyifa Qurain Mather dia seorang perempuan cantik dan manis, dia seorang murid SMP di SMP Garuda Indonesia, jarak usianya denganku lumayan jauh sekitar 8 tahun, dia juga seorang guru mengaji di masjid dekat rumah kami dan lagi semua jenis adikku sama.. penganut anti pacaran.Orang tua ku adalah Al Zainuddin Adam Mather dan Garasyia Qurain. Kedua orang tua ku adalah orang Indonesia.
Sudah lama rasanya aku tidak bertemu dengan mereka semua. Padahal aku pemilik bandara yang kapan saja bisa berangkat, tetapi lagi dan lagi urusan bisnis ku selalu menang.
Mungkin dua bulan lagi aku baru bisa menemui mereka.
Sampai sini cukup sudah perkenalan singkat dari ku,
Sampai jumpa lagi 🤗Edgar POV End
.
.
.
.
.Hai guys! 😍
Wah udah lama ya ngga jumpa, mungkin author bakal jarang update untuk sekarang.Tetep tungguin cerita author ya🥰😘😍
Jangan lupa vote and coment🥺🥰💜💌
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGA
General Fiction" Lo ngga pernah pantes buat sepupu gue, dan Lo ngga akan pernah pantes!!! " Ucap Qaila dengan penekanan pada setiap ucapannya " Ayo pergi " ajak Qaila langsung menarik tangan Lea dari hadapan laki laki berengsek yang sayangnya ada di hati Lea sa...