"Gadis berlesung pipi itu, milikku. Hanya milikku, aku tak suka berbagi."
.
.
Gantara Arkie Langit.🎡🎡🎡
"Ke ruangan Papa, cepetan," bisik Tara saat melewati dirinya.
Sese tahu akan kesalahannya. Dia pun meringis saat membayangkan tindakan apa yang akan dilakukan Tara.
Bel istirahat baru saja berbunyi, maka saat itulah Tara mengambil kesempatan untuk menyuruh Sese mengikutinya.
"Guys, aku nyusul Tara sebentar, ya," pamit gadis itu pada sahabatnya.
"Pasti mau ngamuk, ya, Se?" tanya Ara dengan sedikit menggoda.
Vana dan Amerta hanya tertawa saja. Itu sudah sangat biasa bagi sahabat-sahabat Sese. Setiap gadis itu melakukan kesalahan, pasti Tara akan memanggilnya ke ruangan Pak Bagaskara--ketua yayasan mereka.
Sese hanya tersenyum. Di matanya terlihat sebuah keterpaksaan. Teman-temannya tentu tahu kesalahan apa yang Sese lakukan saat pelajaran lintas minat tadi.
"Do'ain, semoga Tara gak marah-marah, ya," pinta Sese dengan penuh harapan.
"Aamiin," seloroh ketiga temannya itu.
"Kalian duluan, gih. Nanti aku nyusul, pesenin yang kayak biasa, ya." Setelah mengatakan itu, Sese meninggalkan sahabatnya untuk menyusul Tara yang sudah lebih dulu pergi ke ruangan Pak Bagaskara.
"Hati-hati, Se," teriak Amerta menggoda Sese.
"Assalamu'alaikum," ujar Sese saat memasuki ruang ketua yayasan dari SMA Indurasmi.
Tak ada jawaban, Sese terus melangkahkan kakinya.
Kemana Tara? Sese mengitari maniknya mencari keberadaan Tara.
"Aku di kamar, Se," teriak Tara saat mendengar suara gadis itu. Suara itu terdengar sangat parau.
Sese pun berjalan memasuki kamar yang dimaksud Tara.
Saat Sese memasuki kamar itu, dia lagi-lagi dibuat meringis saat melihat keadaan sekitar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAWAI ASA [slow up]
JugendliteraturPasar Malam, Bianglala, dan Kamu ganti judul, yaaa. __________________ Gantara Arkie Langit, laki-laki dengan segala kegelapannya. Arkie Langit, yang artinya Langit gelap, dengan lancang melabuhkan hatinya pada gadis dengan zat cahaya yang dibawany...