PERKENALAN

20 1 0
                                    


Di bawah paparan sinar mentari yang menandakan hari yang cerah pada pagi hari ini, tampak seorang gadis yang hendak turun dari angkutan umum dengan tergesa-gesa menuju ke arah gerbang sekolah.

Sial! Itu adalah Xean Olivine Angelista. Gadis manis yang saat ini sedang menjadi murid baru di SMA TASAMITA. Rambut yang berwarna kecoklat-coklatan alami di kuncir kuda dengan sebuah pita berukuran sedang sebagai penutup pangkal kuncirnya. Sepatu yang serba hitam serta kaos kaki yang berukuran setengah betis. Jika dilihat, gadis itu terlihat seperti gadis yang berasal dari desa. Hal itu mencerminkan Xean merupakan sosok yang disiplin. Karena kedua orang tuanya selalu menyekolahkan dirinya di sekolah yang bertaraf Internasional sedari TK.

Penampilannya tampak berbeda dari siswa-siswi lain di SMA TASAMITA ini. Sebenarnya Xean tidak ingin bersekolah di sini, apalagi kalau bukan kedisiplinan yang kurang menurut Xean. Seperti memakai seragam yang sangat ketat dan pas di badan, rambut yang di cat warna-warni seperti pelangi serta tidak lupa make up yang di poles sana-sini. Namun di karenakan SMA TASAMITA ini merupakan satu-satunya sekolah swasta yang berhasil memproduksi siswa-siswi terbaik sehingga telah menjalin hubungan baik dengan beberapa Universitas di luar negeri. Itulah yang menyebabkan kedua orang tua Xean sepakat untuk menyekolahkan Xean di sini. Xean terus berfikir bagaimana bisa sekolah ini dapat menghasilkan siswa-siswi yang berprestasi bahkan mendapat rating tertinggi pertama di tingkat Provinsi. Hampir tujuh puluh persen Xean tidak menyukai sekolah ini karena sekolah ini seakan tidak berhasil dalam mendidik para siswa-siswinya menjadi disiplin. Dan selebihnya, Xean menyukai design bangunan dan fasilitas yang sangat memadai di sekolah ini. Bisa dibilang, SMA TASAMITA ini merupakan sekolah dengan 'design' yang sangat diimpi-impikan oleh Xean.

Sesampainya di koridor sekolah, ia tampak kebingungan mencari ruangan yang akan menjadi kelasnya kelak. Terlihat dari kejauhan seorang guru muda dan cantik yang sedang memberi arahan kepada para siswa. Setelah sang guru selesai memberikan arahan, Xean bergegas medekati guru itu yang kini berjalan ke arahnya.

"Selamat pagi bu! Maaf mengganggu waktunya sebentar, saya siswa baru kelas XII disini dan sedang mencari ruang kepala sekolah"

"Oh selamat pagi kembali, Mari ibu antar" ucap seorang guru cantik pemilik name tag Santi tersebut ramah.

"Baik, terima kasih bu, mohon maaf sebelumnya jadi ngerepotin hehehe" sahut Xean sambil mengusap tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Iya sama-sama, kebetulan kantor ibu searah dengan ruang kepala sekolah".

Dalam perjalanan menuju ruang kepala sekolah dan di sepanjang koridor sekolah, Xean melilhat berbagai macam fasilitas-fasilitas yang ada di sekolah ini, karna memang jarak menuju ruang kepala sekolah yang cukup jauh.

"Ini ruangannya, ibu lanjut dulu ya" ucap bu Santi yang mengagetkan Xean karena sedang memperhatikan sebuah gedung tua yang tidak jauh dari ruang kepala sekolah dan tampak tidak terawat.

"Oh iya iya terima kasih sebelumnya bu" sahut Xean lalu tersenyum.

Bu Santi pun membalas senyum, Kemudian berlalu meninggalkan Xean di depan ruang kepala sekolah.

Ada rasa penasaran di dalam benak Xean akan gedung tua yang tak terawat itu, namun rasa penasarannya seketika hilang ketika bel sekolah tanda istirahat pertama berbunyi.

"Busett udah istirahat, kelas gue belum jelas ni di mana" ucap Xean sambil melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.

Xean menarik nafas dalam, lalu menghembuskannya perlahan. Kemudian ia mengetuk pintu kepala sekolah sambil mengucapkan salam.

"Masuk" terdengar suara sorang wanita dari dalam ruangan.

Xean memegang gagang pintu ruangan itu lalu mendorongnya secara perlahan. Setelah pintu terbuka, Xean memasuki ruangan itu lalu membalikkan badan untuk menutup kembali pintunya. Kemudian Xean berjalan mendekat ke arah kepala sekolah.

XEANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang