"Gue tadi ngeliat ada banyak barang-barang aneh di laci milik Dewa. Apa jangan-jangan Dewa itu seorang kang dukun?" tebak Xean dengan komuk serius.
"Hahahaha asbun lu, tapi bisa jadi sih".
"Gue ga asbun. Barang-barang kaya gitu sering gue liat di youtube, biasa dipake kang dukun untuk memulai ritual" Xean berusaha menepis gelar asbun yang diberikan Iqbal padanya.
"Oh gitu ya, udah udah. Ga usah di bahas lagi"
"Tapi gue pengen tau bal. Lu bilang Dewa membahayakan"
"Iya tapi lu ga perlu tau Xean. Gue yakin ntar lu bakal tau sendiri kok". Ucap Iqbal meyakinkan.
"Hmm yauda deh. Gue balik ke kelas dulu ya" ucap Xean lalu meninggalkan Iqbal.
***
'Kringgg..kringgg..kringgg'
'Class hours have ended, all students are welcome to go home'
Bel sekolah berbunyi. Seluruh siswa maupun siswi tengah bersap-siap untuk pulang. Terlihat Xean sedang berjalan menuju gerbang sekolah, namun tiba-tiba seorang siswi terjatuh tidak jauh dari hadapan Xean karna terinjak tali sepatunya sendiri. Lalu Xean bergegas menuju ke arahnya untuk menolong.Dengan sigap Xean membantu mengumpulkan berkas-berkas yang berceceran lalu memasukannya ke dalam map plastik. Kemudian Xean tersenyum ke arah gadis tersebut lalu mengulurkan salah satu tangannya.
"Xean" ucap Xean memperkenalkan diri.
"Dewi" sahut gadis itu sambil mengulurkan salah sau tangannya lalu membalas senyum Xean.
"Kamu gapapa?boleh aku bantu bawain?" tanya Xean peduli melihat Dewi yang terlihat kesusahan membawa berkas sebanyak ini.
"Eh boleh kalo ga keberatan"
"Engga kok, mau di anter kemana ni?" ucap Xean sambil mengumpulkan lalu membawa beberapa map plastik yang berisikan kertas-kertas itu.
"Tolong anterin sampai parkiran ya"
"Oke"
"Kamu kelas berapa Xean?" ucap Dewi di tengah perjalanan menuju parkiran.
"Gue kelas 12 IPA 2, lu kelas berapa?"
"Sekelas dong" sahut dewi
"Wahh beneran?mantap nihh" ucap Xean sambil menatap Dewi dengan mata yang berbinar.
Dewi membalas dengan anggukan sambil tersenyum.
***
Terlihat seorang lelaki yang kerap disapa Gika masih sibuk mengurusi kegiatan pramuka di lapangan sekolah. Sebentar lagi kegiatan camping bersama dengan beberapa sekolah lain akan diselenggarakan. Dalam acara tersebut, pastinya kelak akan ada beberapa lomba yang di adakan. Gika merupakan anggota dari regu inti pramuka yang sudah bergabung sejak kelas sepuluh. Akibat dari kinerja yang bagus dan selalu bisa mengatasi berbagai masalah itu, akhirnya Gika selalu diikutsertakan dalam setiap kegiatan pramuka. Mulai dari menciptakan yel-yel, menjadi komandan beton untuk memimpin upacara maupun apel, hingga menjadi kakak pembina yang selalu mengadu nasib dengan junior dan menceritakan cerita yang mengandung bawang saat berkemah tentang bendera kuning di depan rumah sambil membayangkan ortu meninggal telah menjadi tugas Gika selama 2 tahun ini.
"Gikaaa!" panggil Ceya sambil mendekat ke arah Gika.
Gika menghentikan kegiatannya yang sedang mengikat tandu lalu menoleh ke arah sumber suara dengan ekspresi datarnya.
"Ini buat lo" ucap Ceya sambil memberikan air mineral kepada Gika.
"Makasih ce" balas Gika sambil menerima air mineral yang diberikan oleh Ceya.
KAMU SEDANG MEMBACA
XEAN
Teen Fiction"Kalo gue jodohnya, mau sebesar apapun usaha lu buat dapetin dia, mau sesering apalu balikan sama dia, tetep gua yang dapet" - Xean Olivine Angelista. Xean, gadis cantik yang mendadak tenar saat pindah ke sekolah barunya. Namun, yang namanya kehidup...