KONSER

17 4 0
                                    

"Astaga gue nyasar kemana ini." Ucap Sifya pelan. Ia mencari2 kedua temannya itu. Menelfon mereka berkali-kali tapi tak kunjung di angkat. Ia berjalan menelusuri kolidor entah ini kolidor apa dia mencari-cari jalan keluar.

Sifya melihat seorang staf acara dengan bawaan yang banyak di tangannya. "Kak" panggil sfiya sopan.

"Iya kenapa kak?"  Tanya staf perempuan dengan rambut yang di kuncir  kuda. "Kok kakaknya bisa ada disini?" Tanya stafnya memicingkan mata menyelidik.

"Ehhh jangan salah faham kak saya disini ke sasar tadi habis dari kamar mandi terus saya lupa jalan keluarnya, kedua temen saya sedari tadi di hubungi nggak bisa bisa. Saya mohon bantuannya kak." Ujar Sifya menjelaskan.

Stafnya hanya mengangguk angguk faham. "Saya  bawa ini dulu ke ruangan Kakak tunggu disini aja." Ujar stafnya.

'Hufhh, untung mbaknya baik. Nanti gue dikira penyusup. Dan nanti  gue dikira Fans yg fanatik kayak di film2 lagi.' batin Sifya

" Eh iya kak." Jawab Sifya. Iya melirik mbak stafnya sedikit keberatan dengan barang bawaannya. "Mau saya bantu kak?" Tanya Sifya ragu-ragu.

"Boleh kak, kalo nggak merepotkan."  Jawab stafnya spontan karena dia sudah nggak sanggup membawa barang ini sendirian.

Sifya membantu staf itu membawa barang ke salah satu ruangan di pojokan. Tapi ia tiba-tiba dihalangi oleh staf yang menjadi di depan pintu itu. "Maaf kak selain staf di larang masuk." Ujarnya.

"Ooh eh maaf pak saya cuma bantuin bawain barang kakak staf tadi." Sifya menyodorkan barang yang di pegang ya pada laki laki berbadan besar di depannya.

"Saya mau nanya jalan keluarnya nya dimana ya dari tadi saya mutarin  kolidor ini nggak Nemu jalan keluar." Ujarnya.

Staf itu menunjukkan jalan keluarnya. Tampa menunggu staf perempuan tadi ia sudah berjalan keluar. Takutnya di tuduh yang tidak-tidak oleh para staf yang lain.

Brakhh....

Sifya menabrak seseorang iya menatap orang yang iya tabrak. "Eh sorry nggak sengaja" ujarnya. Sambil menunduk sopan. Laki laki dengan  pakaian kemeja putih dan dasi hitam itu mengangguk saja tak menjawab.

Ia melanjutkan jalannya "Huh sial banget hari ini gue." Keluhnya.

Laki laki itu menatap Sifya tak asing.

*****

"Hey dari mana aja si Lo Sif?" Tanya kanin.

"Gue habis kesasar. Dahlah sial banget gue ikut kalian kesini." Sifya duduk di sebelah kanin.

"Nih lightstick nya." Kanin memberikan lightstick yang sudah di siapkan untuk sahabat nya.  "Untung belum mulai Sif." Ujarnya

Sejalannya acara Sifya hanya meniru gerakan kedua temannya ia mau berteriak seperti yang lain tapi tidak tau nama nama yang di teriakin sedari tadi. Ikut bernyanyi hanya di lagu-lagu tertentu ia sedikit tau dengan lagunya karena kedua sahabatnya sellau menyanyikannya.

Kanin melirik ke arah Sifya yang ikut ikut saja dengan nya tapi kini sahabat nya itu duduk termangu entah la dia memikirkan apa.
Kanin menyenggol bahu Sifya. "Lo Kenapa Sif?" Tanyanya.

"Heh?, Nggak gak papa gue." Ujarnya.
'ih kenapa gue kepikiran cowok tadi ya padahal gua nggak liat wajahnya. Ya kan jadi penasaran wajahnya.'ujarnya dalam hati

Kanin dan Fanisa  terus berteriak. Tanpa Sifya sadari orang yang di teriakin kedua sahabatnya berdiri tepat di pinggirnya tapi ia tak memperdulikan itu.

"Oppa renjun sarangeyo ." Teriak kanin tepat di telinga Sifya.

"Oppa love you," teriak Fanisa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

la amoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang