754 85 1
                                    

Suasana hening mendominasi ruang rawat Yoongi.

Kondisi yoongi membaik dengan cepat dan dokter memutuskan memindahkannya diruang rawat.

Diruangan tersebut terdapat yoongi yang masih terpejam dengan masker oksigen di wajahnya.

Hooseok yang duduk di sofa samping ranjang yoongi dan seokjin yang mengelap tubuh yoongi.

"Jin Hyung aku berangkat sekolah dahulu, jaga yoongi ya" pamitnya pada seokjin dan dibalas anggukan olehnya.

Setelah kepergian Hooseok, seokjin tiba-tiba mengambil amplop berisi surat yang ia tulis, menaruhnya kedalam tas milik yoongi yang ia bawa dari rumah.

"Yoon... Appa memaksaku untuk bekerja ke Australia, Hyung harap kau selalu dan sering memberi kabar pada Hyung ya" Jedanya

"Yoon... Cepat bangun agar Hyung bisa pergi dengan perasaan lega" ucap seokjin menahan air matanya.

"Hyung janji, Hyung juga akan kembali secepatnya, jaga kesehatanmu ya Yoon"

Tak disadari pembicaraan seokjin ditangkap oleh pendengaran yoongi.

Mata yoongi terpejam namun meluruhkan air mata.

Bersamaan dengan seokjin yang sudah pergi, tiba-tiba yoongi membuka mata sayunya, mata itu mengisyaratkan agar sang Hyung jangan meninggalkannya, namun terlambat seokjin sudah pergi

"Seokjin Hyung.... "

◆◇◆◇

Saat ini seokjin masih berada dirumah, menyiapkan segala keperluannya untuk berangkat ke Australia, lalu seokjin berfikir jika ia pergi bagaimana dengan yoongi.

Siapa yang akan menjaganya, sangat berbahaya jika yoongi kesakitan seorang diri.

Jungkook? tidak, jungkook tidak tahu penyakit yoongi, mungkin adiknya satu itu tidak akan peduli.

Appa? atau Eomma? Tidak mungkin, bisa saja mereka malah mencelakakan yoongi.

Seokjin sudah tidak akan pernah bisa mempercayai keluarganya lagi.

Harabeoji!!!! Ya, satu satunya keluarga yang ia percaya untuk menjaga yoongi, lagipula yoongi juga sangat dekat dengan harabeoji.

Seokjin mengemas barang-barangnya untuk dibawa ke mobil dan dibantu oleh ahjusi park.

"Sudah selesai tuan, mari saya antar" ucap ahjusi park

"Terimakasih ahjusi, baiklah kita pergi ke mansion harabeoji dahulu ya?"

"Bukankah itu terlalu jauh, pesawat akan berangkat satu jam lagi" jawab ahjusi park

"Gwenchana aku sudah mengganti jadwal terbang ku"

"Baiklah"

.
.

Mobil seokjin memasuki gerbang mansion besar tersebut.

Seokjin masuk kedalam rumah tersebut, sang kakek yang melihatnya segera berdiri dan menghampiri cucunya.

seokjin langsung mendekap sang kakek, kakek yang yang belum mengerti hanya membalas pelukan seokjin.

ETᕼEᖇEᗩᒪ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang