Setelah kejadian kemarin, Dista melarang Tiara untuk dekat dengan Shella. Padahal Tiara sudah menjelaskan bahwa yang salah itu Bella."Eh Ra, kemarin katanya lu ke tumpahan ya?sorry banget gara-gara gw lu jadi kek gini"
"Gak Shel,ini kesalahan nya si nenek lampir tuh. Shel, maafin gw ya kalo ntar di depan abang gw, kita jaga jarak ya" ucap Tiara dengan tak enak.
Shella sekilas menatap bingung dan kemudian Shella mengerti, mungkin ini permintaan dari kaka nya.
"Oh okelah, gw paham kok"
Bel pertama telah bunyi, pertanda pembelajaran akan dimulai.
Dilain tempat, seorang cowok tengah menghisap rokok dengan kaki yang ia taruh diatas meja, baju dan rambut yang terlihat berantakan, dengam beberapa lebam di wajah nya namun hal itu tak bisa mengurangi kadar ketampanan seorang Dista Prayoga.
"Eh Dis, napa muka lu bonyok gitu? Abis berantem ya lu? " selidik Arga
"Iyah, udah hal biasa kan gw gitu" Ucap Dista
"Lu udah nemu siapa yang bunuh Tania??? " pertanyaan tiba-tiba yang Gilang lontarkan.
"Sepertinya gw udah nemu, dan orang itu bersekolah disini" ucap Dista dengan kepalan tangan.
"Hah?? Seriusan?? Sepertinya lu harus hati hati mulai sekarang, tetap awasi Tiara juga"
Gilang dan Arga saling menatap berbicara lewat mata, mereka dengan gampang nya menemukan jawaban nya lewat mata Dista.
Dista menatap lurus ke depan, menerka-nerka kejadian 2 tahun yang lalu. Kejadian yang dimana Dista harus kehilangan Adik tercinta nya. Gw berjanji buat bales perbuatan busuk lo, Shella-
Bel istirahat pun berbunyi, Dista, Arga dan Gilang pun turun dari rooftop dan berniat akan pergi ke kantin untuk mengisi perut nya yang lapar.
Baru saja kaki nya menapaki kantin sudah menjadi pusat perhatian saja, apalagi para cewe yang menatap, menghalu dengan jelas nya. 2 Kancing baju mereka yang sengaja di lepas tentu akan terlihat baju kaos hitam polos yang melekat pada badan mereka, dan tentunya baju itu tak mereka masukan
Uh sudah terlihat sekali badboy nya mereka.
Tatapan kaum hawa, yang selalu ingin mengarungi ke 3 pemuda itu."Buset dahh, pada ngeliatin kite nih" ucap Arga dengan gaya so cool nya itu wkkwk
"Diem lu babi" sewot Gilang
"Lah kok ngegas si Anying" ucap Arga yang tak kalah sewot nya
"Pada diem si bangsat"
Dista memilih tempat duduk yang berada di pojokan, dua cucurut yang masih berdiri dan tentu nya masih adu debat ngegas membuat kepala Dista pening, Dista mengusap wajah dengan kasar. Kok bisa-bisa nya Dista dapet sahabat yang akhlak nya gitu.
"Woy para Monyet sini cepet, pesenin gw nasgor sono. Gw laper cepet GPl!!! " teriak Dista yang ditunjukkan kepada 2cucurut itu.
Dista mengeluarkan ponsel nya kemudian mengetik pesan
DistaPryg
Cpt mkn, gw tunggu di kantin y dekTiarap
Iya bang, gw mau ke wc dlDistaPryg
Ok
________------------------________________------------------________
"Ra gw yang ke toilet duluan ya, lu tunggu sini hehe takut ada yang ngintip" ujar Shella dan dibalas anggukan Tiara
"Ok, sono lo cepetan"
Shella masuk ke dalam bilik toilet, sebenarnya dia bukan ingin bab/bak namun dia hanya ingin mengirim chat kepada seseorang.
"Shel, udah belum? Gw udah di chat terus nih sama abang gw" teriak Tiara dari luar.
"Iya ini udah kok"
Pintu terbuka Shella pun keluar, Tiara langsung menyelonong masuk ke toilet dan Shella Terus memandang punggung Tiara dengan Smirk nya.
"Lu tau kan tugas lu, Bel? Laksanakan sekarang" ucap Shella
"Ah sangat sangat tau, gw udah ga sabar liat adek kesayangan nya Dista hancur"
"Panggil mereka, Tesya!! "Suruh Shella
" oghey"
Dan kemudian datang lah 4 orang lelaki dengan badan yang ideal tak lupa dengan otot-otot nya, kalian tau siapa mereka? Mereka adalah para lelaki yang haus akan nafsu. Oopss sorry banget ya Tiara.
Shella membiarkan 4 orang lelaki itu masuk ke bilik toilet Tiara. Selanjutnya Shella, Bella, Tesya, Frisca pun pergi meninggalkan Tiara sendirian eh bukan sendirian ...,..
Mereka tidak kembali ke kelas namun mereka kembali lagi ke markas UKS( Unit Killer Savage) yang tentunya lokasinya sangat susah dicari. Pakaian yang semula nya seragam pun sekarang sudah terganti oleh pakaian serba hitam.
"Langkah selanjutnya apa Shel?? " Tanya Frischa dengan antusiasnya sedangkan yang ditanya malah senyum-senyum sendiri.
"Hahah, langkah selanjutnya Tiara harus mati seperti hal nya Tania".
" Yups, gw setuju langkah selanjutnya lu. Gw pengen Dista Prayugo merasakan bagaimana kehilangan orang yang kita cintai"ucap Tesya dengan senyum getir nya.
"Meskipun Dista bukan, orang yang membunuh bokap-nyokap kita. Tapi dia itu anak dari pembunuh" lanjut nya
Calling
"Gimana? Lancar? "
"............ ""Oke, syukurlah lu pada cepet balik kesini hati-hati jangan sampai ada yang tahu! "
"....... "
"Gimana shel? Anak buah sudah melakukan tugas nya dengan baik?? " tanya Bella
"Oh tentu saja, gw seneng banget" ucap shella dengan tersenyum yang bisa dianggap menakutkan.
Jari shella mengetik nomor dengan lincah nya
Lalu menelpon anak buah nya.Call
"Culik Tiara, bawa ke markas segera"
"Baik, nona"
Shella mematikan telepon nya, dan kemudian shella tersenyum lagi.
"Gw mau main-main dulu bentar sama Tiara"
"Oh god, gw pengen ikut main dong. Pisau lipat kesayangan gw udah ga kuat buat memahat di tubuh nya"sarkas Frischa dengan smirk nya.
" let's play, baby"
________------------------________________------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Seorang shella
Short StoryDikenal orang aku dikenal dengan sebutan gadis polos, gadis riang, gadis yang tanpa beban. Namun siapa sangka, di balik wajah ku ini aku menyimpan banyak dendam untuk Dia. Dia yang sudah merengggut Ke dua Orang Tua ku.