Aku mengerjap pelan, Nakula baru saja memotretku dengan sengaja. Cahaya dari jepretan kamera itu membuat mataku kesulitan beradaptasi dengan cahaya yang kian terang karena surya yang menyapa dari sudut hampir 90°
"Cantik."
Meski aku tak dengar apa yang di ucap Nakula, kuharap itu bukan umpatan.
Aku buru buru menulis pesan, akhir akhir ini aku kerap berkomunikasi dengan Nakula. Ia lebih suka menggunakan bahasa isyarat tetapi aku lebih suka menggunakan tulisan.
Nakula lama kalau menggunakan bahasa isyarat, dia selalu salah mengeja dan berakhir tersenyum tidak berdosa setelah salah mengeja 'Delilah' menjadi 'Ceilah'
Atau dengan sengaja membuatku tersipu dengan kesalahan yang disengaja seperti kalimat, 'aku cinta kamu'
'Kenapa foto tiba tiba?'
Nakula melirik sekilas tulisanku, ia lantas menaikkan alisnya untuk menggodaku, selalu saja begitu. Tangannya kemudian bergerak untuk membalas pesanku,
'Pikir aja sendiri'
Nakula memandangku sejenak dengan senyumnya, ia kemudian membuang muka sembari menggumam, "karena cantik hehe."
Entah apa lagi yang ia bicarakan, tapi aku yakin itu adalah ejekan karena setelah itu dia mengeluarkan lidahnya dan berlari menjauh.
Aku memilih untuk tetap duduk di bawah pohon randu. Selama seminggu aku menghabiskan waktu disini untuk saling berbagi kisah dengan Nakula. Sekitar 5 menit lagi bel akan berbunyi namun anehnya, si perebut hati kini malah berulah lagi.
"Delilah!"
"Delilaaaaaaah!"
"Delilaaah jelek!"
"Delilaaah sukanya marah marah!"Entah apa lagi, aku hanya membiarkan Nakula berteriak teriak tidak jelas di depanku. Lagipula percuma, sekeras apapun dia mengejekku aku tidak akan paham.
Tiba tiba, Nakula mengambil ponsel yang kugunakan untuk berkomunikasi dengannya,
Ia menulis hal yang membuatku malu saat itu, sekitar 3 menit kurang 20 detik sebelum bel masuk. Aku memilih meninggalkan Nakula dan senyum jahilnya.
Benar benar Nakula ini, seakan paham sekali hatiku sudah mutlak ada di bawah kendalinya.
Nakula...Bercandanya kali ini cukup berbahaya.
Tbc
Melody.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmaraloka | Jaemin
FanfictionAsmaraloka series 1 Short story by Melody Dari hati yang paling dalam, melewati perasaan yang terpendam dalam. Melalui aksara, cerita tawa, dan duka terkias. Kuungkapkan cerita sekilas. Tentang Nakula, dan aku yang mencintainya. -Delilah