Bantuan

5 1 0
                                    

"Bagaimana keadaan Ummi, Dok?" Tanya ku pada dokter yang menangani Ummi setelah sampai di RS Al-Ikhlas ini

"Alhamdulillah, kondisi Ummi mu sudah baikan dan demamnya juga sudah turun" Jawab dokter berjas putih itu dengan ramah dan senyuman yang hangat seakan telah lega akan kondisi pasien yang ia tangani tadi
"Dek Aiza sudah boleh masuk untuk melihat Ummi di dalam" Sambung dokter itu

"Alhamdulillah Ya Allah, Terimakasih banyak dok. Saya permisi ke dalam dulu. Assalamu'alaikum" Jawab ku dan langsung masuk ke dalam menghampiri Ummi

Terdengar samar-samar suara dokter itu memanggil Mirza, sepertinya sudah kenal dengan Mirza karna terlihat akrab

***
"Ummiii..." Rengek ku pada Ummi yang sudah mulai membuka matanya dan sadar ada aku disampingnya
"Alhamdulillah Ummi sudah baikan, Aiza lega banget" Kata ku dengan riang sambil memeluk Ummi

"Alhamdulillah Za.. Siapa yang bawa Ummi kesini? Kamu sendirian Za? Abang kamu dimana?" Tanya Ummi beruntun dengan nada dan raut wajah yang khawatir

"Ummi, maafkan Aiza.. Aiza sudah melanggar perintah Ummi untuk tidak mengendarai mobil Abi. Aiza sudah menelepon Abang, tapi tidak diangkat. Aiza tidak punya pilihan lain selain menyetir mobil Abi sendiri" Jawabku dengan nada khawatir akan kekecewaan Ummi padaku yang sudah melanggar perintahnya

"Subhanallah Za, justru Ummi yang sangat berterimakasih sama Aiza. Ummi tidak marah Za. Memang, Ummi melarang Aiza untuk menyetir mobil Abi sendirian, tapi kalau memang sedang dalam kondisi seperti tadi, Ummi izinkan Za. Terimakasih ya Za" Jawab Ummi berusaha menenangkan ku sambil mengusap kepala ku yang dibalut jilbab

Tok.. Tok.. Tok..

Ketukan pintu membuatku dan Ummi menoleh. Mirza.

"Assalamu'alaikum.." Sapa Mirza dan dokter yang menangani Ummi sambil melangkahkan kaki ke dalam ruangan Ummi

"Wa'alaikumussalam.." Jawabku bersamaan dengan Ummi
"Ummi, ini Mirza. Dia yang tadi memberiku bantuan tumpangan motor, karna di jalan tadi terjebak macet. Alhamdulillah ada Mirza yang membantu, Terimakasih banyak ya Mirza" Jawabku seraya memperkenalkan Mirza kepada Ummi

"Terimakasih ya nak Mirza" Balas Ummi kepada Mirza dengan lembut

"Terimakasih kembali Aiza, Ummi", "Kebetulan tadi saya juga mau berkunjung ke tempat Abi saya, Dokter Ahmad" Tunjuk Mirza kepada dokter disebelahnya yang ternyata adalah Abi Mirza sendiri

Abi? Jadi, dokter yang menangani Ummi adalah Abi nya Mirza? Tanyaku dalam hati

"Masya Allah, ternyata dokter Ahmad ini Abi nya Mirza.. Terimakasih ya dok sudah menangani saya dengan baik" Balas Ummi dengan senyumannya

"Terimakasih banyak dok" Jawabku juga kepada dokter Ahmad alias Abi nya Mirza

Kemudian, dokter Ahmad dan Mirza pamit meninggalkan ku dan Ummi

*Dering telepon*
"Assalamu'alaikum Za. Ada apa telpon Abang? Maaf, tadi Abang lagi ada meeting" Ternyata telepon dari Abang
"Wa'alaikumussalam Bang. Ummi masuk Rumah Sakit" Jawabku kepada Abang
"Innalillahi. Ummi kenapa? Rumah Sakit mana Za? Setelah meeting selesai Abang langsung ke Rumah Sakit" Tanya Abang dengan nada khawatirnya
"Hari ini sudah boleh pulang Bang. Nanti Abang tolong jemput Aiza dengan Ummi ya di Rumah Sakit Al-Ikhlas. Oh iya Bang, tadi saat perjalanan kesini, Aiza kejebak macet dan akhirnya mobil yang Aiza kendarai diparkir di dekat Masjid Al-Husna. Aiza minta tolong kalau mau jemput pakai mobil Abi aja ya Bang. Makasih banyak ya Bang, maaf kalau Aiza ngerepotin" Jawabku panjang lebar kepada Abang. Aku tau pasti Abang sudah lelah bekerja, tapi aku juga tidak ada pilihan lain karna aku harus menemani Ummi di Rumah Sakit

"Siap bos, Abang laksanakan.. Assalamu'alaikum Za"

"Wa'alaikumussalam Bang, Hati-hati ya"

Tuut..

Rahasia HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang