DUA

204 50 6
                                    

Sam menyalakan radio di mobil dengan volume yang tinggi. Kepalanya mengangguk-angguk mengikuti ketukan lagu. Hari ini ia akan berkumpul bersama teman-temannya saat ia berkuliah di California dulu.

Mobilnya terhenti ketika lampu hijau di hadapannya berubah warna menjadi merah.

"Sial, jam berapa ini?" Sam melihat pergelangan tangannya.

"Shit! Sepuluh menit lagi. Aku harus cepat."

Sam menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri. "Mumpung saat ini sepi, aku terobos lampu merah saja."

Sam menginjak gas kemudi, dan melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh. Tetapi ia tidak melihat ada seorang ibu dan anak yang hendak menyeberang sambil membawa beberapa barang.

Sam membelalakkan matanya. "Tidak!!!"

CKITTT!!! BRAKKK!!!

Sky yang sedang meminum Iced Chocolate di Arion Cafe tersentak mendengar suara itu. Ia buru-buru keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi.

"Oh tidak." Ucap Sky menutup mulutnya ketika melihat anak kecil yang bersimbah darah di pangkuan ibunya yang menangis histeris. Sky langsung berlari menghampiri anak dan ibu itu.

"Bu, anak anda harus segera dibawa ke rumah sakit."

"Tetapi ibu tidak mampu menanggung biaya administrasinya nak." Ucap ibu itu.

"Bukan ibu yang seharusnya menanggung biaya rumah sakitnya tetapi pengemudi itu. Masih ada harapan anak ibu bisa terselamatkan kalau segera mendapatkan penanganan." Ucap Sky.

Sky menoleh ke kanan. Melihat mobil mewah yang menabrak itu tetapi tidak ada itikad baik dari pengemudinya. Sky lantas menghampiri mobil itu dan mengetuknya dengan kasar.

"Heii!!! Buka kaca mobilnya!!"

Sam menurunkan kaca mobilnya. "Apa sih?!"

"Kau baru saja menabrak seseorang! Dan kau malah diam saja. Dimana rasa tanggung jawabmu?"

"Lantas aku harus bagaimana??"

"Di depan ada rumah sakit. Antar kesana!"

"Hah?!"

Sky menghampiri ibu itu lalu menggendong putrinya dan masuk ke jok belakang mobil diikuti oleh ibunya.

"Hei apa-apaan kau? Kalian ini bersekongkol mau merampokku ya?"

Sky terbelalak. "Lihatlah darah yang keluar dari kepala anak ini! Kau pikir ini lelucon? Cepat bawa ke rumah sakit!"

Sam melirik spion depannya. Memang benar di pangkuan lelaki manis itu ada anak perempuan yang tidak sadarkan diri dan terus mengeluarkan darah dari kepalanya.

"Ckkk!" Sam berdecak. Tapi ia tetap jalankan mobilnya sampai di depan pintu IGD Rumah Sakit karena memang jaraknya yang dekat.

Sky langsung turun untuk menggendong anak itu masuk agar segera mendapatkan penanganan diikuti ibunya di belakangnya. Namun tak lama ia keluar lagi menghampiri mobil Sam yang belum sempat pergi dan mengetuk kaca mobilnya.

Sam menurunkan kaca mobilnya sambil menghela nafas. "Apalagi??"

Sky menunjuk wajah Sam dengan tulunjuknya. "Kau jangan mencoba untuk kabur!"

"Hei, aku sudah menurutimu untuk bertanggung jawab dan membawanya ke rumah sakit. Sekarang, kenapa aku tidak boleh pergi?"

"Itu belum bertanggung jawab sepenuhnya. Kau harus membayar biaya rumah sakit anak itu hingga ia keluar dari rumah sakit. Itu baru bentuk dari sebuah tanggung jawab."

SKY | HyunMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang