LIMA

81 6 11
                                    

"Dokter Sky?"

Sky menoleh. Menatap lelaki berjas putih berpipi tembam yang berjalan menghampirinya itu.

"Ya, dokter Han? Ada apa?"

"Tidak, saya hanya ingin memastikan sesuatu. Apa anda kemarin datang ke rumah sakit?"

Sky mengernyitkan alisnya bingung. "Tidak. Saya kemarin libur."

Dokter Han mengangguk-angguk. Membuat Sky semakin bertanya-tanya.

"Apa yang terjadi? Dokter Han?"

"Dokter Sky, saya kemarin melihat laki-laki yang sangat mirip dengan anda ketika saya jaga di IGD. Dia datang ke IGD bersama seorang lelaki yang sangat tampan. Kalau saya tidak salah dia professional dancer, Lee Minho. Sungguh, itu membuat saya terkejut. "

Sky tertawa pelan sampai kedua pipi berisinya terangkat. "Semirip itukah, dokter Han?"

Dokter Han mengangguk lagi. "Mirip sekali. Hanya saja dia lebih lucu, melihat dari pakaiannya sepertinya dia bartender."

Sky tampak pura-pura merajuk. "Apa menurut anda saya tidak lucu, Dokter Han?"

"Bukan begitu maksud saya dokter Sky. Hanya saja laki-laki itu sangat serasi dengan pria tampan itu. Dia kelihatan kecil sekali waktu si tampan membawanya pulang. Sebentar saya ingat-ingat dulu. Kalau tidak salah namanya Sena."

Sky terdiam sejenak. Sena?? Sena?? Seperti pernah mendengarnya. Kalau tidak salah, Felix pernah bilang kalau wajahnya mirip tiga orang yang sering datang ke Arion Cafe dan salah satunya namanya Sena. Tapi mungkinkah??

Sky lalu tersenyum. "Setidaknya, laki-laki yang mirip dengan saya itu beruntung. Dia sudah menemukan cinta sejatinya."

Dokter Han menatapnya lama. "Bagaimana kalau sebenarnya anda juga sudah menemukan cinta sejati anda, Dokter Sky?"

Sky menggeleng pelan. "Itu tidak mungkin dokter Han."

"Mungkin saja. Kenapa itu tidak mungkin??"

Sky menghembuskan nafasnya pelan. "Itu terlalu muluk. Sudahlah, ngomong-ngomong apa anda sudah sarapan?"

Han menghembuskan nafasnya pelan. Sky memang selalu seperti itu. Selalu mengalihkan pembicaraan. Merasa dirinya tidak pantas untuk siapapun. Tidakkah dia lihat pria di depannya?

Dokter Han yang selalu mengaguminya sejak dulu. Mereka sudah saling mengenal sejak duduk di bangku SMA. Han yang sangat tau latar belakang kehidupan Sky termasuk kejadian tentang adiknya yang meninggal.

Lelaki manis itu sangat pintar. Dia mengambil kelas akselerasi saat sekolah hingga akhirnya dirinya bisa mengambil spesialis terlebih dahulu dan Han Jisung masih menjadi dokter umum di rumah sakit itu.

Han Jisung tidak langsung mengambil Spesialis. Selain karena masih beum memutuskan untuk mengambil spesialis apa, dia masih ingin menghabiskan waktunya bersama Sky.

Bersyukur sekali rumah sakit ini milik orang tuanya. Milik keluarga Han Jisung. Sehingga dia tidak perlu susah payah masuk kesana.

Han Jisung pula lah yang merekomendasikan Sky kepada orang tuanya sehingga akhirnya rumah sakit ini memberikan penawaran pada Sky begitu dia lulus.

Seandainya Sky tau, dibalik jalan hidupnya yang sekarang ini ada Han Jisung yang turut andil berperan di dalamnya.

"Belum. Apa anda ingin sarapan pagi bersama, dokter Sky?"

Sky mengangguk. "Ayo, dokter Han. Saya harus ke markas sahabat anak kanker pagi ini."

Dokter Han tersenyum, memandang tangan Sky yang menggegam tangannya untuk sarapan bersama. Yah setidaknya untuk saat ini, ini sudah sangat cukup untuknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SKY | HyunMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang