*TARA POV*
"Ehm, anu. misi kak, mau tanya..."
"Apa?"
"Ka Lana ada?"
"Ga ada"
"Oh gitu. yaudah deh. maaf kalo ganggu. saya pulang aja kak"
"Lo ada urusan apa cari Lana? ntar gue bilangin kalau dia udah pulang dari kampus"
"Oh itu bukan apa-apa kak"
"ya terserah"***
Sombong sekali dia. Sok!
Lagian salahku juga tidak bertanya sebelum datang kemari. seharusnya aku memastikan kak Lana sudah di rumah atau belum.
Aku mencari nama kak Lana di kontak telepon seluler. ah ketemu.
"Halo"
"Iya halo, ini siapa?"
"Eh? Kak Lana, ini Tara"
"Oh Tara ya, sori Tar hape gue yang lama ilang, ini ganti makanya kontak Lo ga kesimpen"
"Gapapa Kak, cuman mau bilang tadi aku ke kosan kakak"
"Oh my God, sori banget ya Tara. sumpah demi apa coba gue bisa lupa"
"hehehe gapapa juga kak Lana, lupa itu manusiawi"
"Jadi, tadi pas elo ke kosan gue, terkunci dong"
"Gak kak, ada kak Bintang"
"Eh? elo kenal Bintang?"
"Ehm, itu tadi tanya namanya kak"
"Oooooo, kirain tau tanpa tanya. mikir apa juga gue Tara, aneh banget gue"
"Hehehehe, gapapa Kak. jadi gimana ya kak? apa nanti Tara balik lagi atau gimana baiknya ya kak?''
"Hmmm.... gini aja deh. gue hubungin aja nanti ya. soalnya gue belom bisa pastiin sampe di kosan jam berapa"
"Oh, oke deh kak"
"Lo gak marah kan Tara?"
"Lah? marah? marah kenapa juga sih kak?"
"Kali aja kan?"
"Gak lah kak, santai aja"
"Thanks ya, ntar gue hubungin balik"
"Oke kak"
"Bye Tara"
"Bye kak Lana"***
"Panasin makan malam udah, nyetrika juga udah, mandi juga udah, ngapain lagi ya?"
Beberapa kali aku mengitari kamar kosanku yang kecil. gabut. karena sumpek aku naik ke rooftop. cari angin. lumayan bisa hemat listrik dengan matiin kipas angin. tidak lupa dengan membawa novel The Host nya Stephanie Meyer.
"Aaaah lega" aku merebahkan diri di dipan yang sengaja disediakan oleh ibu kosan. setelah puas berbaring aku kembali duduk dan membuka novel yang kubawa, untuk beberapa saat aku terbuai dengan isinya. sampai aku merasa leherku agak tegang. mungkin karena kelamaan menunduk.
Kuputuskan untuk melakukan peregangan otot ringan. saat melakukan gerakan memutar kepala aku baru menyadari bahwa orang itu telah melihatku dari tadi. bisa saja begitu. Tatapan mata angkuh yang sudah beberapa kali kulihat.
Aku pura-pura sibuk dengan novelku tapi sekali-sekali aku mencuri-curi pandang ke arahnya. mampus! aku ketahuan. lagipula kenapa aku harus takut? memangnya dia siapa? memangnya aku melakukan kejahatan?
Karena aku merasa tidak melakukan kesalahan apapun dengan berusaha santai aku melihatnya di seberang. dan aku baru menyadari rupanya dia merokok. nakal. hanya wanita nakal yang merokok. aku menatapnya dengan tatapan tidak suka. dia juga menatapku. kami malah berakhir dengan adegan tatap-tatapan tanpa berkata apapun. So annoying!
Eh tunggu! apa yang dia lihat? rasanya fokusnya bukan wajahku.
eh? kurang ajar!
rupanya dia sedang menatap area dadaku. betapa bodohnya aku baru sadar kalau aku hanya menggunakan tanktop tipis.Wajahku tiba-tiba terasa panas. malu. dan segera bergegas untuk turun. tidak hati-hati berjalan aku malah tersandung kaki sendiri. dia juga melihatnya.
Tara bodoh!
KAMU SEDANG MEMBACA
Detak
Romance*BINTANG* Tau apa yang paling menyedihkan dalam hidup? Cinta. Cinta yang ditentang oleh Sang Semesta. Cinta yang salah. Tau apa yang paling menyedihkan dalam hidup? Doa. Ribuan doa yang kau rapalkan yang sudah pasti ditentang oleh Sang Pencipta. Doa...