Sesampainya di pekarangan rumah,Agler langsung memarkirkan motornya di garasi lalu bergegas masuk ke dalam rumah.Suasana rumah begitu sepi,menandakan penghuni rumah lainnya sedang keluar entah kemana perginya,menyisakan Agler seorang diri.Dengan rasa lelah yang meremuk di sekujur tubuhnya,Aglerpun berjalan,menaiki sekumpulan anak tangga untuk menuju kamarnya yang berada tepat di lantai 2.
Agler merebahkan tubuhnya di atas kasur,menatap langit kamarnya,sejenak dia teringat akan seorang gadis pindahan dengan paras wajah yang cantik itu. "Cantik sih...Tapi bukan tipe gue" gumamnya sembari tersenyum miring... (Tapi boong yekan:v)
"Anjirrr...ngapain gue mikirin tuh cewek sih" ucapnya sembari mengusap wajahnya kasar.
Agler kemudian merubah posisinya menjadi duduk,mengatur nafasnya dalam-dalam,sambil rileks "Gue harus fokus sekolah dulu...Tujuan gue adalah banggain kedua orangtua gue.
Pacaran urusan belakangan yang harus di tunda terlebih dahulu.Kemungkinan gue akan pacaran setelah ujian nasional berakhir
MASALAH PACARAN GUE EMANG KALAH DARI SAHABAT GUE,TAPI SOAL DEKAT GAK JADIAN,GUE JAGONYA!!HAHAHA..." ketusnya sembari menertawakan dirinya
Aglerpun tersadar "Kenapa gue jadi mendadak gila begini njirr..Sadar...sadar...Agler Grissham Diningrat masih waras!!!
Detik kemudian Agler memposisikan tubuhnya kembali di atas kasur,memejamkan mata,memutuskan untuk beristirahat,karena seharian dia terlalu sibuk dengan latihannya di sekolah.
***
Tak terasa hari sudah mulai gelap,menunjukkan pukul 19:00 WIB. Dimana Agler masih tertidur pulas di atas kasurnya.
Tiba-tiba,pintu kamar Agler terbuka lebar dan menampakkan sosok wanita paruh baya di sana,yah itu adalah Auberta Lernanda ibu dari Agler. Dia kemudian melangkahkan kakinya menuju tempat tidur lalu duduk di samping anaknya dan Agler tidak merasakan kehadiran ibunya itu,karena masih kebawa mimpi.
Wanita paruh baya itu,mengusap lembut kepala Agler lalu membangunkannya secara pelan
"Sayang...bangun,nak!Udah malam nih...Ayah sama kakakmu udah nunggu kamu di bawah loh buat makan malam" ucapnya lembut
Saat mendengar suara ibunya membangunkannya,Aglerpun terbangun dengan kondisi masih mengantuk.Cowok itu berusaha mengumpulkan nyawa agar bisa mengembalikan kesadarannya seperti semula.
Auberta hanya geleng-geleng kepala melihat anaknya itu. "Hmm..Kamu pasti terlalu kecapean ya,nak?
Agler hanya membalasnya dengan anggukan kepala.
"Jangan sering kecapean ya!Kamu juga perlu istirahat yang cukup...Apalagi dalam keadaan pandemi seperti ini.Mama gak mau kalau anak kesayangan mama jatuh sakit" sembari mengusap lembut wajah anaknya
"Baiklah..Kalau begitu kamu sekarang mandi,lalu turun ke bawah untuk makan malam ya!" ucap Auberta sambil mengecup kening Agler lalu beranjak pergi dari kamar Agler
"Oke..Ma" balasnya singkat
Seketika bayangan Auberta menghilang dari kamar milik Agler,hanya keheningan yang menyelimuti suasana kamarnya saat ini.Tanpa membuang waktu,Aglerpun bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
***
Setelah selesai membersihkan diri dari segala noda kotoran yang menempel di tubuhnya,Agler bergegas menuruni anak tangga menuju meja makan.Disana sudah ada Ayah,Ibu dan Kakaknya yang tengah menunggunya dari tadi.Agler yang pada hari ini menggunakan style sederhana,baju kaos hitam oblong dan celana levis selutut itu kemudian duduk bergabung bersama dengan keluarganya untuk makan malam bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGLER
Teen Fiction"Jarak Bukanlah Suatu Penghalang Saat Seseorang Berarti Segalanya Untukmu-A.G.L.E.R" [ FOLLOW SEBELUM DI BACA:)] * * Namanya Agler Emilio Grissham,cowok berhati dingin,cuek,tampan,bermuka batu, ketua Alaskar gank sekaligus kapten sepak bola yang...