Day - 06

155 28 4
                                    

Sasuke tidak kembali ke kediamannya. Ia memilih menginap di sekitar istana tempat tinggal Gaara. Ia tidak mengetahui dimana keberadaan Itachi. Sasuke tidak peduli, jika Itachi tidak mau melaksanakan perintah sang Ayah, biarlah Sasuke yang melaksanakan. Sasuke berganti pakaian, menjadi pakaian orang biasa di kota Gaara. Ia membawa tas yang berisikan seragam pengawal kerajaan.

Sebelum keluar dari istana, ia menyusup ke ruang ganti. Ruang tempat para pengawal mengganti pakaian mereka. Sasuke menemukan seragam yang tergeletak di kursi dan mengambilnya. Ia bergegas keluar menuju gerbang.

Malam ini, ia akan menyelinap masuk ke dalam istana. Menunggu wanita berambut panjang itu lengah dari penjagaan, juga lengah dari pengawasan Gaara. Serangkaian skenario bermain dalam otak Sasuke. Merencanakan langkah terbaik dalam mendapatkan si 'Nyonya Sabaku'.

:::::

Siang tadi, Itachi melihat Sasuke menaruh sesuatu di pekarangan istana. Itachi curiga, jika Sasuke akan melaksanakan keinginan Ayahnya. Sebenarnya, ia tidak menyetujui langkah yang diambil sang Ayah, begitu pula Shisui. Oleh karena itu, Itachi dan Shisui mengambil langkah sendiri. Shisui tetap berada disamping Ayahnya menggali informasi tentang langkah apa yang akan diambil sang Ayah.

Itachi tidak menyukai ide sang Ayah. Ayahnya berencana mengkudeta Sabaku. Mengambil alih kekuasaan Sabaku. Cara yang dilakukan Ayahnya terbilang kasar dalam merampas kekuasaan Sabaku. Yaitu, melenyapkan semua keturunan Sabaku. Dimulai dari Gaara yang kemudian diikuti oleh saudara-saudara Gaara.

Ya. Gaara memiliki dua orang saudara. Seorang wanita, sudah menikah dengan pria dari wilayahnya. Saat ini, Itachi menaruh mata-mata di rumah saudara Sabaku itu untuk melindungi mereka. Satu lagi, seorang pria yang tinggal di kota seberang. Mengurus bisnis dari sana. Tidak terlibat dengan urusan birokrasi dan politik keluarga Sabaku. Ia serahkan semua urusan itu kepada Gaara seorang diri. Shisui lah yang menaruh mata-mata pada saudara pria Gaara, dan orang itu adalah sekretaris pribadi pria itu—Izumi Uchiha.

Dan di sinilah Itachi berada. Melindungi langsung wanita yang dicintai Gaara. Tindakan yang dilakukan Itachi malam itu, hanya untuk menggertak mereka berdua. Ia tidak berniat untuk melukai Nyonya Sabaku. Ia ingin menyampaikan pesan kepada Gaara untuk lebih berhati-hati pada Uchiha. Itachi tahu, Gaara bukanlah orang bodoh yang tidak menangkap pesan tersiratnya. Dan wanita itu—Sakura Sabaku, juga bukanlah orang bodoh. Nyonya Sabaku juga akan mengambil langkah untuk melindungi diri.

Kali ini, Itachi dapat bernafas lega. Dua Sabaku di istana bertindak dengan cepat, sesuai dugaannya. Namun, ia tidak boleh lengah.

Itachi menoleh ke kanan dan kiri, memastikan tidak ada penjaga yang melihatnya di pekarangan. Setelah aman, ia memutuskan untuk turun dan mengambil benda yang ditaruh Sasuke dekat air pancur.

Itachi mengambilnya dan terkejut. Benda itu merupakan alat perekam suara. Sasuke memata-matai istana ini. Entah informasi apa yang ingin diketahuinya. Itachi membuka alat itu dan merusaknya. Ia kembalikan ke tempat semula. Jaga-jaga jika Sasuke kembali dan mengambilnya. Sesaat ia berbalik, ia melihat Nyonya Sabaku dari balkon jendela besar kamarnya.

Apa yang ia lakukan di tengah malam ini? Apa ia tidak jera dengan kejadian malam itu? Malam dimana Itachi 'ingin' melukainya. Itachi menyelinap di antara pepohonan dan melompat hingga akhirnya sampai di pohon samping jendela besar tempat Nyonya Sabaku berdiri. Wanita berambut panjang merah jambu itu menoleh ke arahnya.

"Boleh aku tahu apa yang kau hancurkan itu, Tuan?"

Itachi diam, tidak menjawab. Ia melihat ke jendela belakang wanita Sabaku itu. Tertutup. Nyonya Sabaku menutup jendela kamarnya.

7   D A Y S [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang