Keesokan Paginya, Zarita sudah siap dengan membawa peralatannya, Termasuk Neka.
Dia hanya tinggal menunggu Clara datang."Lama sekali! Apa dia lupa dengan hari ini?!"
Zarita mulai menggerutu dan kesal.
"Sabar Nak. Mungkin saja dia sedang dalam perjalanan menuju kemari" Ucap Mama.Tiba tiba...
"HEEYY!! Kami datang-!" Ucap Clara dari jauh sambil mengangkat tangannya.
"Nah, Itu dia baru datang" Ucap Zarita agak cemberut karena dia sudah menunggu lama.Tapi tunggu dulu, Sepertinya Clara membawa Seseorang.
"Kak Clara, Siapa dia?" Ucap Zarita sambil menunjuk orang tersebut.
"Oh, Namanya Widan. Dia adalah adikku" Ucap Clara sambil memegang Punggung Widan."Sepertinya, Itu kau" Widan bicara.
"Apa... Apa maksudmu?" Ucap Zarita kebingungan.
"Ya, Kau kan yang akan ikut?" Tanya Widan."I...Iya aku yang akan ikut bersama kalian" Ucap Zarita agak gugup.
"Zarita, Kau tidak melupakan apa apa kan?" Tanya Mama."Iya Ma, Aku sudah membawa yang Mama suruh, Dan juga Neka tentunya!" Ujar Zarita dengan bersemangat.
"Baiklah anakku, Ayo kalian segera berangkat. Nanti kalian ketinggalan bis" Ujar Mama.
"Ah Iya! Ayo Kak Clara, Kak Widan, kita segera berangkat!" Ucap Zarita mulai berlari."Eh eh, Zarita tunggu!" Ucap Clara mulai berlari juga.
"Kami pergi dulu, Tante" Ucap Widan kepada Mama Zarita."Iya, tolong kalian jaga Zarita baik baik ya" Ucap Mama Zarita.
"Baik, Tante" Ucap Widan lalu kemudian pergi."Zarita, Semoga kamu dan yang lain berhasil menemukan teman Kakakmu dan Arvin berhasil kembali" Ucap Mama dalam hati.
Diperjalanan, Mereka berlarian menuju halte bis, Untungnya bis disana masih belum berangkat sehingga mereka masih bisa menaikinya.
Didalam bis, Zarita agak berisik karena dia bertanya ini itu kepada Clara dan Widan. Itu membuat para penumpang lainnya merasa terganggu.
"Ssshhtt Zarita! Bisakah kau tenang? para penumpang memperhatikan kita!" Kata Clara mulai agak kesal dengan sikap Zarita yang dari tadi bertanya terus.
"Ih, Aku kan hanya ingin tau. Lagipula, ini pertama kalinya aku di bis" Dia merasa sedikit tegang. Ya, ini memang pertama kalinya Zarita menaiki bis.
"Oh, jadi ini pertama kalinya?" Widan tiba tiba bicara. Itu membuat Clara dan Zarita kaget, Karena dari tadi Widan hanya membaca buku.
"I...Iya, ini pertama kalinya" Ujar Zarita agak gugup karena ditanya tiba tiba. "Yah, Wajar saja kau bertanya terus" Kata Widan lalu kemudian kembali membaca.
"Hehe..." Itu membuat Zarita malu. Dia merasa Malu karena Widan mengatakan hal itu kepadanya. Entahlah perasaan apa ini.
"Pffftttt, Hahaha! Kau ini aneh sekali! Tadi suaramu besar sekali, sekarang kau malah... Hahaha!!" Kata Clara melanjutkan tertawanya.
"I...Itu karena dia bicara tiba tiba! Aku kan jadi kaget!" Ucap Zarita agak kesal kepada Clara.
Widan hanya membaca buku dan tidak memperhatikan Kakaknya dan Zarita.
KAMU SEDANG MEMBACA
My brother is a Doll?
Mystery / ThrillerZarita, gadis kecil yang menyukai boneka, boneka yang paling ia suka adalah Neka, boneka kesayangannya yang ternyata adalah Kakak nya sendiri.