Lima Belas

26.5K 1.4K 78
                                        

Pdf our secret sudah ready ya..

Order pdf bisa via wa di 088973689642

Ebook /kbm aplikasi juga tersedia...

***


Pagi itu Arsen membawa beberapa perlengkapannya. Rencananya mereka akan pergi ke Singapore untuk liburan seperti apa yang sebelumnya mereka bicarakan.

Keduanya pamit pada Lisa dan Nara yang mengantar hanya sampai di pintu rumah. Ya, Monica yang datang ke rumah Arsen untuk memastikan jika pria itu benar-benar ikut dalam acara liburan ini.

Keduanya di antar oleh supir Arsen menggunakan mobilnya. Sesampainya di lobby  bandara, Arsen menyuruh Monica untuk lebih dulu masuk ketika sebuah penggilan telepon menginterupsinya. Wanita itu menurut, karena teman-temannya sudah menunggu di dalam.

Tidak sampai 10 menit, Arsen sudah menyusul Monica dan beberapa teman wanita itu.

"Bisa bicara sebentar? Ada yang ingin saya bicarakan sama kamu," kata Arsen pada Monica. Ekspresi serius yang terpeta dalam raut wajah Arsen membuat Monica setuju.

"Ada apa?"

"Sebelumnya saya minta maaf, tapi sepertinya saya nggak bisa ikut kamu ke Singapore..."

"Kenapa? Ada apa? Kenapa tiba-tiba seperti ini?" cecar wanita itu tidak terima.

Arsen tahu reaksinya akan seperti ini. Ia menjilat bibirnya sambil mendesah. "Maaf karena membuatmu kecewa, saya cuma bisa antar kamu sampai ke bandara saja..."

"Katakan, apa yang terjadi? Kenapa jadi seperti ini?"

"Barusan sekertaris kantor telepon dan memberitahu kalau ada masalah di Perusahaan... Saya nggak bisa pergi, maaf..." Arsen bisa melihat kekecewaan di wajah Monica. Tapi mau bagaimana lagi, dia memang tidak berminat pergi bersama wanita ini.

"Kamu berbohong?" Monica memicingkan matanya curiga.

Arsen menggeleng dengan santai. "Tidak. Saya serius... kalau kamu tidak percaya, saya akan hubungi sekertaris saya sekarang juga untuk memasti—"

"Aku percaya," sahut Monica cepat. Dia tidak ingin membuat Arsen menilainya buruk. "Tapi aku sedikit kecewa, kenapa begini? Kita sudah merencanakan ini sebelumnya!"

"Lain kali saja. Jadwalnya tidak pas. Saya juga tidak menyangka akan seperti ini..."

Melihat kesungguhan Arsen ketika bicara padanya. Monica percaya begitu saja. "Yasudah.. lain kali kita atur jadwal lagi saja. Hari ini sudah terlanjur dan tiketnya akan hangus..." kesedihan nampak jelas di wajah Monica. Bagaimana tidak, liburan indah yang sudah ia susun dan bayangkan kandas begitu saja. Pasangan yang dia ajak justru tidak bisa ikut karena urusan pekerjaan. Akan sangat membosankan sekali liburan kali ini karena dia sama sekali tidak memiliki pasangan!

"Sorry.." kata Arsen lagi.

Kali ini Monica menggeleng dengan tegar. "Nggak masalah... kita bisa lakukan lain kali!"

Arsen menyunggingkan senyum tipis sambil melambaikan tangannya saat Monica berpamitan. Pria itu bersyukur bisa menghindari acara liburan ini. Ya meski harus menciptakan sebuah kebohongan.

Our Secret || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang