The Job of an Imperial Concubine (COMPLETED)

Prince extra

Ketika meterai dimeteraikan sebagai seorang pangeran, dia baru berusia enam tahun. Dia memiliki dua saudara lelaki yang masih hidup, tetapi dia adalah sang pangeran.

Dia selalu mendengar orang mengatakan bahwa ibu mertua disukai oleh ayah dan dia sangat dihargai oleh ayah, dia tidak menaruhnya di hati, dia hanya ingat apa yang ibu mertua katakan ketika dia menjadi seorang pangeran.

Sang ibu berkata, kamu adalah seorang pangeran sekarang, tetapi kamu harus ingat bahwa kamu adalah seorang putra.

Muda, dia berpikir bahwa ibu mertua menyuruhnya berbakti, tetapi kemudian dia menyadari bahwa ibu mertua mengingatkannya bagaimana menjadi Pangeran yang baik.

Ibu mertua tidak pernah bertanya kepadanya apa yang harus ia lakukan, tetapi bertanya apa yang ingin ia lakukan. Masa kecilnya tidak sesulit yang dipikirkan orang lain, tetapi sangat bahagia.

Sang ayah mengatakan bahwa dia memiliki sesuatu yang tidak dia miliki. Dia masih tidak mengerti ini, kata-kata sang ayah selalu agak dalam, tapi itu baik untuknya.

Pada tahun Ibu Ratu, ia baru berusia tujuh tahun. Ibu Ratu sangat membosankan bagi ibu, tetapi itu tidak buruk baginya. Pada hari ia dimakamkan, ia menemukan wajah ayahnya dengan kesedihan yang tidak ia mengerti. Tanya ibu, ibu bilang dia tidak mengerti.

Pada tahun ketika sang ibu sakit parah, dia pertama-tama mengerti apa yang menyedihkan. Dia mendengar para pelayan istana mengatakan bahwa tanpa ibu mertua, keluarga kerajaan akan memperlakukannya dengan dingin, tanpa ibu mertua, dia pasti akan dijebak oleh belenggu lainnya. Faktanya, dia tidak takut akan hal ini, karena ibu mertua pernah berkata bahwa orang yang benar-benar mampu dalam menghadapi kesulitan harus melakukan hal-hal untuk menyelesaikan sesuatu daripada mengkhawatirkan bagaimana orang lain akan memperlakukan diri mereka sendiri.

Namun, dia takut ibunya akan pergi. Dia suka ibu untuk memberinya perubahan dalam persiapan untuk makan. Dia suka ibu untuk menceritakan sedikit kisah, suka ibu untuk mengajarinya menulis, dan menyukai penampilan lembut ibu ketika dia memanggilnya. Sang ayah memiliki banyak kecemburuan, tetapi ia hanya memiliki seorang ibu dan seorang ibu.

Pada hari ibu mertua terbangun, dia tampak melihat mata ayahnya merah, tetapi kemudian dia berpikir bahwa pria yang seperti bapak bumi bisa bermata merah.

Ada banyak wanita di harem, kadang-kadang dia akan mendengar ayah pergi ke wanita lain, setiap kali dia suka menemukan seorang ibu untuk menceritakan sebuah kisah, kisah yang diceritakan oleh sang ibu sangat baru dan menarik. Ekspresi sang ibu juga sangat lembut, seolah dia tidak sedih karena sang ayah tidak ada.

"Ibu, hari ini, Fu Fu memberi tahu putranya" Doktrin Mean ". Sang putra berpikir bahwa mean emas tidak cocok untuk anak-anak. Saya seorang pangeran. Jika Anda tetap di tengah jalan, apa yang dapat Anda lakukan?" Setelah mengatakan ini, Dia menemukan bahwa penampilan ibunya agak aneh, seolah-olah dia memikirkan sesuatu.

"Empat buku dan lima buku klasik membiarkan kamu memahami beberapa kebenaran dalam buku itu, tetapi bagaimana kamu melakukannya," sang ibu menyentuh tangan di atas kepalanya dengan sangat hangat, "selama kamu ingin mengerti, apakah bermanfaat untuk melakukan ini, apakah ini cocok? Lingkungan saat ini. "

Dia mengangguk, "Apakah ini hanya masalah berpikir dan melakukannya?"

Kemudian dia melihat senyum penghargaan ibu mertua, dan tiba-tiba merasa bahwa dia memiliki kekuatan untuk terus belajar keras. Bagaimana dia bisa membiarkan ibu mertua menunjukkan matanya yang kecewa?

Setelah ia berusia enam tahun, gurunya akan mendapatkan lebih banyak, tetapi ia tidak berpikir betapa sulitnya buku-buku ini, ia tidak mengerti mengapa para guru selalu memberi tahu ayah mereka tentang bakat mereka. Jelaslah bahwa beberapa cerita dalam buku-buku ini mudah dimengerti. Penjelasannya sangat tinggi.