(End) The male protagonist is attacking me [wearing the book]

Bab 10. Kepanikan

Karakter seperti apa Xie Linyan dalam karya aslinya?

Sebenarnya, buku itu tidak menyebutkan pengalaman Xie Linyan. Dia hanya mengatakan bahwa dia adalah Demon Venerable of the Extreme Realm, tetapi dia memupuk Tao Xuan Tian Gong yang paling benar. Dia berlatih di Sekolah Tao ketika dia masih muda, tetapi di akhirnya dia memberontak karena suatu alasan Setelah pergi ke Sekte Dao, pergi ke domain ekstrim, mengandalkan cara yang kejam, menjadi iblis tertinggi.

  Ketika dia menjadi terkenal, hanya ada sedikit catatan tentang dia di Sekolah Tao, dan tidak ada yang tahu sekolah mana yang dia sembah di Tao yang saleh ketika dia masih muda, apalagi dari siapa dia belajar.

Buku itu mengatakan bahwa dia tidak mempercayai siapa pun. Dia selalu berpikir bahwa kepercayaan akan membunuhnya. Dia tidak memiliki empati dan kasih sayang.

Satu-satunya hal yang dia pedulikan adalah cara dia mengikuti. Ini bukan cara yang benar atau cara ajaib. Ini hanya caranya sendiri. Siapa pun yang menghalangi jalannya, tidak peduli seberapa tua atau muda, akan mati di bawah pedangnya .

Beberapa orang memahaminya dan bahkan bersedia mengikutinya, tetapi lebih banyak orang takut padanya, membencinya, dan ingin membunuhnya.

Chu Yaoyao hanya seorang pembaca pada saat itu. Saat membaca buku, orang dalam buku itu hanyalah sebuah nama dan karakter. Bahkan jika dia mati, itu hanya sebuah paragraf teks. Tapi sekarang, isinya telah berubah menjadi dunia nyata dan disajikan padanya.Di depannya.

Chu Yaoyao akhirnya menyadari dengan sangat jelas bahwa iblis yang menakutkan ini bukan lagi hanya simbol pembunuhan di buku, tetapi orang yang hidup, iblis yang tampaknya telah kembali dari neraka.

Xie Linyan menatap Chu Yaoyao dengan kosong, matanya dingin, dan dia mencibir: "Mengapa menatapku seperti ini? Apakah kamu takut padaku?"

"Tidak cukup untuk takut," Chu Yaoyao berhenti, dan kemudian berkata: "Ini bukan hari pertama aku bertemu denganmu, dan kamu belum melakukan apa pun padaku."

Kali ini Xie Linyan benar-benar geli dengan kata-kata Chu Yaoyao: "Sudah lama sejak saya bertemu seseorang yang bisa sepercaya diri Anda di depan saya."

"Terima kasih atas pujiannya."

Setelah hening sejenak, Xie Linyan tiba-tiba mendekatinya dengan senyum di matanya.

Chu Yaoyao tersentak ke belakang: "Apa yang kamu lihat aku lakukan seperti ini?"

"Sepertinya kau tidak takut padaku lagi."

"Kapan aku takut padamu?"

Xie Linyan semakin dekat, Chu Yaoyao bersembunyi, tetapi pergelangan tangannya terjepit di antara lengan bajunya.

Chu Yaoyao menatapnya tanpa alasan, tidak tahu apa yang akan dia lakukan.

"Kamu gemetar begitu aku mendekatimu."

Chu Yaoyao: "..."

Apakah masih ada yang seperti itu?  Dia sendiri tidak mengetahuinya.

Tapi itu benar Dia dibunuh oleh Xie Linyan sekali Bahkan jika dia mengatakan pada dirinya sendiri secara psikologis bahwa dia tidak bisa melakukannya sekarang, dia masih sangat jujur ​​secara fisik.

Xie Linyan melepaskannya sambil tersenyum, Chu Yaoyao memandang Xie Linyan dengan curiga, tidak mengerti apa yang dia rencanakan.

"Ms. Chu, saya dengan tulus ingin bergaul dengan Anda."

Chu Yaoyao mencoba mengalihkan perhatiannya: "...Apakah Anda ingin berbicara tentang bagaimana Anda merencanakan dalam lima hari?"

Dia tidak ingin melanjutkan topik ini dengan Xie Linyan. Berdasarkan pemahamannya tentang Xie Linyan, jika tidak ada kutukan hidup dan mati di antara mereka, Xie Linyan tidak akan pernah ragu untuk membunuhnya.