Kediaman Zein

14 3 0
                                    

⚠️ CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AKU SENDIRI. JADI KALAU ADA KESAMAAN NAMA TOKOH ATAU YANG LAINNYA, AKU MOHON MAAF. INI MURNI TANPA ADA UNSUR PENJIPLAKAN ⚠️

CALL ME CACA

ENJOY!

•••••

ABSEN DULU YUK! KASIH EMOT 🐰→

•••••

✨Happy Reading✨

Waktu istirahat SMA Praputih tinggal 10 menit lagi. Tetapi kantin masih ramai oleh anak-anak Praputih. Di meja paling pojok, ada Alga dan Genta yang sibuk main game di ponsel genggamnya. Jingga sibuk membalas chat dari para gebetan-gebetan nya yang bajibun. Rayyan? Dia hari ini tidak masuk, alasannya karena dirinya kesiangan bangun. Alasan yang simpel bukan?

Genta beranjak dari duduknya menuju kelas ketika bel masuk berbunyi nyaring sepenjuru sekolah. Begitupun dengan Alga. Jingga mengatakan kalau ia akan menghabiskan makanannya terlebih dulu baru masuk kelas.

5 menit selesai menghabiskan nasi goreng, Jingga meneguk es jeruk manis. Baru saja beberapa langkah dari meja yang ia duduki, suara cempreng mulai memasuki indra pendengarannya.

"JINGGA MAESA!! KENAPA MASIH DI LUAR KELAS?! SEKARANG KAMU LARI KELILING LAPANGAN BASKET 10 PUTARAN!" Jingga mengelus dadanya kaget. Sekitar 4 meter dari tempatnya berdiri, terlihat guru perempuan berbadan gempal sedang melotot kearahnya. Tak lupa dengan penggaris kayu di tangannya.

"Sabar Bu, saya baru saja habis makan. Belum juga sampe lambung." Ucap Jingga mendramatis.

Guru yang bisa dipanggil dengan nama 'Bu Butet' menghampiri Jingga. Melihat guru BK tersebut mulai menghampirinya, Jingga jadi panik sendiri.

"I-iya ibu Butet yang cantik bahenol. Dengan segera akan saya laksanakan." Ucap Jingga sedikit menunduk sebelum ngibrit menuju lapangan basket.

Bu Butet menggeleng pasrah melihat salah satu murid didiknya yang memiliki otak seperempat. Berjalan mengelilingi sekolah kembali untuk mencari anak nakal lainnya.

•×•×•×•

Alga, Genta, dan Jingga sekarang tengah berada di apartemen milik Alga. Jingga dengan santainya duduk di sofa ruang tamu dengan banyaknya camilan dihadapannya, melihat Alga dan Genta yang beradu main PS.

Drt drt

Jingga meraih ponselnya, terlihat nama 'G Ke 54'. Panggilan telepon dari gebetan ke 54 nya.

"Kakk, nanti jadi kan?" Suara cempreng memasuki gendang telinganya.

"Jadi kenapa?" Tanya Jingga.

"Ihhh, kak Jingga gimana sih? Kan kakak kemarin lusa mau ajak aku ke pasar malam."

"O-oh, yang itu ya. Keliatannya gak bisa deh, aku lagi ada urusan." Ujar Jingga sesekali memasukkan keripik kentang kedalam mulutnya.

"Kok gajadi!"

Tut

Panggilan dimatikan secara sepihak oleh seberang sana. Jingga hanya acuh. Menaruh ponselnya ke atas meja kembali.

Drt drt

Apalagi ini?!

'P Ke 78'

"Kak Jingga, kamu lagi dimana? Aku udah nungguin di taman nih." Cerocos pacar ke 78 Jingga.

"Ngapain?" Pertanyaan bodoh itu keluar mulus.

ALGARIA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang