Kotak Hitam

18 3 2
                                    

⚠️ CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AKU SENDIRI. JADI KALAU ADA KESAMAAN NAMA TOKOH ATAU YANG LAINNYA, AKU MOHON MAAF. INI MURNI TANPA ADA UNSUR PENJIPLAKAN ⚠️

CALL ME CACA

ENJOY!

•••••

ABSEN DULU YUK! KASIH EMOT 🐰→

•••••

Happy Reading✨

Ribuan bintang tersebar diluasnya angkasa, menampakkan pemandangan indah di langit malam seperti sekarang. Hembusan angin malam tak membuat cowok bernama lengkap Algaria Adz Zein itu kedinginan.

Berdiri di balkon sambil memandang langit malam, dirinya rindu gadisnya. Dengan memandang salah satu bintang yang terlihat bersinar paling terang, membuat Alga merasa seperti tengah menatap gadisnya.

Alga tersenyum sendu, andai saja, dulu ia datang lebih awal menyelamatkan gadisnya, pasti sekarang dia masih disini. Merangkai kisah indah berdua.

Memegang erat pagar pembatas. Matanya memerah, nama seseorang melintas di otaknya. Emosinya seperti langsung naik sampai ubun-ubun. Gara-gara dia, ia kehilangan gadisnya.

"Awas aja lo, gue pastiin, lo bakal ngerasain apa yang gue rasain sekarang. Bahkan lebih!" Gumamnya dengan penuh penekanan.

Karena malam yang semakin larut, Alga masuk kedalam kamar. Tak lupa mengunci pintu balkon terlebih dulu dan menutup gorden.

"Bang!!" Suara ketukan pintu membuat Alga beranjak dari kasur.

Terlihat Kevin yang berdiri di depan kamarnya, "Ayok, udah mau mulai tuh sepakbola nya. Papa juga udah stay dari tadi."

Alga lagi-lagi mendengus, adiknya ini hobi sekali menarik-nariknya. Acara sepakbola mulai pukul 11 malam, sedangkan sekarang masih ada waktu 30 menit sebelum dimulainya pertandingan.

"Sini-sini duduk! Vin, ambil camilan sama buatin kopi susu sana! Besok Papa kasih tambahan uang." Suruh Arif diangguki Kevin.

Alga memainkan ponselnya, tugasnya hanya menemani bukan? Tak menonton tak masalah.

"Ini baginda raja!" Kevin meletakkan nampan di meja.

Ketiganya larut menonton, sesekali bersorak heboh saat kebanggaannya hampir mencetak gol. Eh ralat, lebih tepatnya hanya Arif dan Kevin saja yang heboh.

Pukul setengah 2 dini hari acara menonton baru selesai. Arif dan Kevin memilih untuk tidur disitu langsung. Kalau Alga tidak, ia menuju kamarnya. Menaruh ponselnya diatas nakas, mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur. Tak lama setelahnya, alam bawah sadar menjemputnya

•×•×•×•

"Abang, kamu dari tadi tidur mulu. Gak ada acara keluar, atau kumpul sama teman kamu gitu?" Tanya Arsy mengelus surai lebat Alga yang masih bergelut dengan selimut.

"Nghh, nggak Ma." Gumam Alga memeluk gulingnya.

"Yaudah, bangun dulu dong. Udah jam 9 ini lohh, kamu juga belum sarapan."

Alga yang mulanya memunggungi Arsy, berbalik. "Pengen udang goreng tepung." Lirih Alga menatap Arsy dengan mata yang menyipit.

Arsy tertawa, jarang sekali melihat anak pertamanya bersikap manja seperti ini. "Oke, biar Mama masakin khusus untuk anak pertamanya Mama. Kamu bersih-bersih dulu sana."

Memastikan bahwa Mama nya telah keluar kamar, Alga beranjak menuju kamar mandi. Selesai membersihkan badan, Alga memakai pakaian santai. Celana coklat susu selutut, dipadukan kaos putih polos.

ALGARIA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang