#FIVE ¡

1.3K 278 33
                                    

#FIVE ¡

#FIVE ¡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 12 malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 12 malam.

Seharus-nya ketiga saudara ini sudah tidur, namun suara berisik membuat anak pertama terbangun.

Menguap lebar, mengucek mata, lalu menatap jam pada ponsel.

"Berisik sekali.. "

Dengan langkah malas, gadis itu berjalan di depan kamar rindou.

Tangan-nya membuka pintu tersebut dan melihat si bungsu masih bermain game-nya di tengah malam.

"Rindou.. tidur.. "

Rindou menoleh, lalu kembali menatap layar-nya, tidak mempedulikan perkataan [name].

Tidak bisa marah, karena rasa kantuk lebih menguasai otak-nya sekarang.

Dengan sembarangan [name] merebahkan diri di kasur adik-nya.

"Rindouu, tidur.. " kata-nya lagi setengah sadar.

Pukul 2 malam, laki-laki itu mulai mengantuk, ia menguap lebar dan melepaskan controller-nya.

Layar-nya ia matikan, menggaruk rambut tidak gatal, kini ia sadar kakak perempuan-nya tengah tertidur pulas di kasur-nya.

Terdiam sejenak, ia menatap sekitar.

Pintu-nya sedikit terbuka, [name] lupa menutup-nya tadi.

Ia segera menutup, dan diam berdiri sambil menatap kakak-nya lama.

Tidak tega—membangunkan, akhir-nya ia merebahkan diri secara pelan-pelan.

Sepuluh menit berlalu, rindou tidak bisa tidur, badan-nya berbalik ke kanan dan ke kiri.

Entah karena tidak ada kerjaan atau apa, ia melirik wajah [name].

"Tumben ga ngiler. "

Menatap paras cantik tersebut lama membuat sang adik sedikit salah tingkah sendiri.

Iseng ingin mengelus pipi-nya secara pelan, gadis itu melengguh membuat sang lelaki membatu sejenak.

Kelopak mata [name] sedikit terbuka, manik ungu khas haitani-nya yang sipit karena kantuk membuat wajah rindou memerah padam.

"Rindou belum tidur..? " gumam [name] setengah sadar.

Si bungsu tidak bisa berkata-kata, jantung-nya benar-benar berdetak tidak karuan.

Entah [name] benar-benar sadar atau mengigau, ia mengelus pipi rindou lembut.

"Tidur, ya. "

Tatapan tajam mengarah pada anak pertama dan anak terakhir.

Dengan perasaan cemburu dan kesal, ran membuka korden lebar-lebar membuat kedua-nya terbangun secara cepat.

"Sudah siang. "

"Silau.. "

Bukan-nya membangkitkan diri, rindou malah menaikkan selimut-nya dan masih setia memeluk kakak perempuan-nya.

Perempatan imajiner muncul di pipi kiri ran, kemudian ia menggoyangkan bahu rindou kasar.

"Bangun. "

"Uh! apa, sih!? "

"Sudah siang. "

"Lalu kenapa? hari ini kan libur sekolah. "

Ran mencibir, kemudian ia berpindah berbisik di telinga [name] lembut.

"Kakakku yang cantik, bangun, ya, nanti kakak jadi bau karena air liur rindou. "

Merasa telinga-nya ada sesuatu, [name] refleks mengubah posisi tidur-nya dan tersenyum geli.

"Ran, hari ini libur, sesekali kau juga boleh begini, kok. "

Sang tengah terdiam sejenak, helaan nafas keluar dari mulut-nya.

Mau tidak mau, ran ikut tidur bersama saudara-nya.

Ia berada di sebelah kiri [name], sedangkan rindou di sebelah kanan.

Manik ran tertuju pada wajah pulas [name], ia tersenyum sendiri.

Namun saat pandangan-nya tidak sengaja muncul wajah rindou rasa-nya benar-benar merusak pemandangan.

Jari ran menyisipkan rambut kakak-nya di belakang telinga dan mengelus pelan dahi [name].

Iseng.

Sebuah ciuman di pipi yang tidak disadari oleh siapa-siapa kecuali diri-nya.

"Selamat tidur. "

— TO BE CONTINUED …

— TO BE CONTINUED …

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❛❛OUR SISTER  一haitanisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang