1.

1K 99 70
                                    

Hello! Ini Fanfic kedua aku di ObeyMe!!

Hope you like it! (๑・ω-)~♥

.

.

.

Note : No MC Include.

Genre : Family, Humor, Fluff, little bit angst, Sibling fic.

Warning : Over-protective Brothers, Mammon centric.

.

.

.

Kepakan sayap yang terdengar menghiasi langit Devildom pagi itu, mampu mengusir beberapa gagak disekitarnya.

Memberikan sirkulasi jalur udara lebih lapang secara insting pada tujuh Demon terkuat yang saat ini melintas.

3 diantaranya yang tidak memiliki sayap, menumpang pada punggung saudara mereka atau menggunakan alat bantu dari Akuzon.

Salah satu motto Akuzon, "Banyak cara menuju Demon Lord Castle."

"Cepaaat! Cepaaaat!!" Mammon, si second-born, berusaha bergerak lebih cepat dari yang lainnya. Senyuman lebar tak pernah luntur, dan rasa antusiasnya terus meningkat. "Aku ingin segera sampai disanaaa! Lord Diavolo pasti sudah menyiapkan berbagai hadiah mahal untukku!" serunya, menggeliat riang sesaat bayangan pundi-pundi grimm menari di dalam kepalanya.

Leviathan mendengus kasar ketika Mammon menghitung jumlah grimm dengan jemarinya. "Mammon, itu tidak mungkin," suara tiba-tiba Leviathan membuat Mammon menolehkan kepala langsung kearahnya. Menaikan satu alis dan menatap adiknya dengan bibir mengerucut. Sudah lama menjadi objek hinaan, firasatnya dilatih untuk selalu waspada.

"Lord Diavolo pasti ingin memberikanmu barang berguna. Mahal tidak ada hubungannya," Leviathan lalu mengulurkan tangan hingga dua jarinya berhasil menarik daging pipi Mammon. Memencet kuat hingga kakaknya itu meringis menahan sakit. "Yang ada kau ingin mencuri, bukan???" tuduhnya tanpa bukti.

Mammon menepis tangan Leviathan. Mencibir dengan memajukan lebih bibir bawahnya. "Aku tidak, dudududu." sangkalnya, membuang muka. Perlahan, mengepakan sayap menjauh dari Leviathan.

Melihat gerak-gerik mencurigakan Mammon, Leviathan pun tak ambil pusing. Menggunakan 'senjata' paling berbahaya bagi demon berkulit cokelat itu. "Luuucifeeer...!!" Panggil Leviathan sembari membalikan badan. Menatap Lucifer yang berada di paling belakang rombongan. Satu tangan telah lama memijat pelipisnya yang berdenyut. Bahkan sebelum Mammon membuka mulut. Radar 'Trouble Maker' setiap Mammon akan berbuat ulah di dalam dirinya berdenging kuat. Lucifer seakan dapat membaca isi otaknya tanpa Leviathan beritahu.

Namun, untuk saat ini, ia masih ingin merapatkan bibir. Menyimpan tenaga sebelum masuk ke dalam Demon Lord Castle. Dengan segala hari spesial ini, entah apa yang akan Mammon lakukan. Menjadikan alasan atas setiap aksinya, dan Lucifer 100% yakin akan hal itu.

"Aku tidak akan mencuri, Luci!" Mammon mengangkat tangan untuk memberikan sumpahnya. "Atas nama Demon King!"

Lucifer memutar bola matanya jengah. Memilih untuk menatap si kembar yang asik dengan dunia mereka sendiri.

Mendapat respon acuh dari Lucifer membuat Mammon merengek. "Luciiii! Bro?? Percaya padakuuuu!"

Leviathan menyilangkan lengan di depan dadanya. Mendongak, dan menyunggingkan bibir ketika Lucifer seakan berpihak padanya. "Lihat bukan? Kami sudah dapat menghirup aroma seorang klepto mania darimu!"

Happy B'Day... Baby Mammon?! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang