"Ck, kenapa lama sekali" kesal petter sembari berjalan mondar mandir
"Tenanglah" ucap Cordelia jengah
"Gimana aku bisa tenang. Tuan ku entah kemana sampai tidak menjemputku. Dia tidak sebodoh itu hanya untuk melacak keberadaan ku" cerocos petter
"Duduk lah" ucap Cordelia masih berusaha untuk bersabar
Petter pun menuruti saran Cordelia, dirinya mendudukan pantatnya pada tempat duduk yang terbuat dari kristal dan ukiran emas disetiap sampingnya, tepat di sebelah Cordelia
"Kau tidak bisa merasakan keresahan ku, kau tau Tuan ku itu walaupun wajahnya terlihat galak tapi dia sangat baik. Tanpa dia mungkin aku sudah mati saat ini" jelas Petter tanpa di suruh
"Mati?" Tanya Cordelia datar
Dibalik wajah datar nya dirinya sangat penasaran
"Ya, aku pernah menghampiri maut ku sendiri. Dimana dua kubu saling bertempur dengan dahsyat nya, kekuatan yang tak main - main. Bahkan bangsa iblis ikut serta dalam peperangan beberapa tahun yang lalu. Banyak korban yang tak bersalah yang tewas, darah mengalir keseluruh daratan. Bahkan Tanah yang semula berwarna kecoklatan berubah menjadi merah gelap." Cerita Petter
Cordelia terdiam dengan jantung berdetak tak karuan, keringat dingin mulai menetes dari dahinya. Ia menjadi teringat peristiwa dimana bangsa suci dan bangsa iblis salang beradu kekuatan sakti mereka
"Saat itu aku sedang berada di tengah - tengah pertempuran dahsyat, waktu itu aku sedang mencari ibuku yang di culik oleh sosok berjubah hitam. Pada akhirnya diriku yang berada di tengah - tengah pertempuran dahsyat itupun terkena sihir yang mampu mematikan lawannya hanya dengan hitungan detik. Aku sudah pasrah kepada semesta jika aku akan berakhir saat itu juga" sebelum melanjutkan ceritanya Petter menelan salivanya susah payah. Tatapannya pun berubah kosong, seolah sedang menerawang kejadian kelam itu
Cordelia semakin gemetaran, itu adalah peristiwa yang mencoba ia lupakan. Walaupun hasilnya tidak ada perubahan
"Tapi ada sosok berjubah serba hitam yang berjalan menghampiri ku, dengan kedua taring yang teramat runcing, dan manik matanya yang berwarna merah memancarkan akan dendam. Ku pikir dirinya akan menghabisiku waktu itu. Tetapi ternyata aku salah dia malah menyelamatkanku dan membantai lawannya sampai rata. Dia adalah Tuan ku. Dia sungguh ber jasa. Maka dari itu aku selalu setia kepadanya" Cerita Petter dengan akhiran sebuah senyuman tulus yang terbit dari bibir merah muda tebalnya
Tubuh Cordelia seakan lemas, ia gemetaran ketakutan ia teringat rakyat nya yang di bantai habis oleh para iblis dan teman bahkan sahabatnya di siksa begitu sadisnya, di hempaskan layaknya sampah. Di depan matanya ia melihat bangsa suci di bantai habis oleh para bangsa iblis. Pertumpahan darah tersebut yang membuat dendam Cordelia berkobar
Petter menatap Cordelia dengan tatapan bingung nya
"Kau tak apa?" Tanya nya
"Ya aku baik" jawab Singkat Cordelia
Mulutnya memang berkata bahwa ia baik, tapi hatinya resah tidak karuan
"Siapa nama tuan mu?" Tanya Cordelia pada akhirnya. Ia harap cemas
"Namanya.."
Ucapan Petter terpotong kala ada sosok yang menendang pintu istana Cordelia secara paksa
Brakk!
♡♡♡♡
TBC
ASSALAMUALAIKUM WR.WB
AKHIRNYA UPDATE
JUGA😂😄BAGI KALIAN YANG BACA!
TOLONG KASIH SARAN BUAT AKU, AGAR CERITA AKU CORDELIA INI BISA LEBIH BAIK LAGI KE DEPANNYAHEHE😂
KALAU KALIAN SUKA SAMA CERITA INI JANGAN LUPA KLIK TOMBOL BINTANG / VOTE
DAN JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK DENGAN CARA KOMEN DI BAWAH 👇
DAN MOHON MAAF SEKALI KARENA MASIH BANYAK YANG TYPO🙏, SOO TOLONG DI MAKLUMI 🙏
THANK YOU😄
AND SEE YOU NEXT CHAPTER🤗👋
WAALAIKUMSALAM WR.WB
KAMU SEDANG MEMBACA
CORDELIA💦 (On Going!)
Fantasy[SEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, FOLLOW DULU UNTUK MEMBACA] 02 - 01 - 2021 - - - - Ratusan tahun yang lalu, sebenarnya keturunan bangsa suci sudah lama mendiami bumi, tetapi raja iblis kemudian memburu satu - persatu bangsa suci sehingga terjadilah per...