II (Korek Api)

97 15 1
                                    


"Hey, jangan diam disitu, ayo masuk" ucap Eliott sembari memparkirkan motornya ke dalam garasi rumahnya.

Saat Lucas memasuki kediaman Eliott, rumah Eliott ini sepertinya bergaya minimalis, seperti rumah perumahan pada umumnya. Yang jadi perhatian Eliott adalah mengapa ia tidak menemukan foto keluarga yang biasanya terpampang besar di ruang tamu. Saat ini juga Lucas merasa sedikit takut setelah mengetahui jika hanya dia dan Eliott saja yang ada di rumah ini.

Eliott yang sudah menyimpan motornya kini memasuki rumah dan menghampiri Lucas.

"Kulihat daritadi kamu diam saja, ada apa?"

Lucas terdiam sebentar, lalu ia kemudian ia memberikan pertanyaan,

"yang tadi pagi itu... apa benar?"

Eliott kemudian tersenyum dan tertawa

"Tentu saja Lucas, untuk apa aku berbohong"

Lucas masih memandangi Eliott dengan tatapan tidak percaya, Eliott kemudian semakin menghampiri Lucas sampai Lucas bisa merasakan hembusan nafas Elliot.

Lucas berusaha menahan nafasnya karena ia tiba-tiba gugup karena bisa sedekat ini dengan eliott, ia juga bisa merasakan jantungnya berdegup dengan keras, kemudian Eliott berbicara lagi.

"well, karena kamu sepertinya tidak percaya... akan aku buktikan kalau aku benar-benar suka sama kamu"

Kemudian Eliott menjauhkan dirinya dari Lucas, lalu berbalik untuk mangambil gelas dan memberikan minuman kepada Lucas. Lucas akhirnya bisa bernafas dengan lega.

"Bagaimana kakak bisa mengenalku?" ucap Lucas setelah meminum teh yang dibuatkan Eliott untuknya.

Setelah Lucas menanyakan hal itu, Eliott sedikit terdiam lalu, kembali tersenyum sembari mengangkat bahunya sedikit.

"Ayo jawab kak"

"uhh entahlah, aku lupa, tapi yang jelas aku tahu kalau kamu satu tahun lebih muda dariku, aku bahkan tahu tanggal lahirmu"

"jangan-jangan kakak menguntit aku ya, apakah kakak tau juga no rekening ku??"

"Sembarangan, aku tidak se psycho itu Lucas haha" "lagipula sepertinya kamu yang harusnya suka menguntitku"

"kenapa kakak berpikir seperti itu?"

"karena aku sangat tampan dan menarik Haha" jawabnya sambil tertawa keras, membuat Lucas tersenyum heran kepadanya dan menggelengkan kepala.

"Ternyata kamu pede sekali ya?"

Eliott hanya mengendikan bahunya, lalu ia berkata sesuatu,



"Okey, sekarang giliranku bertanya"

"silakan, ingin tanya apa?"

"menurut mu..." ucapan Eliott sedikit berjeda, kemudian ia melanjutkan,

"...Pak jenskin itu seperti apa?"

"Hah? kenapa menanyakan itu sih?" Lucas mengerutkan dahinya, Lucas tidak menyangka Eliott akan bertanya pertanyaan random itu

"Ingin tahu saja" Eliott lalu merebahkan diri di sofa, membuat nya duduk senyaman mungkin

"sejujurnya, aku hanya tahu dia dari apa yang orang-orang bicarakan, dia sepertinya lucu, orang-orang suka menertawai kepala botaknya, mereka suka menyebut Pak Jenskins sebagai pentul korek api"

"Astaga" kali ini Eliott tertawa terbahak-bahak

"dia juga sedikit menyebalkan pada saat yang bersamaan."

"kenapa kamu bisa bilang begitu?"

"kenapa sih dia bikin kegiatan bercocok tanam masuk dalam pelajaran? aku sudah pusing menghadapi matematika, fisika, kimia, dan dia menambahkan materi absurd kedalam pelajaran yang saya yakin itu tidak berpengaruh apapun terhadap nilai rapot"

Setelah itu terjadi hening untuk sekian menit, kemudian Eliott mengatakan sesuatu,

"Kamu tahu, Pak Jenskin itu adalah ayahku"

"astaga, kenapa kakak tidak bilang daritadi?!" tanya Lucas sedikit panik,

Yang ditanya hanya tersenyum lalu tertawa keras, membuat Lucas jadi tertular ikut tertawa.


⭕⭕⭕

Thank you for reading this story and don't forget to vote <3  

Chelou | SKAM FRANCE (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang