(13)

8 0 0
                                    

"muhwan"

("Mati gw")

"Ya putri"

"Bolehkah kita ke toko buku, aku ingin mencari buku untuk dibeli"

("Selamat")

"Baiklah"

Kami ke toko buku yang aku inginkan.

"Selamat siang"

"Ah putri seperti biasa ya bentar aku ambilkan buku mu"kata kakak Aulia.

Kakak Aulia adalah kakak sepupuku.

"Nih buku yang kau inginkan"

"Wah terima kasih kakak"

Saat aku ingin membayar muhwan menahanku.

"Biar aku aja yang membayar nya"

"Heh pacar kau kah put"

"E-eh"

"Nih uangnya"

"Dah yuk pulang nanti kita dicariin"

"Baiklah"

("Putri menjadi laki laki gara gara aulia dan Anisa lagi,hah ternyata muhwan sangat perhatian dengan putri mudahan putri gak kaya dulu")

Di rumah...

"Kami pulang"

"Ah putri selamat datang"

"Appa mana Ama"

"Didapur dengan mama teman teman mu"

"Ah iya appa kami ingin kekamar dulu ya"

Setelah dapat izin dari appa ku aku langsung kekamar untuk membersihkan diri

Selesai mandi dan berpakaian.....

"Putri"

"Omo jantungku"

"Muhwan jangan tiba tiba dong datangnya jadi kaget aku"

"Ah maaf"

"Jadi apa"

"Bolehkah aku memelukmu"

"Heh adakah aku melarangmu memelukku terus"

Muhwan memeluk ku dan mengakatku supaya duduk di pangkuannya.

Aku hanya memeluk balik muhwan jika aku jadi laki laki tubuhku sedikit pendek dari pada aku yang perempuan.

"Mam-mmh"

'shhh jangan berteriak dong,nanti kita menghancurkan kedamaian nya' bisik Aulia keanisa.

Anisa hanya mengangguk.

"Sedang apa kalian disitu Anisa Aulia"tanya muhwan dingin.

Anisa dan aulia terkejut tapi gak mau teriak juga.

"Kami ingin mengajak putri kedapur,kerena dipanggil mamanya "

"Kata kan pada mama nya kalau putri tidur dengan ku jadi jangan kesini jika aku tidak memanggil"

"I-iya papa"

Anisa dan aulia langsung turun kebawah untuk tidak dimarahi muhwan.

"Bagaimana apakah putri baik baik saja"tanya Ama ku.

"Putri sebenarnya dengan duduk dipangkuan muhwan sambil memejamkan mata nya dan muhwan sambil memegang pinggang putri,tapi muhwan mengancam kami jika kekamarnya tanpa diperintah kami bisa dibunuh"

"Wah muhwan ternyata sangat peduli dengan putri ternyata"kata Ama muhwan

Anisa dan aulia hanya menganggukki perkataan mamaku dan mama muhwan.

"Heh bagaimana kita letakan kamera tersembunyi dikamar muhwan dan putri"

"Ide yang bagus"

"Tapi bagaimana caranya Tante mama dan papa bisa aja mengetahui nya"

"Kenapa kau memanggil mereka mama dan papa Anisa dan aulia"tanya appa ku

"Kami yang menginginkan nya om"

"Wah ternyata putri dan muhwan seperti ibu dan ayah ya"

Anisa hanya mengangguk dan menjelaskan kenapa mereka inginkan panggil itu.

"Bagus lanjutkan saja saya ingin tau seberapa jauh hubungan mereka"

"YAK MUHWAN BAKA!?"

Semua orang terkejut mendengar teriakan ku,dan langsung kekamar kami berdua untuk melihat keadaan kami.

"Muhwan lepaskan aku"

"Gak gak mau aku ingin lagi"

"Tapi jangan terlalu lama peluknya baka!?aku ingin kekamar mandi tiang listrik baka!?"

"Katakan sekali lagi!?"kata muhwan kasar

"Hiks"

"Eh maaf aku gak ingin memaksakan mu kok jangan nangis dong cup cup"

"Huwaa... Mama ingin tinggal bersama kalian aja mama huwaa.... Mmh"

Muhwan yang sedikit kesusahan menenangkan ku pun langsung mencium ku supaya tenang.

"Heh muhwan biasanya kau tak perduli terhadap seseorang dan sekarang peduli dengan putri anggraini.s.h apakan kau menyukainya HM"tanya Muhammad.

Muhwan menampilkan srimknya ke Muhammad dan Muhammad langsung pergi menjauh untuk tidak mencari masalah lagi.

"Kenapa kalian kesini"

Yang lain langsung pergi kecuali Amaku dan mama muhwan.

"Heh kalian melakukan apa tadi sampai putri teriak"

"T-tadi aku ingin kekamar mandi untuk pipis tapi muhwan memeluk terlalu erat dan dia memegang bokong ku mama"

("Oh shit aku lupa kalau putri jadi laki laki akan terlalu jujur"

"Benarkah itu muhwan-kun"tanya mama muhwan.

"G-gak kok ma"

Bersambung.....

my love boy's mafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang