Single Mother

5 3 0
                                    


Sudah satu minggu sejak kelahiran—ah tidak, transmigrasi—ku ke dunia ini.

Jujur saja, aku tidak merasa ada yang berbeda. Kecuali fakta dimana aku menjadi anak kecil yang diurus oleh seorang single mother.

Ya, single mother.

Chantrea membesarkanku seorang diri dan dia juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Bukan karena ia hamil diluar nikah, bukan.
Chantrea berkata bahwa Ayah dari Sierra—atau setidaknya aku sekarang—sudah meninggal saat terjadi penembakan oleh para teroris saat bertugas sebagai tentara.

Ia berkata bahwa ia sudah melepaskan kepergian suaminya, tapi aku tahu bahwa jauh didalam hatinya, ia masih tak rela.

Mungkin ini yang dimaksud ikatan Ibu dan anak, yah kurasa begitu.



~~~~~~~~~~~~~~~~~~~



“Apa kau senang sayang?” tanyanya dengan raut wajah sumringah sambil menenteng tas yang berisi keperluanku selama dirawat dirumah sakit.

Aku mengangguk dengan senyuman polos seperti anak kecil, ini adalah citra yang harus kujaga sebagai anak kecil. Bukan karena aku suka saat menjadi anak kecil, hanya saja aku tidak ingin Chantrea khawatir.

Saat Chantrea akan menggendongku, aku menghentikannya.

“aku masih bisa berjalan, Ibu” tolak ku halus.

Ia terkekeh pelan kemudian mengandeng lengan kananku yang kecil.

Sepanjang jalan di koridor rumah sakit, aku berandai-andai bagaimana kira-kira lingkungan baruku.

Pintu rumah sakit tepat berada didepanku sekarang, aku menarik napas dan mengeluarkannya dengan kencang. Mencoba menguatkan diriku sendiri.

Saat pintu didepan kami terbuka, aku terperangah.

Kami berjalan ke arah sebuah mobil berwarna kuning.

Tunggu, apa yang kulihat didepanku ini adalah taksi yang ada di film-film Amerika?

Ah, mungkin didalamnya akan terlihat canggih. Pikirku

Tapi apa ini?!

Mobil taksi biasa

Taksi

Biasa

Bukan karena aku tidak pernah menggunakan taksi dikehidupan sebelumnya, hanya saja aku pikir aku pindah kedunia dimana kendaraan berbentuk seperti kapsul melayang atau mungkin handphone yang tipis dan bisa dilipat seperti hologram
Aku jadi ragu kalau aku malah pindah di zaman yang sama dengan zaman saat diriku mati.

Setelah Chantrea menyebutkan sebuah alamat pada supir, taksi pun melaju.

“Ibu, tanggal berapa sekarang?” tanyaku pada Chantrea yang sibuk mengelus kepalaku.

Ia menunduk menatapku, “sekarang tanggal 2 Januari 2021” jawabnya.

Aku mengerenyit. Aku ingat dengan jelas bahwa kematian ku tanggal 2 Juli 2021 yang berarti aku berasal dari masa depan.

Ini artinya aku bisa menghentikan virus sebelum menyebar, kan?

Ah, baiklah. Mari kita lakukan dan jadi terkenal, batinku.

“kenapa sayang?” tanya Chantrea yang mengejutkanku.

“aku berpikir apakah aku bisa mendapatkan es krim?” ucapku dengan senyum manis.

Chantrea terkekeh pelan, “kau bisa mendapatkannya saat kau sembuh”

Aku memusatkan perhatianku pada pemandangan disebelahku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Parallel World - Breaking the lawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang