Namaku Ainun Padang. Itulah sebuah nama yang diberikan orang tuaku pada seorang bayi merah yang lahir pada 7 Oktober 2004 dihari Jumat waktu subuh di Subulussalam. Aku adalah anak satu-satunya perempuan di keluarga kami dan memang aku adalah anak tunggal.
Aku lahir pada pukul 05:00 pagi. Pada saat aku lahir tidak ada kejadian apapun aku lahir dengan selamat. ketika umurku empat bulan aku sering dibawa oleh ibu belanja baju ke kota Medan. Ibuku dulunya mempunyai kios baju di pasar.
Disaat umurku delapan bulan aku dan ibu menyusul ayah yang bekerja kayu di pekan baru karena memang dulu tempat kami tinggal masih dipenuhi hutan dan satu-satunya pekerjaan ya sebagai pekerja kayu, lalu kami tinggal di pekan baru selama tiga bulan. Ayahku dulunya seorang pekerja kayu bersama dengan kakekku. Lalu kami kembali ke Aceh.
Dulu aku bisa dibilang anak pajak karena aku selalu ikut ibu jualan. Tidak ada yang menjagaku dirumah akhirnya kemanapun aku selalu dibawa ibu.
Aku sering disebut boneka semasa bayi dan kanak-kanak karna wajahku yang lucu dan rambutku yang panjang ikal seperti boneka Barbie serta pipiku yang chubby dan alis mata yang tebal.
Semasa bayi aku yang bertubuh gempal bulat seperti bakpao yang selalu ikut ibu kemana-kemana, kenapa tidak ikut ayah? Karena ayah dulu sering merantau ke kota-kota tertentu.
Diumurku sepuluh bulan kata ibu aku pernah diculik pada saat ibuku berjualan di pasar lalu aku di titipkan pada teman ibuku, teman ibuku lalai meninggalkanku sendiri akhirnya aku dibawa oleh orang yang tak dikenal.
Tapi akhirnya aku ditemukan oleh teman ibu yang termasuk pedagang lain di pasar yang melihatku digendong oleh orang yang tak di kenal, teman ibuku meneriaki orang tersebut lalu orang itu panik dan pergi meninggalkanku. Pada saat itu teman ibuku langsung mengantarkan aku kembali pada ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Hidupku
Historical Fiction07 Oktober 2004, seorang wanita hebat melahirkan bayi cantik nan menggemaskan. Hadirnya bayi merah yang lucu menambah kebahagiaan dalam kehidupan kedua orangtua ku.