Masa SD mungkin adalah masa yang paling menyenangkan bagiku aku bersekolah di SD negri 3 Subulussalam. Disaat aku kelas satu aku jarang bersekolah dikarena kan sakit hingga pada saat itu nilaiku hampir tidak ada yang bagus.
Waktu itu aku pernah terkena racun hingga dirujuk kerumah sakit Medan di dokter Spesialis anak. beberapa kali aku di rujuk ke rumah sakit di kota lain juga karna pada saat itu di kotaku belum terdapat rumah sakit hanya ada puskesmas. Alhamdulillah nya aku sembuh dari penyakitku dengan obat-obatan herbal.
Dikelas dua aku mulai rajin bersekolah dan memiliki dua teman yaitu Aisyah teman ku sejak kanak-kanak termasuk saudaraku.
Dikelas dua ini aku sering ditinggal merantau oleh ayahku yang selalu pindah-pindah kerja seperti dari Padang ke Ambon dan banyak lagi.
Dikelas tiga aku pindah ke Aceh Jaya bersama Ayah dan ibu pada saat itu ikut ayahku yang bekerja tambang emas bersama kakekku disana, lalu aku bersekolah di SD desa kabong Aceh jaya bersama anak dari kakekku yang seumuran denganku kami sekelas dan pada saat itu ditahun 2012 delapan tahun pasca terjadinya tsunami di Aceh.
Disaat pertama kali masuk sekolah baru aku memiliki teman baru yaitu Dita saudaraku, Hida, Cut dan juga Desi. Kami sekelas hanya ada enam orang lima perempuan dan hanya satu laki-laki.
Dulu aku dan Dita sering memanjat pohon ceri yang ada di dalam TK yang dekat dengan rumah Dita dan juga kami sering bermain di TK saat anak-anaknya sudah pulang dan pagar TK memang tidak pernah dikunci bahkan kami sering mengotorinya.
Kami juga sering mencari Tutut dan kerang di sungai-sungai kecil sangat banyak disana mungkin bekas tsunami dulu.
Sebulan tinggal disana aku masuk TPA mengaji bersama teman-temanku dan pada saat itu ada perlombaan hafal surat pendek di masjid tapi aku tidak ikut lantaran masih baru dan salah satu temanku menang dan mendapatkan piala wah kala itu aku juga mau pialanya.
kurang lebih lima bulan tinggal di Aceh Jaya aku kembali ke tanah kelahiran Subulussalam dan kembali pindah ke SD ku yang dulu bersama Dita saudaraku dan kami sekelas lagi.
Dikelas lima waktu yang paling mengasyikkan saat bermain, kami sering bermain dengan temanku laki-laki tetapi selalu bergabung dengan perempuan tapi terkadang juga gabung dengan laki-laki. Kami bermain seret menyeret atau yang disebut permainan buaya setiap orang harus menghindari orang yang berperan sebagai buaya dan jika tertangkap orang itu akan di seret dari lokal kelas lima sampai kedepan lokal kelas enam sadis memang.
Ditahun 2014 saat aku kelas enam yang perempuan hanya sebelas orang dan kami sering ngerumpi di samping kelas atau belakang kelas, semasa les dulu kami sering jemput menjemput Teman yang rumah nya dekat dengan sekolah agar mengulur waktu untuk masuk les.
Dan juga kami pernah menyuci gorden sekolah yang sangat panjang di sungai dekat dengan rumah temanku agar bisa sambil bermain dan pada saat itu karna terlalu lama pulang aku sampai dijemput oleh ibuku.
Disaat kelas enam inilah puncaknya aku mendapat peringkat 8 dari 33 siswa sungguh hal yang membanggakan untukku yang selalu masuk 30 besar kini masuk 10 besar.
Tidak sampai disitu semester dua dikelas enam kami sangat sering jalan-jalan dengan berjalan kaki kerumah teman yang mempunyai beberapa pohon buah-buahan agar bisa di panjat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Hidupku
Historical Fiction07 Oktober 2004, seorang wanita hebat melahirkan bayi cantik nan menggemaskan. Hadirnya bayi merah yang lucu menambah kebahagiaan dalam kehidupan kedua orangtua ku.