Masa putih abu-abu ini yang sedang aku jalankan sekarang, tidak lama lagi aku akan segera tamat dan naik ke jenjang selanjutnya untuk mencapai cita-cita dan pekerjaan yang aku inginkan.
Pertama kali masuk SMA Negri 1 Simpang Kiri di tahun 2019 aku sangat takut ketika Masa orientasi sekolah atau yang sering disebut MOS. Ketika itu sangat melelahkan mulai dari jam tujuh pagi hingga jam empat sore tetapi tetap seru.
Kami dibagi dalam beberapa kelas dan aku masuk dalam kelas A4 pada saat itu, aku dan teman-teman sekelas diarahkan oleh kakak kelas untuk membuat sebuah yel-yel yang akan di perlombakan saat hari terakhir Orientasi sekolah.
Pada saat itu kami membuat beberapa yel-yel beserta gerakannya tetapi kami kurang kreatif sehingga ketika lomba yel-yel di mulai hanya kelas kami yang gerakan nya sangat sedikit dan terlihat tidak aktif dan sudah pasti kami kalah.
Selesai Masa orientasi sekolah selama tiga hari kami pun dibagi kelas tetap, dan aku masuk di kelas X IPA 2 saat itu. Saat itu kami duduknya juga berkelompok dengan meja panjang satu meja berisi empat orang ini bukan seperti konferensi meja bundar melainkan meja persegi panjang.
Lalu di semester dua kelas sepuluh kami dipindah lokal ke samping lokal anak kelas dua belas ipa dengan memindahkan meja-meja panjang itu ke dalam lokal yang akan kami tempati.
Pada saat kelas sepuluh semester dua kami diwajibkan mengikuti Pramuka dan pada saat itu kami mengikuti persami menginap di sekolah dua hari satu malam, awalnya aku tidak di izinkan oleh ibuku tetapi karna aku mengatakan demi nilai ibuku mengizinkannya. Di hari Sabtu pagi kami membawa barang-barang dan bahan makanan yang di perlukan untuk menginap di sekolah.
Sungguh moment yang sangat seru pada saat itu aku bahkan seharian tidak mandi dikarenakan gelap dan air juga tidak banyak, lalu ketika memasak di malam hari setelah Maghrib kelas kami telat untuk berkumpul makan di karenakan memasaknya yang lama selesai itu kami melakukan upacara api unggun lalu setelah nya hiburan menyanyi dari teman-teman kelas lain.
Di kelas sepuluh aku dan teman-teman pernah diberi tugas kelompok membuat makanan internasional memasaknya di sekolah lalu di jual di sekolah juga pada murid-murid yang lain, pada saat itu kami membuat kebab makanan asal Turki tetapi kompor yang kami bawa tidak bisa hidup padahal kebab yang harus kami masak ada banyak akhirnya kami menumpang masak dirumah salah satu pekerja sekolah yang rumahnya ada di dalam sekolah dan untungnya diizinkan untuk menggunakan kompornya, kami kelompok terakhir yang selesai dengan makanan yang kami jual di tambah waktu memasak nya juga sangat lama.
Lalu kelas sepuluh semester dua juga sudah hampir mendekati kenaikan kelas kami diharuskan daring selama 2 bulan karna menyebarnya virus covid 19 sampai ke Indonesia bahkan kami ujian pun daring dan pada saat pembagian raport pun tidak di adakan di sekolah melainkan menjemput di rumah wali kelas dan pada saat itu aku mendapat peringkat tiga sebelum di kelas satu aku hanya berada di sepuluh besar.
Sampai pada saat naik kelas sebelas aku sekolah pershift yang dimana sekolah hanya tiga hari dalam seminggu dan hanya sampai pada pukul 11:45.
Selama beberapa bulan sekolah hanya tiga hari dalam seminggu, waktu pershift bagiku sangat seru walaupun kelas tak serame biasanya tapi lebih seru yang sedikit.
Sampai pada saat sekarang aku sudah kelas tiga sudah di berlakukan nya sekolah tatap muka dan tidak bershift asal mengikuti protokol kesehatan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
Setiap harinya aku membayangkan seseru apa dulu ketika aku kelas sepuluh walaupun pulangnya siang menjelang sore tetapi terasa sekali serunya faktor adanya kantin juga sih karena tujuh puluh persen energi murid untuk hadir ke sekolah ada pada kantin. tetapi sekarang kantin sudah tidak ada yang buka dan diharuskan membawa bekal dari rumah.
Sekian kisahku dari lahir sampai masa sekolah menengah atas, Terimakasih sudah membaca.
Satu bintang darimu sudah sangat membantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Hidupku
أدب تاريخي07 Oktober 2004, seorang wanita hebat melahirkan bayi cantik nan menggemaskan. Hadirnya bayi merah yang lucu menambah kebahagiaan dalam kehidupan kedua orangtua ku.