Happy reading!⚠️
•••
"Rara, kalau udah besar mau hidup sama Lio, gak?"
"Kan, emang kita hidup, Lio. Maksud Lio gimana Rara gak ngerti."
"Hidup bareng gitu loh, Ra, nanti keriput bareng."
"Ah, gak mau, masa keriput ngajak-ngajak. Nanti kalau muka Rara keriput jadi gak imut lagi."
***
"Rara, kata mama aku, anak perempuan itu harus bisa jaga diri."
"Maksud Lio?"
"Nanti kalau kita udah gak sekolah bareng, Rara harus bisa jaga diri Rara sendiri. Rara mau, ya, janji sama Lio kalau tubuh Rara gak akan pernah dipegang-pegang cowok."
"Rara gak ngerti Lio ngomong apa." Rara menggaruk kepalanya pusing.
Anak yang bernama Lio itu tersenyum. "Intinya, Rara jangan pernah mau tubuh Rara disentuh-sentuh cowok. Kalau mereka macam-macam sama Rara, Rara pukul aja."
***
"Rafa, temen gue suka sama lo."
"Sorry, Kai. Suruh temen lo buang rasa suka dia ke gue," tolaknya halus.
Kening Kaira mengerut bingung. "Kenapa? Lo gak suka sama dia?"
"Gue gak suka sama yang namanya pacaran. Menurut gue itu cuma buang-buang waktu."
***
"Kok bisa, sih, sekarang kita jadi deket gini?" tanyanya sambil tertawa.
"Gue juga gak tau, lo anaknya seru diajak ngobrol juga nyambung."
"Anyway, lo gak punya pacar?"
"Orang yang gue mau ajak pacaran gak suka pacaran."
***
"Hiks ... Rafa, jangan ...."
"Lo ... cantik, Kai, wangi juga. Badan lo ... mulus."
***
"Hikss ... jahat, gue benci. Gue kotor ...," tangisnya terisak pelan agar tidak terdengar.
"Mama, maafin, Rara," lirihnya masih menangis tersedu-sedu sambil menekuk kedua lututnya.
***
Plak!
"Dasar anak sialan! Bisanya cuma bikin malu!"
"Rara, minta maaf, Pa, Ma."
"Saya sudah tidak sudi lagi menganggap kamu sebagai anak saya! Keluar kamu!"
"Pa ...."
"Jangan pernah panggil kami dengan sebutan Mama dan Papa lagi, karena mulai detik ini ...."
"KAMU BUKAN ANAK SAYA!"
***
"Turun bodoh!"
"Buat apa gue hidup di dunia ini? Dunia gak adil buat gue. Gue capek!"
"Cih, sok paling menyedihkan! Turun!"
"Lo gak bakal tau rasanya jadi gue! Gue udah capek, keluarga gue ninggalin gue, padahal mereka satu-satunya orang yang gue punya di dunia ini."
***
"Gue hamil, Raf. Ini anak lo, tapi please gue mohon banget sama lo jangan sakitin dia. Gue gak butuh lo tanggung jawab kok."
"Gue malu. Gue sakit, sedih, hancur, kecewa sama diri gue sendiri. Gue kotor banget."
"Maaf, gue pamit."
***
"Rafka malu! Rafka benci sama Bunda!"
"Rafka, kok ngomong gitu?"
"Rafka nyesel lahir dari rahim Bunda!"
"Maafin, Bunda ...."
•••
SPAM NEXT SEBANYAK-BANYAKNYA ⚠️
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFKA
Teen Fiction[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ] Spin Off My Cold Husband Menjadi seorang ibu di usia muda bukanlah kemauan Kaira. Tak pernah terlintas di pikirannya hal seperti itu. Namun, Tuhan berkata lain. Tuhan menitipkan satu nyawa di dalam rahimnya. Terpaksa Kair...