awal

521 26 6
                                    

"Arrrgh Anjing kenapa hidup gw kaya gini sih, kalo emang gw beban kenapa gw ga mati " teriak seorang laki laki dengan seragam SMA dan muka penuh lebam

"Gw harus gimana sih gw cape. Bunda, faka rindu bunda , boleh faka nyusul bunda" ucapnya lirih , dia tak tahan dengan sosok yang seharusnya menyemangati nya malah membuat nya semakin sakit

Air matanya mulai keluar mengalir di wajah tampan nya meski ada lebam bekas pukulan "bunda faka mau bunda , faka cape sama ayah bunda , faka selalu di bilang anak gak berguna hati faka sakit bunda " ujar nya sambil menyenderkan punggungnya pada tiang besi pinggir jembatan

Lelaki itu bernama Arfaka Reza Regantara lelaki dengan segudang rahasia.

Ditengah tengah melamun tiba tiba ada sesosok perempuan mendatangi nya dan langsung duduk di sebelah Arfaka , Arfaka yang melihat langsung mendatar kan wajah nya ia melihat perempuan itu memiliki luka di tangan nya seperti bekas cambuk. "Lo cape yah sama kehidupan Lo?" Tanya perempuan itu tanpa melihat ke arah lawan bicaranya ia fokus memandangi jalanan yang tampak sepi
"Maksud" tanya faka datar
"Lo tau ga sih dunia itu jahat , seolah kita ga di perbolehkan bahagia gak adil banget , orang orang kayaknya bisa ketawa tanpa beban , tapi kita harus membawa beban yang sangat berat. Disaat orang lain menikmati masa SMA nya kita malah di berikan trauma oleh seseorang yang seharusnya menjadi penyemangat " ujar gadis itu yang masih memandangi jalanan.
Arfaka terhenyak dengan ucapan gadis itu apa katanya kita , apa gadis itu menguping , pikirnya
"Gw gak sengaja tadi denger Lo ngeluh , gw tadi nya juga mau ngeluh tapi ngeliat Lo ngeluh gw ga jadi ngeluh gw lebih baik mendengar kan elo" sahutnya kembali tetapi sekarang sambil menatap wajah Arfaka
"Ga sopan banget Lo nguping pembicaraan orang" ucapnya datar
"Kan gw bilang ga sengaja " dia memandangi wajah Arfaka lekat,
Arfaka bingung kenapa ia tidak merasa jijik dengan wanita di hadapannya biasanya dia akan merasa tidak nyaman jika ada wanita di dekat nya
Tangan gadis itu terulur untuk menyentuh wajah Arfaka, Arfaka yang melihat langsung menepis tangan itu
"Mau ngapain Lo" sarkas Arfaka
Gadis itu melihat tangan nya di tepis merasa jengkel "gw mau megang luka Lo , kenapa salah ?" Ucapnya
"Salah, gak sopan lo pegang pegang wajah orang tanpa izin" jawab Arfaka
"Ah ribet lu , sini gw obatin , tadi gw keluar buat beli obat buat luka eh ketemu elu" ucap nya sambil berbalik untuk duduk berhadapan dengan Arfaka
Gadis itu mengeluarkan obat merah dan kapas dari kresek , lalu menuangkan obat merah ke kapas hanya 4 tetes

Menuangkan adonan kali ah /author

Arfaka tidak menolak saat gadis itu memegang wajahnya dan mengobati nya ,
"Ssshh pelan " ringis Arfaka
Gadis itu tidak peduli ringisan Arfaka, ia lanjut mengobati Arfaka dengan telaten setelah mengobati Arfaka ia melanjutkan dengan mengobati luka nya di tangan "tangan Lo kenapa?" Tanya faka
"Di cambuk " balasnya singkat
"Sama?"
"Bokap"ucapnya , selesai mengobati dirinya sendiri gadis itu langsung berdiri "gw balik"
Arfaka langsung berdiri"gw Anter?" tawarnya
Gadis itu menimang nimang ajakan faka " mmmm ayo , udah jam 01.50 juga besok hari pertama sekolah , yuk cepet" gadis itu menerima ajakan Arfaka. Arfaka yang mendengar langsung menaiki motornya
Di panjang perjalanan keduanya sama sama diam tidak ada percakapan.

Sesampainya di rumah besar milik keluarga gadis itu

Sesampainya di rumah besar milik keluarga gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mevah ya rumahnya-author

"Makasih"ucap tulus gadis itu
"Mmm, Gua pergi " pamitnya langsung menjalankan motornya pergi dari pekarangan rumah gadis itu . Gadis itu menatap motor itu yang semakin jauh dari pandangan nya , ia masuk kedalam rumah nya dengan wajah datar berjalan kearah tangga untuk kekamarnya yang berada di lantai 2 , ia masuk kedalam pintu berwarna putih yaitu kamarnya .

Kamar tu gadis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar tu gadis

Sementara itu Arfaka sedang mengemudi kan motornya tak tau arah ia tak ingin dulu pulang tetapi esok ia harus sekolah.

Setelah melawan ego nya akhirnya ia lebih memilih untuk pulang , semoga gak ada pria tua Bangka itu batinnya dalam hati

Sampai di rumah yang tak kalah mewah dari rumah gadis itu , Arfaka langsung memarkirkan motor nya lalu berjalan masuk kedalam rumah dengan wajah datar dan aura yang gelap , suasana sangat sepi seperti tidak pernah ada kehidupan.

Sampai di rumah yang tak kalah mewah dari rumah gadis itu , Arfaka langsung memarkirkan motor nya lalu berjalan masuk kedalam rumah dengan wajah datar dan aura yang gelap , suasana sangat sepi seperti tidak pernah ada kehidupan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggap rumah nya sepi ini rumah Arfaka ye-author.

Arfaka tidak memperdulikan itu ia berjalan ke arah tangga menuju kamarnya dengan pintu warna hitam, ia masuk dan bergegas langsung kekamar mandi untuk membersihkan dirinya

Arfaka tidak memperdulikan itu ia berjalan ke arah tangga menuju kamarnya dengan pintu warna hitam, ia masuk dan bergegas langsung kekamar mandi untuk membersihkan dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar Arfaka gegss

Setelah ritual mandi Arfaka langsung tertidur Dengan memakai kaus berwarna hitam dan kolor .

______________________________________
Jan lupa vote Yee😘✨

ARFAKA (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang